Dari 38 Kota dan Kabupaten di Jawa Timur, Hanya Kota Blitar Masuk Zona Orange
Blitar, Infobanua.co.id – Dari 38 Kota dan Kabupaten di Jawa Tiumur, Kota Blitar satu-satunya daerah yang masih masuk dalam Zona Orange atau risiko sedang penyebaran Corona Virus Disease-2019 (covid-19), sedang yang lainnya telah masuk Zona Kuning atau risiko rendah penyebaran covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Blitar, Santoso mengatakan, penetapan status Zona penyebaran covid-19 dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
Keadaan disetiap daerah berbeda-beda dalam penetapan Zona penyebaran covid-19.
“Kota Blitar masih pada Zona Orange, kami akan melakukan indikator apa yang bisa menurunkan level dan zona. Sebab kondisi setiap daerah berbeda. Yang penting kami mengejar agar dapat sama dengan daerah lain masuk Zona Kuning,” kata Walikota Blitar Santoso, Kamis 16-09-2021.
Menurut Santoso, Kota Blitar masih masuk Zona Orange karena tingkat tracing dan testing masih belum maksimal.
Sehingga positive rate kasus covid-19 di Kota Blitar juga masih tinggi.
“Kami amati pelaksanaan tracing dan testing belum maksimal. Dengan peningkatan tracing dan testing mudah-mudahan Kota Blitar segera masuk di Zona Kuning. Sedangkan untuk vaksinasi, capaiannya sudah baik,” jlentrehnya.
Lebih dalam Santoso, menuturkan, pelaksanaan tracing dan testing belum maksimal karena terkendala oleh tingkat kesadaran warga masyarakat.
“Masih banyak warga masyarakat tidak mau mengikuti testing karena faktor takut dan malu jika dinyatakan positif,” ungkapnya.
Selanjutnya Santoso menerangkan, padahal manfaat tracing dan testing sangat baik untuk mendeteksi sejak dini penyebaran covid-19.
“Sebenarnya manfaat tracing dan testing sangat baik, dapat cepat mendeteksi, sehingga segera ditangani dan tidak menimbulkan penularan ke orang lain. Memang butuh sabar dan bagaimanapun tetap kami lakukan untuk mencegah penularan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jumlah komulatif kasus konfirmasi positif covid-19 di Kota Blitar mencapai 6.939 kasus per Rabu 15 September 2021 kemarin.
Dari jumlah tersebut, jumlah komulatif pasien sembuh sebanyak 6.594 orang dan pasien meninggal sebanyak 261 orang. (Eko.B).