Walikota Blitar Pantau PPKM Skala Mikro Dibeberapa RT

Blitar, Infobanua.co.id – Walikota Blitar Santoso, memantau dibeberapa RT dan RW tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro gelombang ketiga.

Diantaranya mengunjungi Posko PPKM Mikro di RT 02 RW 03, Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Selasa 16-03-2021.

Walikota Blitar Santoso, mengatakan bahwa, dalam PPKM Mikro ini yang menjadi ujung tombak adalah warga masyarakat di tingkat RT dan RW.

Agar mempunyai kesadaran penuh dalam pencegahan dan solidaritas gotong-royong membantu secara moral dan materiil bila salah satu warganya terpapar virus covud-19.

“Kegotong-royongan warga masyarakat. Seperti di Kelurahan Turi ini warga bersedia urunan, di taruh di kaleng bekas, diambil dengan jaga kampung dimalam hari, dan ternyata bisa menjadi kas, hampir Rp.20 juta, sedang Kas itu digunakan untuk membelikan beras dan bantuan lainnya bagi yang isolasi mandiri,” kata Walikota Blitar, Santoso.

Menurrut Santoso, bahwa dengan kegotongroyongan yang baik warga masyarakat tingkat RT, bisa menekan perkembangan covid-19.

Dimana warga masyarakat bisa membantu salah satu tetangganya yang harus isolasi mandiri, dengan uang terkumpul dari aksi solidaritas, sehingga tidak terlalu bergantung pada bantuan Pemerintah.

“Jika kesigapan dan kegotongroyongan warga masyarakat ini terjaga, tentu dapat menurunkan perkembangan covid-19 di PPKM Mikro gelombang ketiga yang sampai Senin 22 Maret 2021,” jlentrehnya.

Selanjutnya Santoso menjelaskan bahwa, saat ini wilayah RT di Kota Blitar sudah mulai memasuki Zona Hijau. Pihaknya berharap agar setelah PPKM Mikro jilid tiga ini, seluruh wilayah Kota Blitar bisa menjadi Zona Hijau.

Untuk itu warga masyarakat harus tetap menjaga dan melakukan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, tidak keluar rumah bila tidak perlu.

“Juga jangan takut untuk divaksin, karena vaksin ini untuk meningkatkan imun kita. Bila semua itu diikuti kita bisa segera kembali beraktivitas normal seperti sebelum ada covid-19,” pungkasnya. (Eko.B)