Bupati Tapin Resmikan Laboratorium PCR atau (Polymerase Chain Reaction)
RANTAU, infobanua.co.id – Bupati Tapin HM.Arifin Arpan mengatakan bahwa Pemkab Tapin tahun 2021 bakal tetap fokus pada penanganan kesehatan terutama penanganan Covid-19. Karena itulah, Pemkab Tapin berkaitan dengan penguatan sarana dan prasarana kesehatan di daerahnya pada bulan Desember ini mulai membangun Rumah Sakit Umum Daerah Datu Sanggul yang baru dan meresmikan Laboratorium PCR atau (Polymerase Chain Reaction) untuk menangani Covid 19 di Kabupaten Tapin.
Artinya, dengan tersedianya PCR yang diresmikan di HUT Tapin Ke-55 kemarin, dikatakan Bupati,”Warga Tapin yang reaktif Covid-19 dapat di Swab Test di laboratorium RSUD.Datu Sanggul Rantau, tanpa harus menunggu lama dan ke luar daerah lagi untuk menyatakan dirinya positif Covid-19 atau tidak,”katanya.
Apa sih PCR (Polymerase Chain Reaction) itu, Infobanua Tapin mendatangi Dokter Milhan, Direktur RSUD.Datu Sanggul Rantau. PCR adalah alat pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa keberadaan gen yang sedang trend saat ini yaitu Virus Corona Covid-19. PCR ini merupakan tes yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis COVID-19.
“PCR itu kini sudah ada di Lab.RSUD Datu Sanggul Rantau tepatnya berada dibelakang IGD dan sudah melalui uji kelayakan atas izin Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) dan hasil uji sample Lab.RSUD Datu Sanggul dengan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin perbandingannya hampir sama, yaitu di Ulin samplenya negatif di laboratorium ini pun negatif. Demikian sebaliknya, di Ulin hasilnya positif, di laboratorium ini positif,”katanya.
Dengan PCR tersebut, diagnosis hasil keterjangkitan seseorang lebih akurat cepat diketahui. Kalau diagnosa sebelumnya seminggu, empat hari baru selesai. Kalau di laboratorium PCR ini, satu-dua hari selesai mendeteksi seseorang terjangkit Covid-19.
Untuk mendeteksi Virus Corona Covid-19 itu dilakukan ada melalui Rapid Test dan PCR Swab Test. Namun keduanya memiliki perbedaan apa saja.
Rapid Test dilakukan dengan cara uji sample pengambilan darah dan akhirnya melalui Swab Test juga. “Kalau melalui Rapid Test itu terdiagnosa 10 sampai 20 persen saja seseorang terteteksi terkena Covid-19 atau tidak. Sementara, kalau Swab Test mengambil sampel lendir tenggorokan lalu diperiksa di laboratorium PCR dan hasilnya 90 persen seseorang terdeteksi Positif Covid-19,”katanya.
“Kami mengimbau masyarakat di era new normal ini untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan berharap laboratorium PCR ini lebih jarang dipakai, karena harapan kita kasus Covid-19 sedikit di Tapin. Dan guna laboratorium PCR ini, ada kasus reaktif Covid-19 lebih cepat terdeteksi,”katanya.
Reporter Nasrullah