infobanua.co.id
Beranda BANJARMASIN Akibat Terdampak Covid-19, Banyak Orang Yang Menghalalkan Segala Cara. Untuk Para Investor Saham Di Harapkan Berhati-Hati

Akibat Terdampak Covid-19, Banyak Orang Yang Menghalalkan Segala Cara. Untuk Para Investor Saham Di Harapkan Berhati-Hati

BANJARMASIN, infobanua.co.id – Mengenal lebih dalam PT Indo Premier Sekuritas atau yang lebih di kenal dengan (Indo Premier). Adalah sebuah perusahaan penyedia jasa keuangan terintegrasi di bidang pasar modal yang melayani klien individu maupun korporasi berdasarkan ijin Badan Pengawas Pasar Modal/Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor KEP-11/PM/PPE/1996. Pada tahun 2002.

Founders dari Indo Premier membeli perusahaan efek ini dan dinamakan PT Indo Premier Securities yang kemudian berubah nama menjadi PT Indo Premier Sekuritas pada tahun 2017.
Sejak itu, Indo Premier menjadi pelopor dalam berbagai bidang usaha efek di Indonesia.

Namun dengan adanya covid-19 membuat semua orang terdampak dan merasa di rugikan terutama dalam hal ekonomi.

Hingga banyak yang menghalalkan segala jenis cara salah satunya dengan cara menipu agar bisa bertahan hidup ditengah pandemi covid-19.

Jumlah investor saham di masa pandemi tumbuh signifikan. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terbaru memperlihatkan jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 19 November 2020 sudah mencapai 1.503.682 dan khusus pada masa pandemi Covid-19 terjadi penambahan 417.366.

Angka pertumbuhan ekonomi ini, naik sebesar 28 persen sepanjang 2020. Angka pertumbuhan ini menunjukkan bahwa investasi saham menjadi pilihan investasi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia di tengah ancaman pandemi Covid-19.

Namun di tengah kemudahan investasi saham yang sudah bisa dilakukan secara online berbasis aplikasi dengan smartphone dan keterjangkauan modal investasi. Investor saham perlu mewaspadai berbagai modus penipuan yang kini mengintai.

“Modus penipuan yang mengincar investor saham semakin canggih dengan mengincar sasaran investor-investor baru di daerah. Ada berbagai modus penipuan yang menargetkan para investor saham,” tegas Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari. Sabtu (12/12)

Ia pun menjelaskan sasaran utama para penipu adalah membobol akun para investor. Mereka ini mengincar username, password dan secure PIN yang sifatnya pribadi atau personal. Ungkapnya

Penipu biasanya menghubungi korban dengan mengaku sebagai karyawan resmi Indo Premier atau IPOT yang meminta username, password, secure PIN, dan data pribadi penting lainnya, padahal data-data ini sifatnya pribadi dan tidak boleh diketahui pihak lain. Cetusnya

Indo Premier tidak pernah meminta username, password dan secure PIN karena ini sifatnya pribadi. Ucap Mita.

Tak hanya berhenti di situ, modus penipuan pun memiliki wajah baru dimana penipu menduplikasi akun-akun resmi Instagram, sekuritas yang sudah centang biru dengan akun-akun palsu yang secara tampilan dan isi sama persis.

“Mereka awalnya mem-follow akun-akun yang baru bergabung. Jadi jangan heran, begitu join dengan akun resmi @indopremier akan langsung difollow oleh berjibun akun-akun fake ini,” imbaunya.

Penipuan dengan akun IG palsu mengincar korban dengan men-DM sobat IPOT yang baru memfollow @indopremier. Penipu bertindak seolah-olah ingin memberikan bantuan atau pertolongan.

Setelah itu penipu beraksi dengan meminta data-data pribadi, mulai nomor telepon, hingga meminta foto ATM yang ujung-ujungnya juga melakukan penipuan dengan meminta korban mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu. Katanya

Dalam menjalankan aksinya penipu menghubungi korban dengan nada manis seolah-olah ingin memberikan bantuan yang ujung-ujungnya meminta korban mentansfer sejumlah uang ke rekening atau virtual account (VA) penipu.

Satu-satunya tujuan transfer dana untuk investasi hanya ke Rekening Dana Nasabah (RDN) atas nama nasabah sendiri, bukan ditransfer ke rekening apa pun selain RDN sendiri, tandasnya.

Paramita pun mengimbau para investor dan calon investor di IPOT untuk semakin waspada dengan berbagai modus penipu di tengah pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang menghalalkan berbagai cara untuk menipu.

“Kalau selama ini korban lebih banyak ada di kota-kota besar, saat ini penipu mengincar investor dan calon investor yang ada di daerah seiring dengan tumbuhnya investor-investor pemula di daerah. Oleh sebab it

Oleh sebab itu, edukasi terkait ancaman nyata para penipu ini perlu digencarkan untuk diketahui secara luas oleh investor dan calon investor biar tidak ada korban-korban baru.”

Ia pun mengingatkan investor dan calon investor IPOT untuk makin waspada dan hati-hati. Ketika menemukan kejanggalan atau mengalami kendala tertentu terkait investasi saham, sebaiknya segera menghubungi call center resmi seperti email, akun resmi medsos bercentang biru serta selalu menjaga kerahasiaan data-data yang sifatnya personal. Pungkasnya

febri

Bagikan:

Iklan