Karawang, infobanua.co.id – Setelah batalnya rapat konsultasi publik sebagai tahapan awal pembahasan addendum Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) kawasan industri Karawang Jabar Industrial Estate (KJIE) berkaitan dengan pembangunan sarana dan prasarana penunjang dalam bentuk real estate Rolling Hills yang berlokasi di Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang terus mendapat berbagai macam respon publik.
Nurdin Syam salah seorang aktivis Karawang, yang juga pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Paguyuban Sundawani Karawang, kembali bereaksi. Syam panggilan akrab laki – laki berpostur tubuh tegap ini menyesalkan sikap tidak konsisten KJIE selaku permrakarsa rapat addendum Amdal.
Dikatakannya. “Terus terang sampai saat ini saya heran dengan sikap KJIE. Selaku permrakarsa, mereka adalah pihak yang mengundang semua pihak. Tapi tiba – tiba, ketika semua pihak sudah stand by dilokasi rapat, malah permrakarsa sendiri yang tidak hadir dan membatalkan agenda rapat yang sudah teragenda.”,
“Jika memang pada waktu itu bentrok dengan agenda lain, setidaknya mewakilkan pada pihak yang bisa dikuasakan. Tentunya management dari KJIE tidak hanya satu atau dua orang saja, kan bisa berbagi tugas. Lagi pula, logikanya kalau mereka sudah menjadwalkan waktu dan sudah dengan resmi membuat surat undangan kepada para pihak, pastinya benar – benar sudah meluangkan serta mempersiapkan waktu.”, Jelas Syam.
“Yang mendasari kami terus mengkritisi adalah masalah dampak lingkungan terhadap masyarakat. Dari mulai dampak banjir, jebolnya tanggul sungai Cikalapa, sampai pernah terjadinya longsoran tanah pada rumah warga. Jadi, sudah cukup lah beban masyarkat selama ini. Jangan sampai masyarakat terus – terusan menanggung beban. Sehingga ketika datangnya musim hujan, timbul kembali rasa was – was terdampak banjir dari luapan sungai Cikalapa.”, Paparnya.
“Masalahnya saat ini awal musim hujan sudah terlihat, beberapa hari terakhir Karawang mulai diguyur hujan. Ya walau pun intensitasnya belum begitu intensif dan belum begitu lebat. Apa pun alasannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, jangan dulu mengeluarkan Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH), sebelum terselesaikannya masalah dampak lingkungan.”, Tegas Syam.
“Sebenarnya masyarakat terdampak tidak neko – neko, cukup lakukan normalisasi sungai Cikalapa, karena kondisinya memang terjadi pendangkalan, dan masyarakat terdampak meminta dibuatkannya turap pada tanggul sungai, agar ketika volume air tinggi karena buangan air hujan dari hulu tidak menyebabkan longsor. Setidaknya kalau dilakukan normalisasi, pada saat volume air tinggi dapat teralirkan dengan baik dan lancar.”, Terangnya.
“Kami sangat khawatir melihat peristiwa banjir bandang yang melanda Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Ya walau pun potensi bahaya yang ditimbulkan sungai Cikalapa tidak akan sehebata banjir bandang di Sukabumi dan Bogor, tapi yang namanya banjir, ya tetap saja membuat susah masyarakat.”, Ungkap Syam.
Rabu, 23/9/2020
“Intinya, kami sama sekali tidak bertujuan menghambat investasi. Justru kami sangat apresiasi dengan ketertarikan kalangan investor yang mau berinvestasi di Karawang. Tapi tolong perhatikan hajat hidup orang banyak. Karena kemanusiaan lebih penting dari segalanya.”, Pungkasnya.
Iswanto
Banjarbaru, infobanua.co.id – Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera, SE, hadir dalam…
Banjarbaru, infobanua.co.id – Pemerintah Kota Banjarbaru terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi pada pembangunan…
Banjarbaru, infobanua.co.id– Kota Banjarbaru telah menunjukkan kemajuan luar biasa di berbagai sektor selama empat tahun…
Banjarbaru, infobanua.co.id – Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menggelar acara Sosialisasi…
Banjarmasin, 12 Desember 2024 – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil…
Telkomsel berkolaborasi bersama Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin menghadirkan seminar edukasi dengan tema “Unlock Golden Youth…