AMUNTAI – Desa Murung Asam Kecamatan Sungai Pandan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) jadi lokasi studi lapangan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Kota Banjarbaru. Program kemitraan ini mengusung konsep “Edukasi pada Masyarakat Desa Murung Asam untuk Melestarikan Itik Alabio dari Kepunahan”.
Kedatangan tim yang dipimpin Ir. Herliani, M. Si mendapat respon positif warga setempat. Apalagi tim ini melibatkan dosen peternakan Dr. Ika Sumantri dan Dr. Ir. Tanwirul Millati, MP seorang dosen Fakultas Pertanian Studi Teknologi Industri Pertanian (TIP). Sementara itu dari Dinas Pertanian (distan) HSU dihadiri bidang Produksi Peternakan Syafrudin Hasbi dan Parwanto, SP. Membuat diskusi yang berlangsung di rumah Abrar Ketua Kelompok Peternakan Harapan Bahagia I berlangsung menarik.
Dr. Ika Sumantri menjelaskan bahwa kedatangannya bersama rombongan untuk melakukan studi lapangan. Dipilihnya desa murung asam karena desa ini salah satu desa yang maju dalam sektor peternakan yakni itik. Ia membeberkan bahwa saat ini sulit untuk menemukan Itik Alabio hasil perkawinan murni atau ras murni Itik Alabio.
“Fakta menunjukan kalau bibit anakan Itik Alabio yang betul-betul murni didapatkan dari luar HSU, yakni lewat Balai Penelitian Ternak (BPT) di Kota Bogor dan dari Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. Sebenarnya unggas ini aslinya berasal dari Alabio,” terangnya di hadapan para peternak.
Meskipun demikian, dosen ini mengaku optimis masih ada peternak HSU yang tetap mengemban biakkan unggas unggul HSU ini. Walupun tidak bisa dipungkiri banyak peternak yang mengkawin silangkan Itik Alabio dengan unggas lain seperti Itik Entok, Serati dan MA atau Itik Ratu bahkan Itik Peking.
Untuk itu tim ini menyarankan agar pemkab HSU melakukan terobosan maupun upaya lain. Sehingga para peternak memiliki semangat untuk kembali mengembangkan itik alabio.
“Misalnya pemkab atau kelompok tani menggelar kontes Itik Alabio Murni. Tentunya yang benar-benar itik alabio yang harus terpilih,” bebernya.
Sementara itu Kasi Produksi Peternakan Distan HSU Syafrudin Hasbi mengaku terus berupaya mengembangkan biakkan unggas Itik Alabio pada tingkat peternak. Caranya melakukan pembinaan dengan membantu bibit Itik Alabio murni dan juga membantu dalam aspek pemasaran.
“Saat ini peternak dihadapkan selera pasar antara Itik Alabio dengan itik peking yang banyak diminati. Kami berharap peternak tetap membudidayakan Itik Alabio murni bukan hasil kawin silang,” terangnya.
Menariknya kegiatan ini tetap mematuhi protap pencegahan Covid-19. Setiap yang hadir wajib menggunakan masker dan melakukan jaga jarak atau physical distancing. Bahkan tim dari ULM ini juga membagikan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19.
Fai/IB
Dumai, infobanua.co.id - Kejaksaan Negeri Dumai merilis laporan capaian kinerja sepanjang tahun 2024. Di bawah…
Palangka Raya, infobanua.co.id - Menghadapi arus puncak libur Nataru 2024, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat…
AI agents adalah salah satu inovasi terbaru di bidang kecerdasan buatan yang semakin diminati. Teknologi…
Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan layanan pembiayaan yang cepat, mudah, dan fleksibel…
Baper Store, brand yang dikenal dengan barang-barang outdoor preloved berkualitas original, baru-baru ini mengadakan grand…
Indorack, perusahaan terkemuka di industri rack server dan aksesorinya, resmi menunjuk Timothy Marbun sebagai Brand…