Cianjur, infobanua.co.id – Oknum Sekdes di Kabupaten Cianjur, berinisial (D) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak perempuan di bawah umur.
Informasi yang didapat korban menerima sejumlah uang sebagai tutup mulut yaitu sebesar 4 juta rupiah.
Hal tersebut terungkap menyusul adanya pengakuan korban yang menyebutkan bahwa dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh oknum sekdes tersebut.
“Awal mula kejadian, sebelumnya saya bermagsud untuk meminta formulir SDGs karena pendataan belum lengkap,” ujar korban saat ditemui, Senin (28/6/2021).
Korban mengungkapkan bahwa oknum tersebut meminta untuk bertemu disebuah tempat yang sudah dijanjikan. Di tempat itulah terjadi pelecehan.
“Memang saya mengaku salah juga. Tapi saya merasa tidak terima dengan perlakuan oknum tersebut yang membuka pakaian dan mengeluarkan kemaluannya. Tanpa sepengetahuan pak sekdes mengeluarkan spermanya di kemaluan saya,” kata korban.
Korban menambahkan, pelecehan itu terjadi atas bujukan oknum sekdes tersebut di sebuah kosan di wilayah Cianjur.
Ditanya adanya uang tutup mulut sebesar 4 juta yang diberikan oknum tersebut, korban membenarkan.
“Iya saya diberikan uang sebesar 4 juta rupiah dari oknum tersebut”, bebernya.
Terpisah oknum Sekretaris Desa (Sekdes) Ciwalen, saat hendak dikonfirmasi yang bersangkutan tidak ada di tempat, menurut staf desa bahwa pak sekdes sedang ada rapat di kantor kecamatan.
“Ia pak sekdes sedang tidak masuk tapi katanya rapat di kantor kecamatan,” kata staff desa.
Untuk memastikan hal itu, wartawan infobanua.co.id, mencoba meminta konfirmasi kepada oknum yang bersangkutan, melalui nomor whathsapp miliknya.pada pukul 12.55 WIB.
Menurut Sekdes ,Masalah ini sebenarnya sudah beres dengan cara musyawarah dengan pihak Yang bersangkutan, kesepakatannya pihak yang bersangkutan meminta pihaknya untuk mengundurkan diri sebagai Sekdes.
“Soal itu sudah beres dengan cara musyawarah,kesepakatannya meminta saya untuk mengundurkan diri”,ucap Sekdes melalui sambungan WhatsApp,Senin (28/06/2021) Pukul 12.55 WIB.
Saat ditanya soal pelecehan yang dituduhkan Sekdis menjawab bahwa hal tersebut tidak benar.
“inikan mesti dibedakan antara pelecehan dan suka sama suka,kesannya saya yang membawa paksa padahal saya yang diminta untuk menjemput,bukan memaksa”,Jawabnya.
Iya pun enggan berbicara banyak karena menurutnya masalah tersebut dianggap sudah selesai dan tidak ingin kembali membicarakan soal kejadian tersebut.
“Intinya masalah ini saya anggap sudah selesai dengan kesepakatan permintaan tersebut tadi yakni meminta saya untuk mengundurkan diri sebagai sekdes, untuk jelasnya silahkan konfirmasi ke kades karena beliau juga mengetahui soal kesepakatan tersebut”. pungkasnya.
Hasbi (Abie).
Dumai, infobanua.co.id - Kejaksaan Negeri Dumai merilis laporan capaian kinerja sepanjang tahun 2024. Di bawah…
Palangka Raya, infobanua.co.id - Menghadapi arus puncak libur Nataru 2024, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat…
AI agents adalah salah satu inovasi terbaru di bidang kecerdasan buatan yang semakin diminati. Teknologi…
Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan akan layanan pembiayaan yang cepat, mudah, dan fleksibel…
Baper Store, brand yang dikenal dengan barang-barang outdoor preloved berkualitas original, baru-baru ini mengadakan grand…
Indorack, perusahaan terkemuka di industri rack server dan aksesorinya, resmi menunjuk Timothy Marbun sebagai Brand…