Categories: HULU SUNGAI UTARA

Dilaksanakan di HSU, BRG Gelar Bio Expo Desa Peduli Gambut

AMUNTAI – Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memiliki daerah rawa gambut yang sangat luas, 89 persen dari seluruh luasan daerah. Ini menjadi potensi besar untuk mengembangkan daerah gambut.

Melalui Badan Restorasi Gambut (BRG), berbagai kegiatan telah dilakukan dalam upaya merestorasi lahan gambut yang rusak, sekaligus meningkatkan potensi lahan gambut. Salah satunya dengan menggelar Bio Expo Desa Peduli Gambut atau pameran potensi lahan gambut di Desa Banjang Kecamatan Banjang Kecamatan Banjang, Rabu (25/11/2020).

Pameran yang dilaksanakan oleh Yayasan Rahim Bumi ini merupakan rangkaian program penguatan kapasitas pengrajin di desa yang berada di lahan gambut.

Program ini dibiayai oleh UNOPS (United Nation Office for Project Services) dan dilaksanakan atas kerja sama dengan Badan Restorasi Gambut, Pemerintah Daerah dan Dekranasda Kabupaten HSU.

Manajer Yayasan Rahim Bumi, Farid Wajidi MA mengatakan saat ini perubahaan iklim menjadi konsentrasi secara global. Lahan gambut memegang kendali dalam mengontrol perubahaan iklim global karena berfungsi sebagai penyimpan karbon terbesar.

Farid menambahkan dalam sambutannya bahwa berbagai kegiatan telah dilakukan seperti pelatihan untuk meningkatkan kualitas kerajinan, pengembangan bibit tanaman lokal, mendorong komunitas eco wisata serta peningkatan ekonomi bagi warga yang tinggal di daerah rawa gambut.

“Kesuksesan dalam restorasi gambut berdasar pada kekuatan lokal dengan meningkatkan potensi dan membentuk dari gagasan menjadi direalisasi,” ujarnya

Pameran ini dilaksanakan dengan waktu cukup lama dari 25 November hingga 14 Desember 2020 karena dalam pelaksanaannya dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Pengunjung akan dilakukan pembatasan agar bisa menjaga jarak.

Dalam Bio Expo Desa Peduli Gambut ini selain menampilkan produk-produk batik kain berbahan alam, kerajinan purun dan ilung serta olahan pangan lainnya, juga dimeriahkan dengan penampilan fashion show dari produk sasirangan dengan pewarna alam yang diperankan langsung oleh para pengrajin, berbagai lomba, serta kegiatan peningkatan kapasitas pengrajin melalui forum pengrajin dan forum kemitraan dengan BUMN dan BUMD, juga kegiatan edukasi pembuatan produk-produk kerajinan.

Dalam kegiatan tersebut terdapat Rumah Kalakai, Matang Sirang yang akan menjadi kawasan agro wisata dan edukasi serta bank bibit untuk tanaman dan hewan endemik lahan gambut. Rumah yang dibangun dengan desain bubungan tinggi khas Kalimantan Selatan ini berisi berbagai hasil kerajinan, makanan olahan dari warga yang berada di daerah gambut, produksi pembuatan sasirangan serta adanya pojok baca yang bekerjasama dengan Perpustakaan Daerah Kabupaten HSU.

Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRG, Myrna Safitri yang juga hadir dalam kesempatan ini, sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan BRG dalam melaksanakan seluruh kegiatan restorasi gambut. Potensi pengembangan lahan gambut sangat besar khususnya di HSU, karena memiliki kelebihan dari daerah lain seperti adanya tanaman endemik purun yang menjadi bahan dasar pembuatan kerajinan.

Banyaknya pengrajin yang memang menjadi pekerjaan dasar dan dilakukan dari turun temurun, bukan sekedar pekerjaan melainkan sebuah budaya yang diturunkan. Dan warga HSU juga memiliki kemampuan untuk berinovasi.

“Restorasi gambut bukan hanya mengenai lingkungan namun juga pemulihan ekonomi rakyat,” ujarnya.

Bupati HSU H Abdul Wahid HK mengatakan kegiatan restorasi gambut perlu dilakukan secara berkelanjutan. Daerah yang memiliki lahan gambut dan dikelola dengan baik oleh masyarakat mampu bertahan dalam berbagai keadaan seperti pandemi Covid 19 seperti saat ini.

“Pemerintah daerah terus mambantu dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh BRG, manfaatnya didapat dari seluruh kegiatan yang dilakukan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.

Kegaiatan ini dibuka langsung oleh Asisten II Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Syaiful Ashari. Dirinya mengatakan untuk menjaga kelangsungan dari program yang dilakukan oleh daerah rawa gambut perlu adanya inovasi.

“Mengikuti dengan perkembangan zaman, dan bisa beradaptasi dengan apa yang sedang marak dimasyarakat sehingga bisa terus membantu warga dalam jangka waktu yang panjang,” ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian kenang kenangan dan melihat langsung stand pameran yang menampilkan hasil kerajinan dan makanan olahan. Hadir pula dalam kegiatan ini Ketua DPRD HSU Almien Anshar Safari, Dandim 1001/Amuntai Letkol Inf Ali Ahmad Satriadi, Kepala SKPD, Camat dan juga kepala desa serta seluruh pengrajin yang terlibat.

Sumber: banjarmasin.tribunnews.com

admin

Recent Posts

Cara Beli Bitcoin di Indonesia: Panduan Sederhana untuk Pemula yang Baru Mulai

Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency paling populer di dunia, dan semakin banyak orang di Indonesia…

6 jam ago

Penumpang Puas Berkali-kali Naik Taksi Online Listrik Evista di Dua Bandara

Para penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, memberikan…

7 jam ago

Meningkatkan Kualitas Jurnalisme, KTP2JB Gelar Sosialisasi

Banjarmasin, infobanua.co.id – Pentingnya kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman pengelola media dan jurnalis tentang hak…

12 jam ago

4 Alasan untuk Mulai Gunakan Dompet Crypto Indonesia untuk Kelola Aset Digital

Dalam era digital yang semakin maju, aset kripto telah menjadi salah satu instrumen investasi yang…

21 jam ago

Google Komitmen Lanjutkan Kerja Sama dengan PerusahaanPers Indonesia, Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025

BANJARMASIN – Perusahaan Platform Digital Google berkomitmen kembali melanjutkan kerja sama bisnis dengan sejumlah perusahaan…

21 jam ago

Pabrik Trafo Bambang Djaja: Mengapa Mereka Menjadi Pilihan Utama di Industri?

Pabrik Trafo Bambang Djaja adalah pemimpin dalam industri trafo di Indonesia, dikenal karena kualitas produk…

23 jam ago