Banyak Yang Belum Tahu, Bus Sekolah Gratis Kota Blitar Masih Sepi
Blitar, Infobanua.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar, sudah empat hari ini kembali mengoperasikan Bus Sekolah Gratis untuk para pelajar yang mulai mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sejak Senin 22 Maret 2021.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar, melalui Kabid Angkutan Jalan dan Terminal Dishub Kota Blitar, Asrofi Romli, mengatakan bahwa, kondisi Bus Sekolah Gratis masih sepi penumpang hingga hari keempat pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka.
“Selama empat hari ini, jumlah penumpang Bus Sekolah Gratis rata-rata hanya tiga sampai lima orang pelajar,” kata Kabid Angkutan Jalan dan Terminal Dishub Kota Blitar, Asrofi Romli, kepada awak media, Kamis 25-03-2021.
Menurut Asrofi, padahal, saat kondisi normal, jumlah penumpang Bus Sekolah Gratis bisa mencapai 40 orang pelajar.
“Sebelum pandemi covid-19 kondisi penumpang Bus Sekolah Gratis selalu penuh,” jlentrehnya.
Lebih dalam Asrofi menjelaskan bahwa, penumpang Bus Sekolah Gratis masih sepi karena siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka belum seluruhnya masuk.
Pelajar SMP yang mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka baru siswa kelas 7, dan banyak pelajar serta orang tua masih belum tahu kalau Bus Sekolah Gratis sudah dioperasikan kembali.
“Kami kembali menggencarkan sosialisasi ke siswa dan orang tua, bila Bus Sekolah Gratis sudah dioperasikan lagi,” ungkapnya.
Sebenarnya ada delapan unit Bus Sekolah yang dioperasikan lagi untuk mengantar dan menjemput para pelajar secara gratis.
Dan dimasa pandemi, pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi penumpang Bus Sekolah.
Ubtuk kapasitas Bus Sekolah hanya dibatasi maksimal 50 porsen tempat duduk, dan di dalam Bus juga diberi tanda jaga jarak.
Sehingga pelajar yang akan naik ke Bus juga diperiksa suhu tubuh dan diminta untuk cuci tangan menggunakan hand sanitizer.
“Kami juga rutin menyemprot cairan disinfektan di Bus Sekolah setiap sebelum dan sesudah digunakan,” pungkasnya. (Eko.B)