Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin , Prof Mujibur Rahman memiliki harapan, menjadikan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin memiliki keunggulan, kebanggaan dan berkelas dunia.
Untuk itu, UIN Antasari harus memiliki pondasi yang kokoh. Hal ini sangat krusial, karena UIN masih masa transisi dan transformasi, Dengan pondasi kokoh, jika dilihat dari semua sudut pandang, UIN akan menjadi kebanggaan banua.
Pembenahan yang akan dilakukan mulai dari infrastruktur, kurikulum, prodi-prodi, SDM, kegiatan kemahasiswaa. Juga tak penting, penguasaan teknologi dan informasi juga ditingkatkan.
“Jadi IT UIN akan punya IT tersendiri, server harus besar dan mampu menunjang. Kemudian website, akan dibuat lebih baik, dengan tampilan dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan bahasa Indonesia,” tegas profesor yang aktif menulis di media cetak lokal ini.
Profesor Mujib, ingin membangun tata kelola Universitas yang baik dan manajemen yang profesional dalam mengelola sumber daya perguruan tinggi sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada sivitas akademika dan masyarakat.
Seperti diketahui, saat ini UIN Antasari Banjarmasin dibawah kendali Profesor Mujibur Rahman sudah meraih prestasi, sebagai predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bahkan UIN kedepan, diharapkan segera membuka program studi (prodi) umum, seperti Mipa murni, yakni biologi dan Kimia. Termasuk Fakultas Farmasi dan Kedokteran, program studi umum 40 persen dan 60 persen program studi keagamaan.
Informasi yang diterima, UIN saat ini akan membuka kampus baru di kawasan Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, seluas 77 hektare yang akan dimulai 2018 mendatang. Dimana dana pembangunan kampus IAIN Antasari di Guntung Manggis mendapat bantuan dana Islamic Developement Bank (IDB) sekitar Rp 500 miliar.
Nantinya, pembangunan kampus di luas lahan 77 hektar ini diperkirakan selesai sekitar lima tahun. UIN Antasari sendiri saat ini mengembangkan tiga lokasi kampus, yakni satu di Banjarmasin dan dua lokasi di Banjarbaru. Lokasi satu berada di IAIN Antasari Banjarmasin dengan luas sekitar 9 hektare. Lokasi dua berada di arah Cempaka, dekat gardu induk PLN dengan luasan sekitar 15 hektar.
idayusnita