
Tanah Laut .- Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian TPH kabupaten Tanah Laut, Basri menyatakan, kesulitas untuk mencari Calon Petani, Calon Lokasi (CPCL), untuk perluaan areal tanam baru Padi Jagung dan Kedelai (PJK) tahun 2018 yang dialokasikan pemerintah pusat seluas 85 ribu hektar.
“Sampai akhir bulan Februari 2018 ,petani yang bersedia menjadi CPCL masih jauh dari harapan .CPCL, untuk jagung baru 20.220 ha, untuk kedelai 2.320 ha,dan untuk padi gogo 3.030 ha,” katanya.
Menurut Basri, alasan yang sangat mendasar adalah kesulitan mencari lahan karena di Tala untuk pertanian sangat terbatas .Padahal luas tanam baru yang disetujui untuk lahan Padi gogo 10 ribu hektar jagung 50 ribu hektar dan kedelai 25 ribu hektar.
“Masih ada harapan karena perluasan tanam baru untuk jagung menggenapi 50 ribu hektar, 41 ribu hektar bisa terealisasi, meskipun ada syarat lahan jagung yang sudah ada (tahun 2017 ) 26 ribu hektar tidak dibantu benih dan pupuk oleh pemerintah atau/APBN dan hanya untuk 15 ribu ha saja yang dibantu tahun 2018,” jelas Basri, kemarin..
Dikatakannya, yang menjadi masalah lagi tambah Basri, lahan jagung tidak bisa diselangi tanam kedelai karena jagung harus dua kali tanam setahun.Sedangkan bekas tanaman padi bisa ditanami jagung atau kedelai.
Basri mengatakan, tahun 2017 jagung di Tala cukup berhasil .Dari 26 ribu ha, dengan produktivitas 6 ton Jagung Pipil Kering (JPK) produksinya mencapai lebih dari 125 ribu ton.
“Untuk pengembangan kedelai sedikit lega meskipun CPCL baru dibawah 10 persen namun untuk persediaan benih kedelai untuk wilayah Tala tahun 2018 dinlai cukup karena ada 5 ribu ha lahan penangkaran atau setara dengan 5 ribu ton benih,” ungkapnya. (Ayi Kuswana)