Infobanua.co.id
  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Arsip Berita
Sekilas Info
TMMD Kodim 1005 Marabahan Bangun Mushola di Desa...
Lapas Tanjung Rutin Lakukan Razia
Hari Kartini Polda Kalsel Kampayekan Ibu Peduli Keselamatan...
XL Axiata Gelar “XL Future Leaders” Angkatan ke-7...
Dunia Harus Terus Dorong Perdamaian di Korea 
Pembangunan Jamban Desa Pemurus Bentuk Kepedulian TMMD Kodim...
Warga Desa Tabunganen Terharu Dibikinkan Jamban oleh TMMD...
LOOP dan Gramedia Gelar Simulasi SBMPTN Serentak Se-Indonesia...
42 Tenaga Pendidik SPN Polda Kalsel Ikuti Uji...
100 Pejabat Fungsional Tanbu Dilantik di Kawasan Expo...

Infobanua.co.id

  • Home
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Olahraga
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Arsip Berita
Category:

Info Banua

Info Banua

Inilah Virus & Jamur Penyebab Kematian Pesepakbola Mendieta

written by admin

Jakarta, Pemain sepakbola asal Paraguay, Diego Mendieta, meninggal lantaran penyakit yang dideritanya. Cytomegalovirus (CMV) menginfeksi tubuhnya dan jamur candida yang juga bersemayam. Belum lagi demam berdarah yang dideritanya. Seperti apa keganasan virus dan jamur tersebut?

“CMV adalah virus yang memiliki sifat oportunistik, karena baru akan menjadi aktif apabila kekebalan tubuh seseorang menurun,” terang dokter spesialis penyakit dalam di RSCM, dr Adityo Susilo SpPD, dalam perbincangan dengan detikHealth, Rabu (5/12/2012).

Virus ini bisa menyebar melalui cairan tubuh. Bisa dari cairan di alat kelamin maupun darah. Sedangkan penyebaran melalui air liur, menurut dr Adit, belum terkonfirmasi.

“Bisa saja kita punya CMV, tapi karena bagus kekebalan tubuhnya, maka tidak bergejala. Nah, saat imun turun barulah virus ini mengalami reaktivasi,” imbuhnya.

Saat reaktivasi, virus ini bisa menyerang ke organ tubuh lainnya. Bisa manifestasi infeksi paru atau pneumonia, dan bisa juga ke retina atau disebut retinitis.

“Retina bisa mengalami peradangan akibat aktivasi virus ini. Kebanyakan menyerangnya ke paru dan ke retina, tapi bisa juga ke organ lainnya,” jelas dr Adit.

Bila menyerang ginjal maka disebut CMV nefritis, jika menyerang hati disebut CMV hepatitis, bila jantung yang diserang disebut CMV myocarditis, bila paru-paru yang diserang disebut CMV pneumonitis, kalau mata yang diserang disebut CMV retinitis, jika lambung yang diserang disebut CMV gastritis, bila usus yang diserang disebut CMV colitis, dan kalau otak yang diserang disebut CMV encephalitis.

Mengutip pidato pengukuhan di upacara penerimaan jabatan guru besar patologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro pada 28 Juli 2007 yang disampaikan M.A. Lisyani Budipradigdo Suromo berjudul ‘Kewaspadaan terhadap Infeksi Cytomegalovirus Serta Kegunaan Deteksi Secara laboratorik’, pada kondisi kompetensi imun yang baik (imunokompeten), infeksi CMV akut jarang menimbulkan komplikasi. Akan tetapi penyakit dapat menjadi berat bila yang bersangkutan berada dalam keadaan immature (belum matang), immunosuppressed (respons imun tertekan) atau immunocompromised (respons imun lemah), termasuk ibu hamil dan neonatus, pengidap HIV (human immunodeficiency virus), mereka yang mendapatkan transplantasi organ atau pengobatan imunosupresan dan yang mengalami penyakit keganasan.

Sementara itu terkait jamur Candida, diketahui jamur ini memiliki spesies yang banyak, salah satunya Candida albicans. Candida sebenarnya adalah jamur yang normal ada di tubuh manusia. Namun pada saat terjadi ketidakseimbangan kekebalan tubuh, maka jamur ini jadi berbahaya. Ketika pertahanan neutrofil terganggu maka akan memfasilitasi pertumbuhan Candida.

“Candida menginfeksi dalam darah, tentu sangat berbahaya. Kalau infeksi butuh faktor risiko, kalau nggak ada mungkin flora normal. Begitu ada pemeriksaan klinis, diketahui infeksi,” terang dr Adit.

Penyakit-penyakit yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi kandidiasis, khususnya mulut (oral trush), seperti dikutip dari MayoClinic antara lain HIV/AIDS, kanker, diabetes mellitus dan infeksi jamur vagina.

(vit/ver)

Desember 5, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Gila! Seorang Ibu Gelapkan 58 Mobil

written by admin

Bogor, – Jajaran aparat Reskrim Polsek Babakan Madang, Kabupaten Bogor berhasil meringkus seorang ibu yang menggelapkan 58 unit mobil. Penangkapan terhadap pelaku dilakukan berdasarkan pengaduan dari masyarakat.

“Saat ini kita masih mencari suami tersangka yang diduga terlibat kasus ini,” kata Kapolsek Babakan Madang, AKP Lugito pada detikcom, Senin (2/7/2012).

Tersangka diketahui bernama Nina Adriyani (32). Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan membujuk calon korbannya yang hendak menyewa mobil agar menggunakan jasanya. Pelaku lalu menggunakan jasa rental rekannya untuk menyediakan mobil tersebut. Setelah jangka waktu pinjaman habis, pelaku lalu menggadaikan mobil tersebut ke orang lain.

Sebanyak 58 korban telah ditipu oleh pelaku yang merupakan warga Kampung Pisang, Desa Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Pelaku juga tercatat sebagai direktur CV Amanah Sejati.

Tersangka biasanya menggadaikan mobil sebesar Rp 20-35 juta rupiah. Tersangka ditangkap oleh Reskrim Polsek Babakan Madang setelah aparat memancingnya.

Dari hasil penangkapan tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 14 unit mobil hasil penipuan. Pelaku dijerat dengan pasal 372 dan 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

(rmd/rmd)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Pelaku Pembantaian di Dairi Diduga Memiliki Ilmu Kebal

written by admin

Dairi, – Selamat Naibaho (30) pelaku pembantaian di Dairi, Sumatera Utara (Sumut) diduga memiliki ilmu kebal. Pelaku sulit dilumpuhkan meski banyak timah panas yang melesat dari pistol petugas.

Drama penangkapan pelaku berlangsung sekitar tiga jam, Selasa (4/12/2012). Sejak dilaporkan membacok enam orang, dua di antaranya tewas, petugas mulai melakukan pengejaran dan menemukan tersangka sekitar pukul 14.00 WIB di perladangan tak jauh dari lokasi pembantaian di Desa Markelang, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Dairi.

Kapolres Dairi AKBP Enggar Pareanom mengatakan, upaya meringkus pelaku berhasil sekitar pukul 17.00 WIB. Pelaku akhirnya ditangkap setelah dua butir timah panas bersarang di kaki kiri. Tetapi sebelumnya ada beberapa peluru yang kesannya terpental setelah terkena tubuh tersangka.

“Kayaknya punya ilmu kebal, jadi tidak mempan beberapa peluru. Kemudian setelah ada yang membaca-bacakan begitu, akhirnya ada peluru yang kena ke kaki kiri. Satu di paha dan satu lagi lutut, baru diringkus” kata Kapolres Enggar Pareanom kepada wartawan, Selasa malam.

Tersangka kemudian dibawa ke rumah sakit. Berikutnya dia dibawa ke Polres Dairi di Sidikalang, sekitar 153 kilometer dari Medan ibukota Sumut, dan ditahan di sana.

Pembantaian yang dilakukan tersangka Selamat Naibaho (30) terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Tanpa alasan yang jelas, tersangka tiba-tiba kalap, membacok istri dan para tetangganya. Dua tewas dan empat lainnya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang, Jl. Rumah Sakit, Sidikalang.

(rul/mpr)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Ketua Komnas HAM: Kasus Masa lalu Jadi Pingpong Politik

written by admin

Jakarta – Otto Nur Abdullah terpilih sebagai Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk periode 2012-2017, Jumat dua pekan lalu, melalui mekanisme voting yang dilakukan 13 komisioner Komnas HAM. Otto memperoleh 6 suara, menyisihkan dua kandidat lain, Nur Kholis, yang juga komisioner Komnas HAM periode sebelumnya dengan 4 suara, serta Hafid Abbas, yang mendapat 3 suara.

Pria berperawakan kurus dan berkumis tebal ini sejatinya bukan orang baru di dunia penegakan HAM. Dia pendiri Imparsial, lembaga nonpemerintah yang bergiat di bidang penegakan HAM. Otto juga dikenal sebagai aktivis antikekerasan di Aceh, di samping menulis buku serta seabrek artikel tentang penegakan HAM dan sosiologi politik–latar belakang pendidikannya–yang dimuat di banyak media.

Karena “profesi” sebagai aktivis itulah Otto jarang pulang ke rumah. “Itu yang memberatkan istri saya,“ ujarnya ketika ditemui Dimas Adityo, Sudrajat, Pasti Liberti, Febrina Sekar, dan fotografer Agung Pambudhy dari Harian Detik. Setelah menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1980-an, Otto kembali ke daerah asalnya, Aceh, untuk mengajar dan berjuang sebagai aktivis penegakan HAM. Sejak itu dia jarang bersua dengan keluarga besarnya, termasuk istri dan anaknya.

Ia bercerita, seorang anaknya sewaktu di bangku sekolah dasar di Solo, Jawa Tengah, sampai tidak tahu apa pekerjaan ayahnya ketika ditanya sang guru. “Jadi, ketika bisa buka Internet dan ketik nama saya, keluar banyak. Ooo… ternyata bapakku top, he-he-he…,“ katanya. Karena pekerjaannya yang mengandung risiko terhadap keluarga itulah Otto sengaja tak memberitahukan secara persis pekerjaannya.

Namun, di kalangan aktivis dan media, ia ternyata lebih dikenal sebagai Otto Syamsuddin Ishak ketimbang Otto Nur Abdullah. Bagaimana dia bisa memiliki dua nama berbeda? Dan apa saja yang akan dia lakukan untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu? Berikut ini petikan wawancara dengan Otto di kantor Komnas HAM, Rabu pekan lalu.

Setelah menjabat Ketua Komnas HAM, apa yang akan Anda benahi, khususnya di lingkup internal Komisi?

Ada, misalnya soal kepala biro yang belum definitif, ada dua atau tiga. Juga soal penataan ruang, banyak arsip di luar ruangan. Percepatan penimbunan arsip di Komnas HAM itu tinggi, sehingga kalau dilihat, banyak arsip ditumpuk di gang-gang.

***

Gang yang dimaksud Otto adalah lorong-lorong di antara ruang kantor Komnas HAM, termasuk lorong di samping ruang kerjanya. Di situ juga ditempatkan sejumlah lemari besi penyimpan arsip.

***

Itu arsip-arsip laporan masyarakat?

Ya. Saya minta itu (penataan arsip) dibicarakan juga, supaya mendukung suasana kerja

Kalau soal anggaran?

Anggaran lancar, tahun ini kalau enggak salah naik. Dari 60 ke 100 (miliar rupiah). Komnas Perempuan kan masih tergabung di sini. Persentase (anggaran) meningkat dari tahun lalu karena itu juga menyangkut rehabilitasi gedung (kantor Komnas HAM) di kawasan Kota (Jakarta Kota). Mungkin nanti yang sifatnya pelayanan langsung untuk masyarakat masih di sini karena sudah lama dikenal, banyak sejarahnya. Komisioner juga di sini. Di sana (di Jakarta Kota) mungkin untuk sekretariat, bidang tertentu. Misalnya kearsipan bisa disimpan di sana.

Kehadiran Komnas HAM itu masih “dianggap” enggak sih oleh masyarakat? Dulu kan orang berbondong-bondong melapor ke sini. Sekarang komisi yang jadi bintang kan KPK….

Kami punya konsumen sendiri. Kalau kepada kami, biasanya (yang datang melapor) masyarakat menengah ke bawah, kami lihat dari beberapa pengaduan minggu ini. Kalau KPK kan menengah ke atas, ya enggak apa-apa. Dan pengaduannya itu bermacam-macam, ada juga yang tidak berkaitan dengan HAM, misal soal KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Karena mungkin faktor pengetahuan publik (tentang) Komnas itu apa, bisa juga karena faktor tidak adanya kanalisasi, tidak tahu ke mana akses. Masyarakat menengah ke bawah ini ada problem tidak tahu mau ke mana mengadunya, larilah dia ke Komnas HAM.

Sebelumnya, banyak rekomendasi Komnas HAM yang tak dijalankan. Ada upaya membuat rekomendasi institusi ini lebih bergigi?

Ya kita lihat, pertama, bisa berkaitan dengan pandangan lembaga negara terhadap Komnas HAM ini seperti civil society, LSM-nya negara, karena waktu dipimpin oleh mendiang Ali Said dulu kan lain lagi. Rekomendasinya cukup dikembangkan. Ada juga faktor tidak ada pendampingan terhadap rekomendasi itu, jadi tidak ditelusuri karena mungkin banyaknya kasus. Karena itu terkait dengan hubungan antarlembaga, ini sangat penting. Misalnya yang harus ditindaklanjuti oleh kepolisian, oleh pihak lain, misalnya kasus kekerasan pada komunitas Syiah di Sampang (Madura), oleh Menteri Sosial dan Agama.

Tapi rekomendasi ini bisa juga diabaikan oleh orang-orang di bawah, misalnya departemen (kementerian) telah mengeluarkan dana kasus Sampang untuk membantu para pengungsi di kabupaten, uang sudah mengalir. Tapi kita baca koran pengungsi tidak dapat makan, air saja diputus. Itu banyak faktor. Karena itu, rekomendasi harus dikawal.

Siapa yang mengawal?

Komnas, kan Komnas yang mengeluarkan rekomendasi. Artinya, harus ditagih. Rekomendasi itu seperti orang haus kita kasih permen, sudah senang duluan tapi persoalan tidak terselesaikan. Itu berkaitan dengan sumber daya di Komnas, juga dengan kebijakan pemerintah, mau serius enggak menyelesaikan masalah-masalah ini, atau hanya membiarkan Komnas memberikan permen kepada warga negara yang membutuhkan pelayanan.

Kemudian kedekatan Komnas dengan warga negara, dalam arti harus ada perwakilan Komnas HAM di daerah. Selama ini kita punya enam, itu pun kembang-kempis dalam pendanaan. Statusnya pun belum jelas dan tidak seragam. Misalnya, warga di daerah yang mempunyai masalah perkebunan yang investornya ada di Jakarta, itu bagaimana? Kalau mau dimediasi di mana? Ke Jakarta dia enggak punya uang. Seperti ini kalau dibiarkan akan menjadi konflik.

Bagaimana kelanjutan wacana penguatan kewenangan Komisi melalui revisi UU Komnas HAM?

Ini kan berkaitan dengan penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia, yang diperlakukan sebagai pidana khusus atau pidana pada umumnya. Kalau KPK itu perlakuannya sudah khusus. KPK kita lihat lebih efektif. Kalau kaitannya dengan pelanggaran HAM, ini diperlakukan sebagaimana pidana umum, bukan khusus. Dan itu terlihat dari surat pengembalian berkas dari pihak Kejaksaan Agung yang mempertanyakan hal yang teknis, sangat umum, seolah-oleh pihak Kejaksaan Agung tidak memiliki kepekaan ini masalah khusus, masalah kemanusiaan. Jadi (yang dipertanyakan) misalnya, BAP-nya, (saksi) sudah disumpah atau belum, barang bukti belum lengkap. Seolah kami ini dilihat seperti penyidik, jadi harus melengkapi berkas seperti kepolisian sehingga Kejaksaan Agung hanya terima bersih.

Semestinya itu harus dilengkapi oleh Kejaksaan Agung?

Iya, kami kan hanya memberikan indikasi (dugaan pelanggaran HAM) dengan kewenangan yang ada. Kepastiannya dicari oleh Kejaksaan Agung karena dia punya kewenangan untuk itu.

Hal seperti itu sering terjadi?

Iya, itu dalam aspek cara pandang pemerintah atau lembaga negara terhadap kasus pelanggaran HAM diperlakukan seperti kasus pidana biasa. Kedua, dimungkinkan oleh undang-undang untuk seperti itu, ya pingpong politiklah. Kami antar ke sana (kejaksaan), nanti balik lagi ke sini, habis waktu, selesai, (kasus) menggantung….

Bagaimana penyelesaiannya?

Undang-undang harus direvisi, jadi harus dijelaskan pembagian tahap wewenangnya. Komnas HAM memberikan kepada penyidik, penyidik memberikan ke Kejaksaan Agung. Jadi bukan Komnas HAM ini subordinat kejaksaan.

Kasus pelanggaran HAM pada 1965-an itu termasuk target untuk diselesaikan?

Ini kelanjutan dari periode (komisioner) lalu. Karena itu, saya berpikir, kalau konteks politiknya sudah begini, konteks sosiologi-politik masyarakatnya sudah seperti ini, momentum politiknya sudah sedemikian rupa, sampai 2014 memang komisi kebenaran itu sudah menjadi kebutuhan pokok. Kita, negara ini bisa memberikan kebenaran kepada bangsanya di satu pihak, konflik horizontal juga tidak terjadi.

Yang perlu dipikirkan adalah komisi kebenaran yang mungkin di dua level, nasional dan lokal (daerah). Sebab, ada kasus di satu daerah tapi pelakunya di-deploy dari daerah lain. Jadi, untuk memberikan solusi dalam keadaan seperti ini, (komisi kebenaran) pada tahap lokal dan nasional, kalau melibatkan pelaku antardaerah ya harus diselesaikan komisi kebenaran nasional, dan kalau hanya melibatkan pelaku di daerah, ya kita selesaikan di lokal sehingga tidak meluas ke luar daerah. Itu bisa untuk mengisolasi.

KKR hasilnya sudah seperti yang dibayangkan?

Belum, kalau dari kalangan elite politik kan mengacunya ke KKP (Komisi Kebenaran dan Persahabatan), kalau aktivis memandangnya ke KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi) yang (undang-undangnya) sudah dicabut. Nah, saya memberikan gagasan baru dua level. Ini kan sedang pembahasan Undang-Undang Pemerintahan Daerah, itu bisa saja disisipkan, seperti yang dilakukan di Aceh dan Papua.

Ada yang berpendapat, kenapa sih menghabiskan energi untuk mengungkit kasus masa lalu?

Warga negara punya beragam kebutuhan mendapatkan kebenaran. Kebenaran itu adalah hak yang harus diberikan negara kepada warga negaranya. Konstitusi mengatakan begitu. Ini juga berkaitan dengan konstruksi dari nation building. Salah satu syarat terbentuknya nation building adalah perasaan senasib. Sekarang kenyataannya, korban 65 tidak merasa senasib, orang Aceh tidak merasa senasib, orang Papua tidak senasib. Ini faktor yang membuat nation building retak.

Apa yang ingin dicapai?

Selama ini mereka dicap sebagai orang salah, sampai anak turunannya juga kena cap. Padahal mereka hanya warga sipil biasa, tidak ada kaitannya dengan politik saat itu. Misalnya di Aceh, korban-korban sipil juga menjadi warga negara kelas dua. Negara bisa meminta maaf, mengakui, sehingga tidak ada diskriminasi perlakuan, seperti mengambil kredit di bank atau pelayanan lain. Karena ini juga berimplikasi pada kemiskinan. Meski mungkin di kartu identitas sudah tidak ada tanda eks tapol, tapi masih ada sanksi sosial, seperti misalnya ucapan “elu anak PKI, komunis”.

Terbayang bakal terpilih jadi Ketua Komnas HAM?

Selama proses pemilihan, saya tidak kampanye, he-he-he….

Lalu dari mana asal nama Otto Syamsuddin Ishak?

Itu nama bapak saya. Dulu, sewaktu mahasiswa, bapak saya sempat mengatakan kalau ada anak saya yang tidak selesai sekolah, ya Otto. Karena (saya) nakal. Saya, setelah dengar itu, lalu baca buku dan belajar menulis. Ketika tulisan saya tembus media lokal di Yogya, saya coba media Jakarta. Saya cari yang medianya sampai ke Aceh. (Tulisan) masuk, lalu saya ubah nama saya Otto Syamsuddin Ishak dan dia (ayahnya) baca. Dia bangga. Waktu itu dia sakit dan baca itu jadi punya motivasi untuk sembuh. Sejak itu saya mengubah nama. Ada untungnya juga, pansel (panitia seleksi komisioner Komnas HAM) jadi menilainya obyektif. Karena pikirnya Otto Nur Abdullah ini bukan Otto Syamsuddin Ishak (penulis), he-he-he….

Keluarga tinggal di mana?

Istri saya di Aceh. Anak ada satu di Aceh. Empat (kuliah) di Yogya. Saya ini manusia hibrid. Anak saya lebih hibrid lagi, he-he-he….

Keluarga Anda sering protes karena pekerjaan Anda?

Ya. Di Jakarta kan saya tinggal dengan kakak. Dia sering bingung apa kerjaan adik saya ini. Pulang malam, pagi belum bangun….

Apa tidak ada rumah dinas?

Tidak ada. Fasilitas Komnas HAM kan tidak ada. Tidak ada asuransi juga. Makanya ini lembaga NGO negara atau lembaga negara. Periode lalu bahkan ada komisioner dari daerah yang tidur di kantor. Saya tidak tahu bagaimana fasilitas negara yang diberikan kepada komisioner. Mobil dinas tidak ada. Hanya ada mobil untuk pimpinan. Saya juga tidak enak jadinya pakai mobil itu.

BIODATA

Nama Lengkap: Otto Nur Abdullah
Lahir: Yogyakarta, 14 Oktober 1959
Pendidikan:
– TK hingga SMA di Banda Aceh
– Lulus S-1 jurusan geografi dan S-2 sosiologi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
– Lulus S-3 dari Universitas Indonesia bidang sosiologi.

Organisasi:
– Pelajar Islam Indonesia dan Himpunan Mahasiswa Islam
– Cordova (LSM di Aceh), Konsorsium Aceh Baru, Imparsial, dan Forum Akademisi untuk Papua Damai

(nrl/nrl)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

KY Mendapat Laporan Masyarakat Soal Informasi Dugaan Suap PK Misbakhun

written by admin

Jakarta – Ketua Komisi Yudisial (KY) Eman Suparman menyatakan mendapat laporan masyarakat mengenai indikasi suap majelis hakim yang memutus Peninjauan Kembali (PK). Namun KY tidak membeberkan nama pelapor tersebut.

“Pada 20 November 2012 kami menerima laporan dari seorang pelapor,” kata Eman kepada wartawan di Gedung KY, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (4/11/2012). Sayangnya KY tidak menyebutkan identitas pelapor tersebut.

Dalam laporannya tersebut pihak pelapor mengaku mengetahui penyerahan sejumlah uang dalam bentuk mata uang asing untuk PK Misbakhun. “Laporannya memang menarik karena dia tahu betul dan ini perlu kami buktikan,” katanya.

Laporan tersebut saat ini sedang ditindaklanjuti oleh Komisioner KY, Suparman Marzuki.

“Ini segera dibawa ke Panel. Nanti Panel itu yang memeriksa pelapornya. Kami juga akan klarifikasi berbagai pihak yang mungkin menjadi saksi atau menyerahkan alat-alat bukti,” ujarnya.

Atas informasi yang beredar di masyarakat, hakim agung Mansur Kertayasa yang selalu disebut-sebut menerima uang tersebut merasa terpukul dan terluka hatinya.

“Ini sangat melukai saya. Pemberitaan di media tidak benar. Dan bagi saya, ini pembunuhan karakter bagi saya. Saya tidak kenal dan tidak pernah berbicara atau apa pun orang yang namanya Misbakhun, pengacaranya, atau orang-orang yang disebut di situ, Sofyan Arsyad,” kata Mansur yang kini telah pensiun.

(asp/mpr)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Supriyanto Mengaku Baru Sekali Rekam Daleman Rok Wanita di TransJ

written by admin

Jakarta – Supriyanto (29), pelaku pencabulan di Bus TransJ masih menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat. Hasil pemeriksaan sementara, Supriyanto mengaku baru pertama kali melakukan aksi cabulnya tersebut.

“Berdasarkan pengakuan pelaku diketahui dia baru melakukan pertama kali,” ujar Kasat Reskrim, AKBP Rahmat saat ditemui detikcom di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (4/12/2012)

Rahmat menuturkan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap Supriyanto. Pihaknya belum bisa melakukan penahanan terhadap Supriyanto.

“Sekarang masih dalam pemeriksaan masih dalam proses belum diketahui apa akan ditahan masih kita cari pelanggarannya apa,” tuturnya.

Rahmat mengatakan pihaknya masih belum bisa mengetahui motif dari pelaku dalam melakukan aksinya.
“Yah itu masih dalam proses penyidikan,” tandasnya.

Sebelumnya polisi melakukan penggeledahan di rumah Supriyanto di sebuah tempat di Jakarta. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 18.00 WIB. Tim penyidik Polres Jakpus bergerak ke rumah Supriyanto yang ditangkap pagi tadi di TransJ karena kedapatan merekam daleman rok seorang perempuan di kawasan Harmoni.

“Tim sudah bergerak sejak tadi, cari barang bukti rekaman lain,” bisik seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya, Selasa (4/12).

(edo/mpr)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Dua Rumah Dinas Yonzikon Jagakarsa Terbakar, 11 Unit Damkar Dikerahkan

written by admin

Jakarta – Si jago merah melahap rumah dinas Yonzikon 13 No 56 milik Serma Sunaryo dan Peltu Asep di Jalan Masjid Al Barokah, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Api berhasil dipadamkan oleh 11 unit mobil pemadam kebakaran Jaksel.

“Tadi api nyala sekitar pukul 07.30 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 08.15 WIB. Sekarang kita baru mau meninggalkan TKP,” ujar Kapolsek Jagakarsa, Kompol Arsalam, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (4/12/2012).

Arsalam menuturkan api diduga berasal dari bagian belakang rumah. Untungnya petugas dengan sigap berhasil memadamkan api.

“Cuma bagian dapur, disebabkan oleh korsleting listrik,” ungkapnya

Arsalam menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Kerugian belum bisa ditaksir berapa jumlahnya.

“Kerugian belum diketahui, hanya material saja,” kata Arsalam.

(ndu/nrl)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Puluhan Rumah di Samarinda Hangus Terbakar, Masjid Bersejarah Nyaris Ludes

written by admin

Samarinda, – Kebakaran menghanguskan puluhan rumah warga di Jl Pangeran Bendahara, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (4/12/2012) malam. Kobaran api juga nyaris menyambar bangunan Masjid Shirathal Mustaqim, bangunan bersejarah di Samarinda.

Keterangan dihimpun detikcom, api mulai berkobar sekitar pukul 20.00 WITA malam tadi. Kejadian itu membuat panik warga setempat lantaran kawasan tersebut merupakan pemukiman padat penduduk.

“Kawasan Kelurahan Masjid memang kawasan padat penduduk. Saya sempat jaga-jaga saja, siapa tahu kobaran api semakin membesar, tapi barang-barang sudah saya amankan,” kata salah seorang warga Kelurahan Masjid, Idrus, kepada detikcom, Selasa (4/12/2012) malam.

Sedikitnya 20 unit pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda beserta berbagai unit instansi lainnya antara lain seperti Korem 091 ASN, Yong Jing, PMK Pelabuhan, Mitra, MIM dan Balakarcana, berjibaku bersama warga untuk memadamkan kobaran api.

Mengingat, kobaran api berjarak tidak jauh dari bangunan Masjid Shirathal Mustaqim sebagai masjid tertua dan paling bersejarah di kota Samarinda, petugas bersama warga juga berupaya maksimal untuk menghalau si jago merah. Sekadar diketahui, bangunan masjid tersebut sudah berusia lebih dari 1 abad.

“Di samping memadamkan kobaran api di rumah warga, petugas pemadam dan warga berupaya maksimal untuk mengamankan bangunan Masjid Siratal Mustaqim, bangunan yang sangat bersejarah di Samarinda,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Dadang Airlangga, saat dihubungi detikcom.

Menurut Dadang, sementara sedikitnya tercatat 70 rumah warga hangus terbakar. Dari data BPBD Kota Samarinda, wilayah tersebut termasuk daerah rawan bencana khususnya bencana musibah kebakaran.

“Wilayah Kelurahan Masjid termasuk daerah rawan bencana karena pemukiman padat dan merapat, jalan lingkungan yang kecil dan akses hidran umum tidak ada,” ujar Dadang.

“Dari puluhan rumah iru, diperkirakan kurang lebih 200 jiwa kehilangan tempat tinggal. Kita pastikan armada yang diturunkan ke lokasi cukup banyak, untuk meminimalkan kerugian harta benda milik warga,” tambahnya.

Sekitar 1 jam kemudian, kobaran api dapat dikuasai petugas. Dadang memastikan tidak ada korban jiwa dari musibah kebakaran tersebut. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan kepolisian.

“Tidak ada korban jiwa. Kerugian sementara dari musibah masih dilakukan perhitungan,” tutup Dadang.

(mpr/mpr)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Empat Korban Bacokan Pria Stres di Dairi Dirawat di RS Sidikalang

written by admin

Dairi, – Empat korban luka berat akibat dibacok pria stres di Dairi, Sumatera Utara (Sumut) masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang Jl. Rumah Sakit, Sidikalang, Selasa (4/12) malam. Dua di antara korban kondisinya cukup kritis.

Dua korban yang kondisinya cukup kritis yakni Berliana Boru Hutagaol (37) dan Yetti Boru Sitinjak (30) yang merupakan istri tersangka pelaku pembantaian Selamat Naibaho (30). Sementara dua korban lainnya yakni Walmer Simbolon (45) dan Marhau Simbolon (65).

“Para korban masih dalam perawatan,” Kapolres Dairi, AKBP Enggar Pareanom kepada wartawan.

Tim dokter sudah mengambil serangkaian langkah medis untuk menangani kondisi korban yang umumnya menderita luka di bagian kepala dan badan. Sedangkan terhadap dua korban tewas, Septian Marbun (4) dan Ruli Boru Simbolon (50) dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian.

Pembantaian yang dilakukan tersangka Selamat Naibaho (30) terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 10.00 WIB di Desa Markelang, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi. Tanpa alasan yang jelas, tersangka tiba-tiba kalap dan membacok orang-orang yang ada di sekitarnya.

Korban pertama pertama adalah istrinya, lantas lima orang lainnya. Pelaku akhirnya berhasil ditangkap setelah ditembak polisi.

(rul/mpr)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
Info Banua

Pencarian Bocah Terseret Arus Selokan di Semarang Dilanjut Besok

written by admin

Jakarta – Dicky Fauzi (9), salah satu korban terseret arus di Kelurahan Karanganyar Gunung RT 02 RW I Kecamatan Candisari Semarang tergolek lemas di rumah neneknya setelah sempat mendapat perawatan di RS Elizabeth. Sementara itu rekannya, Qiyan Afriano (7) yang ikut terseret arus selokan hingga kini belum ditemukan.

Dicky mendapat sejumlah jahitan di kepala sementara punggung dan kakinya mengalami luka lecet. Ia terluka saat terseret arus selokan di dekat rumahnya sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi ketika hujan lebat mengguyur Semarang. Bahkan Dicky sempat terseret hingga terjun dari ujung selokan berupa jurang.

“Dia menaiki jurang dengan memanfaatkan pepohonan yang ada,” kata bibi Dicky, Maeda (35) di rumah ibunya, Karanganyar Gunung, Semarang, Selasa (4/12/2012).

Melihat keponakannya yang saat itu menangis dan bersimbah darah, Maeda segera memberi pertolongan pertama. Namun karena darah masih mengucur dari kepalanya, pihak keluarga langsung melarikannya ke RS Elizabeth.

Sementara itu pencarian korban Qiyan oleh tim Basarnas Semarang terpaksa dihentikan sekitar pukul 18.00 WIB tadi. Humas Basarnas Kantor Semarang, Aris Triyono mengatakan hal tersebut dilakukan karena kondisi sudah mulai gelap.

“Kami menarik dua belas personil dari lokasi karena kondisi semakin gelap dan membahayakan personil,” tandasnya.

Aris menambahkan, pencarian akan di lanjutkan besok Rabu (5/12/2012) di sejumlah lokasi serentak pada pukul 08.00 WIB. Penyisiran akan dilakukan dari dua titik yaitu muara dan lokasi pertama kejadian.

“Dari arah bawah akan dimulai dari muara Tambak Lorok dan kawasan Kartini, selain itu pencarian juga dilakukan dengan menyisir dari lokasi pertama kejadian,” ujar Ari.

Dua bocah tersebut terseret arus saat bermain di pinggir selokan di sekitar tempat tinggalnya. Namun mereka yang berada di dua lokasi awal yang berbeda terpeleset dan terseret di selokan yang sama. Korban Dicky selamat setelah sempat terpelanting mengikuti arus yang deras dan terjun dari jurang, sementara korbban Qiyan masih dalam pencarian.

(mpr/mpr)

Desember 4, 2012 0 comment
0 Facebook Twitter Google + Pinterest
  • 1
  • …
  • 322
  • 323
  • 324
  • 325
  • 326
  • 327

Pos-pos Terbaru

  • TMMD Kodim 1005 Marabahan Bangun Mushola di Desa Terpencil Batola
  • Lapas Tanjung Rutin Lakukan Razia
  • Hari Kartini Polda Kalsel Kampayekan Ibu Peduli Keselamatan Berlalu Lintas
  • XL Axiata Gelar “XL Future Leaders” Angkatan ke-7 PerkenalkanTema “Youth Sociopreneur”keMahasiswa
  • Dunia Harus Terus Dorong Perdamaian di Korea 

Komentar Terbaru

  • Agus Buchori pada Ketika Semua Orang (Seolah) Menjadi Ahli Hukum
  • Agus Buchori pada Ketika Semua Orang (Seolah) Menjadi Ahli Hukum
  • suud susanto pada Petani Provinsi Riau, Kagum Kinerja Kopbun Sinar Kencana
  • reka pada Sehatkan Tanaman Dengan PGPR Akar Bambu
  • ratikwara pada Polda Kalsel Gerak Cepat, Kembali Temukan Rp5 Miliar Uang Bank Mandiri yang Dirampok Oknum Polres Tabalong

Arsip

  • April 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Maret 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015
  • Oktober 2015
  • September 2015
  • Agustus 2015
  • Juli 2015
  • Juni 2015
  • Mei 2015
  • April 2015
  • Maret 2015
  • Februari 2015
  • Januari 2015
  • Desember 2014
  • November 2014
  • Oktober 2014
  • September 2014
  • Agustus 2014
  • Juli 2014
  • Juni 2014
  • Mei 2014
  • April 2014
  • Maret 2014
  • Februari 2014
  • Januari 2014
  • Desember 2013
  • November 2013
  • Juli 2013
  • Juni 2013
  • Mei 2013
  • Desember 2012

Kategori

  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Info Banua
  • Olahraga
  • Politik
  • Teknologi

Global Trade

  • TMMD Kodim 1005 Marabahan Bangun Mushola di Desa Terpencil Batola

    April 23, 2018
  • Lapas Tanjung Rutin Lakukan Razia

    April 22, 2018
  • Hari Kartini Polda Kalsel Kampayekan Ibu Peduli Keselamatan Berlalu Lintas

    April 22, 2018
  • XL Axiata Gelar “XL Future Leaders” Angkatan ke-7 PerkenalkanTema “Youth Sociopreneur”keMahasiswa

    April 22, 2018
  • Dunia Harus Terus Dorong Perdamaian di Korea 

    April 22, 2018

Social Media

Facebook Twitter Google + Instagram Linkedin Youtube Email Snapchat Vimeo RSS

Popular Posts

  • 1

    Haji Noorhin Pengusaha Muslim Banua, Sukses Dengan Shalat Tepat Waktu

    September 1, 2017
  • 2

    Ssstt….Kemungkinan H Andi Syamsudin (Johnlin Group) Investor Proyek Jalan Tol Banjarmasin-Martapura-Batulicin

    Januari 22, 2014
  • 3

    "Hotel di Banjarmasin Sebagian Besar Diduga Jadi Ajang Seks Bebas, Zinah dan Narkoba"

    Januari 24, 2014
  • 4

    SMP Al Mazaya Islamic School, Membentuk Insan Cendekia Berakhlak Mulia

    Maret 18, 2015
  • 5

    Brigjen Pol Nixon Manurung Jabat Kepala BNNP Kalsel

    Desember 21, 2017

Recent Posts

  • TMMD Kodim 1005 Marabahan Bangun Mushola di Desa Terpencil Batola

    April 23, 2018
  • Lapas Tanjung Rutin Lakukan Razia

    April 22, 2018
  • Hari Kartini Polda Kalsel Kampayekan Ibu Peduli Keselamatan Berlalu Lintas

    April 22, 2018

Facebook Update

Facebook

Subscribe Newsletter

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • Instagram
  • Linkedin
  • Youtube
  • Email
  • Snapchat
  • RSS
  • HOME
  • CONTACT
  • PRIVACY POLICY

@2017 - PenciDesign. All Right Reserved. Designed and Developed by PenciDesign