Disperindag Kalsel terus mendorong eksistensi pelaku usaha daerah, tidak hanya ikut pameran produk. Tetapi punya kewajiban keikut sertaan UKM dalam ajang expo baik skala lokal dan nasional. Hal ini dilakukan Untuk perluasan pasar, dengan mempertemukan pengusaha daerah dengan calon-calon buyer. Untuk bisa bekerjasama, pada daerah setiap mengikuti pameran. Misalnya, Jawa Timur harus dicarikan para pengusaha dari Jawa Timur.
Hal ini dikatakan Kadisperindag Kalsel Drs H Birhasani MSc, Selasa (23/1/2018), menurut mantan pejabat di Pemkab Tabalong ini, pihaknya mengajak para pengusaha luar daearh, ke stand kita. Guna melihat produk-produk yang kita pamerkan dengan harapan ada kerjasama sebagai pemasok. “Upaya ini terus lakukan sejak tahun 2017 sudah kita mulai. Beberapa produk kita sudah mulai dipesan pihak luar,” paparnya.
Ketika mengikuti pameran, lanjut Birhasani, kadang-kadang kita didampingi oleh petugas dari dinas sendiri. Dimana petugas ini juga tidak hanya sekedar jaga pameran buka tutup pameran, kita akan membebani tugas kepada mereka. Dengan mencarikan kemitraan artinya, kita berupaya produk-produk di Kalsel itu bisa dibeli oleh pengusaha yang ada di luar Kalsel.
“Begitu pula sebaliknya para pelaku usaha yang memerlukan sesuatu bahan baku yang itu diproduk di daerah lain kita harapkan ada kerjasama sebagai pemasok ,” katanya.
Kegiatan ini selain kita pameran, Disperindag Kalsel juga melakukan kegiatan misi dagang atau forum dagang antar provinsi antar pulau. Lewat ajang itu meraka akan kita temukan dengan pelaku=pelaku usaha yang sudah kita siapkan yang kita pilih dari daerah itu tentunya kerjasama dengan dinas setempat.
“Kita minta informasi adakah pengusaha misalkan tekstil kita minta siapkan pengusaha disana , adakah disana pengusaha batik kita minta siapkan, adakah pengusaha beras, pengusaha kayu manis, kemintng/kemiri dan sebagainya. Kita minta siapkan lalu kita bawa kesana yang punya potensi yang punya produk itu. Kami ajak ke Jawa Timur untuk kita kembangkan di kota lain,” ujarnya.
Dengan adanya penjajakan potensi yang ada, maka produk-produk Kalsel ini akan banyak diminati oleh masyarakat. Makanya harus dilakukan survey secara baik, seperti yang sudah dilakukan di tahun 2017 dan ditahun 2018 akan dilanjutkan lagi.
MIsalnya, produk sasirangan yang banyak sekali motifnya, ditawarkan di pertemuan itu. Para pengusaha Kalsel diajak untuk diskusi sekaligus membawa contoh produknya.
Hal ini agar para pelaku sasirangan yang selama ini membeli kainnya melalui perantara-perantara di Kalsel toko-melalui toko besar ini akan kita temukan langsung pengusaha Surabaya dan Jakarta sehingga mereka membelinya langsung ke distributornya. “Dengan cara itu mereka akan mendapatkan harga yang lebih murah , dengan memilih semaunya produknya kwalitasnya kemudian dengan cara itu akan terpakas beberapa mara rantai,” katanya.
idayusnita