Polis Marin Tawau Malaysia Pulang Dua Nelayan Indonesia Hanyut Melewati Batas Kedua Negara
Nunukan, infobanua.co.id – Nelayan tradisional asal Indonesia hari ini (18/12/20), diserah terimakan oleh pihak Negara Malaysia ke petugas Indonesia di pulau sebatik, Kabupaten Nunukan, Propensi Kalimantan Utara.
Penyerahan dilakukan Anggota Polis Merin Malaysia, yang pimpin DSP Mohd Nazari Bin Ismail PPMO PPM Tawau dan jajarannya Polis Maerin Tawau beserta Perwakilan konsulat Republik Indonesia yang ada di Tawau Sabah Malaysia.
Serah terimah nelayan tersebut disaksikan oleh Wakapolsek sebatik timur Beserta Danramil Moh Bakri dan satuan TNI Polri serta pemerintah kecamatan mewakili bupati nunukan setempat.
Nelayan yang diserahkan merupakan warga asal pulau sebatik bernama Rano suku bugis umur 31 tahun dan Pandi umur 28 tahun.
Sebelumnya pihak Polis Merin Malaysia mengamankan nelayan asal Indonesia kerana menangkap ikan melewati titik laut batas negara indonesia dan masuk ke perairan laut Tawau Malaysia, kerana mereka tidak tau batas negara laut Indonesia-malaysia.
Tercatat sudah ada kerana tiga kali nelayan asal Indonesia dari Pulau Sebatik di amankan oleh pihak Kepolisian Malaysia, namun petugas malaysia dan perwakilan KRI Tawau sentiasa bekerjasama untuk menyelesaikan nelayan Indonesia.
DSP Nazari berpesan agar jangan ada lagi nelayan pulau sebatik melewati laut batas kedua negara demi untuk menjaga kebaikan bersama namun pihak polis malaysia dal LO Akbp Ahmad Padilan tetap solid dan bekerjasama demi kerjasama antar kedua Negara. “Kita tetap menjalin kerjasama dengan baik dan sama sama turun tangan untuk menyelesaikan berbagai persoalan perbatasan yang melibatkan kedua Negara.” kata Nazari.
Lanjut Nazari menjelaskan bahwa sangat diPerluhkan Nelayan tradisional sebatik indonesia lanjutdilengkapi alat JPS untuk memudahkan para nelayan Agar tidak melakukan pelanggaran selanjudnya atau menangkap ikan dan tidak melewati batas laut kedua negara indonesia malaysia.
Kita harapkan kepada seluru nelayan yang beroperasi diwilayah prrbatasan harus puny JPS dan kejadian tidak terulang lagi kerana sangat sulit diselesaikan apalagi musim pandemi covid 19 aturan malaysia sangat ketat biayanya melepaskan satu tangkapan tdk seperti yg kita bayangkan yang diamankan pihak malaysia.”
Nelayan yang diserahkan merupakan warga asal pulau sebatik bernama Andy Rano , suku bugis bone, umur, 31 tahun dan Pandi suku bugis bone umur 28 tahun.
Sebelumnya pihak Polis Merin Malaysia mengamankan nelayan asal Indonesia kerana menangkap ikan melewati titik laut batas negara indonesia dan masuk ke perairan laut Tawau Sabah Malaysia, itu disebabkan kerana mereka tidak tau batas negara laut Indonesia- malaysia.
Lanjut Nazari bahwa tercatat sudah tiga kali nelayan asal Indonesia dari Pulau Sebatik di amankan oleh pihak Kepolisian Malaysia selama tahun 2020, Namun tekad baik pihak kepolisian malaysia memiliki kepedulian, namun petugas malaysia dan perwakilan KRI Tawau sentiasa bekerjasama untuk menyelesaikan nelayan Indonesia.
DSP Nazari berpesan agar jangan ada lagi nelayan pulau sebatik melewati laut batas kedua negara demi untuk menjaga kebaikan bersama namun pihak kepolisian malaysia (Polis) malaysia dan LO Akbp Ahmad Padilan tetap solid dan bekerjasama demi kerjasama antar kedua Negara.
Kita tetap menjalin kerjasama dengan baik dan sama sama turun tangan untuk menyelesaikan berbagai persoalan perbatasan yang melibatkan kedua Negara yang bertetangga ujar Nazari.
NAZARI mengingatkan diperluhkan Semua nelayan tradisional yang beroperasi dilaut Perbatasan dilengkapi alat JPS untuk memudahkan para nelayan tidak melakukan pelanggaran atau menangkap ikan dan tidak melewati batas laut kedua negara baik indonesia maupun malaysia.
Kita harapkan kejadian tidak terulang lagi kerana sangat sulit diselesaikan apalagi musim pandemi covid 19 aturan malaysia sangat Ketat biayanya melepaskan satu tangkapan yang diamankan pihak malaysia.(Yuspal)