Blitar, infobanua.co.id – Meroketnya harga Lombok Rawit atau Cabe Rawit di Blitar Raya yang tembus Rp.120 ribu per Kilogram, membuat para pelaku usaha rumah tangga prodoksi Sambal Pecel kalang kabut.
Para pelaku usaha rumah tangga prodoksi Sambal Pecel terpaksa harus membatasi produksinya agar tidak merugi.
Seperti yang dibuat Evi Lathifatul Nisa’ (27) produsen Sambal Pecel di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Hampir tiga bulan Evi membatasi produksi Sambal Pecelnya. Dia hanya memproduksi Sambal Pecel untuk pelanggan tetapnya saja.
Demikian juga tentang pesanan pelanggan juga dibatasi minimal tiga Kilogram Sambal Pecel. Untuk pesanan di bawah tiga Kilogram, sementara tidak dilayani.
“Semenjak harga Cabe rawit mencapai Rp.85.ribu per Kilogram, kami sudah tidak promosi lagi. Kami hanya melayani pesanan untuk pelanggan yang sudah biasa pesan. Itupun minimal pesanan tiga Kilogram baru dilayani,” kata Evi, kepada awak media saat ketemu di pasar tradisional Kademangan ketika belanja cabe, Senin 15-03-2021 siang.
Menurut Evi, bahwa Sambal Pecel merupakan bumbu makanan dengan bahan pokok kacang tanah dan cabe rawit. Dan biasanya dipakai untuk bumbu makanan yang dilengkapi dengan sayuran dan lauk tahu, tempe dan peyek.
Sambal pecel merupakan makanan khas beberapa daerah di Jawa Timur, termasuk di Blitar Raya. Dan banyak pelaku industri rumah tangga Sambal Pecel di wilayah Blitar Raya, salah satunya adalah Evi.
“Kami mulai memprodoksi Sambal Pecel sejak tahun 2011, dulu orang tua kami, dan memasarkan produksi Sambal Pecel di sekitar wilayah Blitar, sekarang sampai diluar Blitar, bahkan sampai ke Luar Negeri, karena secara online di media sosial,” jlentrehnya.
Masih menurut Evi, bahwa pelanggannya kebanyakan dari luar Blitar, bahkan TKW asal Blitar yang berada di Luar Negeri.
Hampir setiap bulan, Evi memasok rata-rata sepuluh Kilogram Sambal Pecel untuk TKW asal Blitar di Luar Negeri.
Sambal pecel milik Evi dikemas dalam plastik kecil dengan berat bersih 100, 250, 500 gram. Harga jualnya Rp.80.ribu per Kilogram.
“Sekarang masih produksi tapi tidak tiap hari, hanya melayani pesanan dari pelanggan tetap saja. Itu cara kami bertahan agar pelanggan tidak hilang, dengan menunggu harga cabe stabil,” ungkap Evi.
Selanjutnya Evi menjelaskan bahwa, sekarang harga Kacang Tanah Rp.25.ribu per Kilogram dan seperempat Kilogram Cabe Rawit Rp.27.500, belum bumbu lainnya. Beaya untuk produksi lebih separuh dari harga jual sambal. Kami jual sambal yang sudah kemasan Rp.80.per Kg,” ungkapnya.
Selanjutnya Evi menerangkan bahwa, dengan biaya produksi yang melebihi separuh harga jual, keuntungan yang didapat semakin tipis.
“Untuk itu, sekarang pesanan di bawah tiga kilogram tidak kami layani. Karena kami rugi tenaga, jika pesanannya sedikit. Kami juga tidak berani menaikkan harga jual Sambal Pecel, kasihan pelanggan,” pungkasnya. (Eko.B)
KOTABARU, infobanua.co.id - Pertukaran pemuda antar provinsi dan daerah (PPAPD) tahun 2024 yang diadakan oleh kemenpora…
Selain bantuan kebutuhan pokok, XL Axiata juga memberikan dukungan layanan komunikasi bagi para korban dan…
Nunukan, infobanua.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Pelni Cabang Nunukan…
Oleh: Andika Putra Wardana Seni pertunjukan tradisional sering kali terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi.…
Tegal, infobanua.co.id - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., membuka Musyawarah…
Tangerang, Infobanua.co.id – Pengurus DKM Masjid Roudhotul Jannah Taman Cipulir Estate Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan,…