Mengintip Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Bertugas Di Daerah Terpencil
RANTAU,- Mari kita lihat bagaimana keseharian dewan guru bertugas di desa terpencil di tengah kondisi Covid-19, yang juga terdampak banjir Kalsel 2021. Ditambah lagi, dalam menghadapi program tatap muka kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya. Menjadi tuntutan dewan guru yang banyak orang tua inginkan kembali pembelajaran tatap muka diterapkan di sekolahnya.
Desa Sawaja, Kecamatan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin merupakan salah satu daerah perairan dan terpencil di Tapin. Letaknya diujung batas kabupaten antara Kabupaten Tapin dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Menuju lokasi daerah terpencil itu, sungguh tak mudah jika melalui jalur darat.Karena jalan rusak berat, tidak bisa dilewati kendaraan apalagi saat musim hujan. Berjarak 50 Km dari kota Rantau, 20 Km dari Pelabuhan Margasari. Jalur transportasi air di sungai yang dikenal Kali Nagara sebagai pilihan, menggunakan perahu kelotok menyisiri aliran sungai menuju tiap perkampungan terpencil di kecamatan Candi Laras Utara.
Di sekolah yang ada di desa itu, meskipun dengan keterbatasan di tempat mereka mengajar. Para gurunya terlihat tetap semangat dan ikhlas untuk terus mengabdi mencerdaskan anak negeri.
Kedatangan Kepala Dinas Pendidikan Tapin beserta rombongan ke tiap sekolah di desa terpencil itu disambut baik dan tentunya memberikan semangat bagi mereka para dewan guru. Terbukti ungkapan terima kasih dan apresiasi dilayangkan dari seluruh kepala sekolah. “Terima Kasih Bunda atas kedatangannya ke sekolah kami,”kata Kepala Sekolah.
Aspirasi dalam bentuk harapan pun terlontar dari mereka untuk dapat menjadi lebih baik kedepannya. Terkait persiapan tatap muka sekolah, pihaknya rata-rata sudah siap.
Setelah mengunjungi seluruh sekolah tujuan di desa terpencil, diakhiri dengan ziarah kemaqam Datu Kabul untuk berdoa bersama dengan harapan Corona Covid-19 segera berakhir.
Reporter Nasrullah