Categories: Jawa Barat

Di Duga Dampak Pencemaran Oil Spill Petani Udang Masih Gagal Dan Kerugian Capai Milyaran.

Karawang, Infobanua.co.id – Pemerintah kabupaten Karawang, kebut pembahasan mengenai kompensasi dampak dari kebocoran minyak yang mencemari 10 desa di wilayah itu,Dan saat ini pendataan masih terus dilakukan. Salah satunya, untuk meminimalisasi adanya oknum yang ingin diberi kompensasi.
Senin,01/02/21

Ketua tim koordinasi kompensasi pencemaran limbah minyak yang juga Sekda Karawang, Acep Jamhuri,mengatakan,” Pemerintah Kabupaten,( pemkab) telah membentuk tim koordinasi. Tim ini, melibatkan sejumlah pihak terkait, dengan tugas merumuskan mekanisme serta strategi inventarisasi warga yang terdampak.”, Ujarnya

Tetapi tugas tim menurut pantauan awak media infobanua.co.id tidak efektif,bahkan terkesan mengulur ngulur waktu dan hanya janji janji manis aj,betul kompensasi sudah bertahap sudah diberikan,tetapi PHE-ONWJ hanya melihat data tidak di lihat fakta lapangan.Dan juga PHE-ONWJ tidak pernah melihat berapa banyak kerugian petani tambak baik tambak bandeng dan udang,justru dampak pencemaran oil spill dan laut akan kembali keawal butuh waktu lama.

H Yusuf salah satu petani tambak udang saat dimintai keterangan nya oleh awak media mengatakan”, sampai saat ini sudah sampai 3 periode saya kelola merugi sampai miliaran karena udang nya pada mati ,bahkan tambak yang di wilayah Pasirkonci bangkrut,dan PHE-ONWJ sudah mendata tetapi sampai saat ini gak ada kompensasi buat para petani tambak”, ungkapnya.

Masih H Yusuf. “, Dan Dinas Perikanan hanya mendata terus dikasih angin segar kasih harapan kosong, sedang kan kami mau sampai kapan merugi terus apa tidak ada solusi,maaf laut warisan anak dan cucu kita kalau laut itu masih tercemar apakah anak dan cucu kita kalau melanjutkan usahanya juga harus merugi terus “,tegasnya dengan nada kecewa.

Saat ini, ada 10 desa yang terdampak dari pencemaran spill oil ini. Selain itu, ada 4.993 hektare tambak ikan dan 108 hektare tambak garam, yang turut terdampak pencemaran tersebut tetapi petani khususnya budidaya tidak ada perhatian dari PHE-ONWJ.

 

 

Ia/Red.

infobanua

Recent Posts

Pelantikan 12 Pejabat Tinggi Pratama Pemkab Kapuas, Resmi dan Sah atas Restu Mendagri

KUALA KAPUAS-Sebanyak 12 orang yang dilantik oleh Pj Bupati Kapuas,kemaren memang diakui kebsahanya karena telah…

5 jam ago

Camat Baamang Pantau Langsung Pembersihan Sungai Baamang

Sampit, infobanua.co.id – Bukan dikecamatan MB Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit saja dilanda banjir dengan…

21 jam ago

Pembangunan RMP Diharap Mampu Maksimalkan Serap Hasil Panen

Sampit, infobanua.co.id - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati berharap pembangunan rice milling plant (RMP)…

21 jam ago

Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence

Mengupayakan perlindungan serta peningkatan kepercayaan dalam ekonomi digital Indonesia   Jakarta, 18 April 2024 —…

21 jam ago

Dinas Ketahanan Pangan PPU Catat Tahun Ini Satu Desa Dikategorikan Rawan Pangan

PENAJAM, infobanua.co.id - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mencatat 2023 sebanyak 20…

23 jam ago

Penting nya Disiplin Kerja dan Sinergi Antar Pegawai, Inlah yang Dikatakan Kakan BPN Depok

Depok, infobanua.co.id - Halal Bihalal bukan sebatas ruang silaturahmi di tengah suasana lebaran Idul Fitri,…

23 jam ago