Para PKL Kawasan Handil Bakti Segera Direlokasi
Pembangunan Jembatan Sungai Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin – Kabupaten Barito Kuala (Batola) Maret 2021 akan rampung. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin segera melanjutkan pelebaran Jalan Trans Kalimantan di kawasan Handil Bakti Kecamatan Alalak, Batola.
Para pedagang kaki lima (PKL) yang saat ini berjualan di sepanjang jalur hijau Handil Bakti harus sesegeranya direlokasi. Saat ini tercatat 132 PKL yang berjualan di kawasan itu, dengan rincian 92 pedagang jalur hijau di pinggir jalan, 38 pedagang di jalur hijau Terminal Handil Bakti, dan 2 pedagang di seberang sungai.
“Kami berharap PKL segera direlokasi agar pengerjaan jalan secepatnya dilaksanakan, mengingat kontrak pengerjaan pelebaran telah ditandangani 28 September lalu,” tutur Satker Jalan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Budianto, dalam sosialisasi dengan para PKL di Kecamatan Alalak, Kamis (08/10/2020).
Pemkab Batola akan merelokasi para PKL ke Pasar Handil Bakti karena di lokasi itu telah tersedia 209 tempat jualan berupa 160 los dan 40 kios. Fasilitas lain seperti kloset dan kamar mandi, juga sudah diperbaiki. Tinggal pemasangan jaringan listrik yang dijanjikan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
“Kalau tempat relokasi sudah siap baru kami pindah. Kami juga menginginkan semua warung di seberang sungai harus dibongkar,” cetus salah seorang perwakilan PKL, Anang Sugiannor, dalam pertemuan tersebut.
Anang juga mencurigai bangunan di seberang sungai tidak dibongkar, karena para pedagangnya belum pernah diundang dalam beberapa kali sosialisasi.
Ia menyatakan, jika pedagang di seberang sungai tidak dibongkar maka mereka juga enggan direlokasi serta berniat turut pindah ke seberang sungai kendati harus membangun jembatan.
Salah seorang PKL lainnya, Siswantoro meminta, para pedagang yang menggunakan mobil di pinggir jalan juga ditertibkan.
Tak hanya itu, pedagang pasar mingguan di Pasar Handil Bakti juga mempertanyakan kejelasan nasib. Mereka khawatir terpinggirkan karena lokasi jualan berada di jalan sekitar los dan kios yang menjadi relokasi PKL Handil Bakti.
Menanggapi itu, Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor menjelaskan, semua bangunan di jalur hijau harus dibongkar, termasuk warung di seberang sungai.
“Pembersihan jalur hijau bukan cuma di pinggir Jalan Trans Kalimantan tetapi semua bangunan yang berada di jalur hijau, termasuk warung di seberang sungai,” tegas Rahmadi sembari menambahkan, bahkan Terminal Handil Bakti yang juga berada di jalur hijau ikut dibongkar mulai 15 Oktober mendatang serta disusul bangunan-bangunan di samping terminal lainnya.
Rahmadi menyatakan, ketika Terminal Handil Bakti dibongkar beserta pos Dinas Perhubungan Batola, semua aktivitas dipindahkan ke terminal baru yang berada di depan Pasar Handil Bakti.
Karenanya ia berharap semua pedagang mengerti mengingat relokasi dan pelebaran jalan sudah merupakan keharusan dalam upaya mendukung peningkatan arus lalu lintas di Jalan Trans Kalimantan.
Wabup menginginkan Kecamatan Alalak sebagai pintu gerbang Batola dapat menjadi lebih baik dimasa mendatang. Begitu pula dengan pasar Handil Bakti diharapkan ke depannya ramai.
“Selain menata Alalak sebagai pintu gerbang Batola, upaya ini juga demi menghidupkan kembali Pasar Handil Bakti yang selama belasan tahun tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” imbuh Rahmadi.
Terkait pedagang yang menggunakan mobil sebagai lapak di pinggir jalan, Satuan Polisi Pamong Praja menjanjikan siap melakukan penertiban.
“Sepanjang jalan dari Mandastana hingga Handil Bakti, tak terdapat lagi pedagang yang berjualan menggunakan mobil. Kami takkan kompromi lagi, kalau semua PKL sudah pindah ke Pasar Handil Bakti,” sahut Anjar Wijaya, Kasat Pol PP Batola.
Kadis koperindag Batola Purkan menyatakan, sosialisasi relokasi PKL ke Pasar Handil Bakti telah berlangsung selama 3 kali yakni 16 Agustus 2019, 16 Desember 2020, dan 8 Oktober 2020 sehingga tidak ada alasan kurang sosialisasi lagi dari para pedagang.
“Sabtu (10/10/2020) besok kita akan lihat langsung pasarnya dan kita bagi losnya kepada 132 pedagang yang datanya telah kita pegang ini,” ucap Purkan.
Pj Sekdakab Batola, H Abdul Manaf menambahkan, merelokasi PKL sudah merupakan suatu keharusan dan Pemkab Batola tidak akan pilih kasih.
“Kami berharap pembangunan pelebaran jalan tetap berjalan namun roda ekonomi para pedagang juga tetap jalan,” pungkasnya.
Humpro Batola/IB