DPRD Rapat paripurna ke VI masa persidangan ke III, Bupati Sampaikan Nota Pengantar APBD Tahun 2022.

Sekadau,infobanua.co.id – Rapat paripurna ke VI masa persidangan ke III dalam rangka penyampaian nota pengantar KUA PPAS tahun anggaran 2022.
Rapat tersebut di pimpin langsung oleh ketua DPRD Radius Efendy, didampingi wakil ketua Handi dan Zainal.

Hadir pada sidang paripurna tersebut, bupati Sekadau Aron, ketua DPRD Radius Efendy, wakil ketua Handi Dan Zainal, hadir pula Kajari, Damdin, Kapolres, serta seluruh kepala SKPD, direktur RSUD, direktur PDAM, serta camat se-kabupaten Sekadau.

Paripurna tersebut berlangsung lancar, Selasa (24/08/2021) di rumah sidang kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dalam penyampaian bupati mengatakan, bahwa agenda rapat hari ini adalah penyampaian nota pengantar KUA PPAS Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD ) tahun anggaran 2022.

Saat ini kondisi keuangan memang negara masih dalam ketidakpastian yang luar biasa, pertumbuhan ekonom lambat akibat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat.

“Berbagai cara dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam proses penangganan covid-19, baik dengan cara PKM, dan dengan cara melakukan vaksin sampai ketingkat desa secara intensif,” kata bupati

Ditahun yang tidak ada kepastian akibat gempuran di pandemi covid-19, pemerintah daerah selalu memicu agar kelompok Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa bangkit kembali agar pertumbuhan ekonomi bisa bangkit kembali.

“Sebab untuk saat ini hanya sektor UKM saja yang bisa mendongrak pertumbuhan ekonomi,” kata Aron.(red)

Dikatakan bupati lagi, harus kita ketahui bahwa kapasitas dana daerah serta kebutuhan dana memang masih bergantung pada transfer dari pemerintah pusat. Jadi, semua kegiatan masih mengacu pada kebijakan pusat, misalnya Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikendalikan oleh p
Pempus.

“Kebijakan pendapatan tahun 2021 Rp, 1,24 triliun ada peningkatan dari tahun sebelumnya yakni sekitar 155 milyar, sedangkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 49.41 milyar terjadi penurunan dari tahun sebelumnya, salah satu penyebabnya adalah masa pandemi covid-19,”katanya.