Cianjur – Kasus gizi buruk rupanya masih marak ditemukan di Wilayah Kabupaten Cianjur ,Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat selama periode 2019 hingga 2021 ada 289 balita mengalami gizi buruk.
Minimnya pengetahuan pemenuhan gizi anak dan penyakit penyerta menjadi penyebab utama masih adanya gizi buruk di Cianjur.
Hal ini mendapat tanggapan Ketua DPRD Kabupaten Cianjur.Ganjar Ramadhan, menurutnya terkait kasus gizi buruk yang masih saja terjadi di Wilayah Kabupaten Cianjur , penderita gizi buruk yang juga disertai penyakit penyerta rata rata dari kalangan masyarakat yang berekonomi lemah.
Untuk itu hal ini perlu menjadi perhatian kita semua, khususnya dinas terkait agar bisa segera melakukan koordinasi mengatasi hal ini.
“Saya meminta kepada Pemkab khususnya dinas terkait untuk segera melakukan kordinasi secara bersama dengan dinas terkait, baik itu Puskesmas, Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan dan Dinas sosial untuk penanganan kasus gizi buruk ini,serta meminta kepada seluruh anggota Dewan disetiap dapil untuk lebih memperketat lagi masalah stunting”.kata Ganjar saat ditemui diruang kerjanya,Senin (07/06/2021).
Lanjut,Ganjar menambahkan, diri nya bersama anggota DPRD yang lain akan mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta instansi terkait untuk melakukan pendataan secara menyeluruh guna mendapatkan jumlah penderita gizi buruk disetiap Kecamatan,ujarnya.
Ganjar juga meminta Pemerintah Kecamatan dan Puskesmas untuk selalu melakukan kordinasi lintas sektoral ketika ada temuan kasus gizi buruk diwilayah nya sehingga penanggulangan persoalan ini dapat ditangani secara maksimal.
“Saya mendorong dinas terkait bersama Puskesmas untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terkait bahaya gizi buruk kepada masyarakat serta pentingnya pola hidup sehat,di wilayah-wilayah desa yang rawan gizi buruk ataupun stunting masalah kurang gizi kronis,”tuturnya.
Ganjar menghimbau kepada seluruh pemangku kebijakan untuk saling berkoordinasi terkait penanganan gizi buruk yang terjadi. “Saya berharap Pemkab Cianjur serta dinas terkait dan juga masyarakat untuk saling bekerjasama dan serius dalam hal memerangi stunting hingga tercipta Kabupaten Cianjur yang bebas stunting”. pungkasnya.
Hasbi (Abie).
Jakarta, 23 Desember 2024 - Penerimaan pajak dari transaksi aset kripto terus memberikan kontribusi signifikan…
KOTABARU, infobanua.co.id - Pertukaran pemuda antar provinsi dan daerah (PPAPD) tahun 2024 yang diadakan oleh kemenpora…
Selain bantuan kebutuhan pokok, XL Axiata juga memberikan dukungan layanan komunikasi bagi para korban dan…
Nunukan, infobanua.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Pelni Cabang Nunukan…
Oleh: Andika Putra Wardana Seni pertunjukan tradisional sering kali terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi.…
Tegal, infobanua.co.id - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., membuka Musyawarah…