infobanua.co.id
Beranda Blitar Gaprindo Pantau Makanan Ternak Subsidi di Blitar Raya

Gaprindo Pantau Makanan Ternak Subsidi di Blitar Raya

Blitar, Infobanua.co.id – Dengan membubungnya harga makanan ternak yang sangat signifikan, hingga mengakibatkan harga produksi juga semakin tinggi, tapi harga Telur Ayam terus menurun, justru saat masih dalam pandemi Corona Virus Disease-2019 (covid-19).

Maka Gabungan Peternak Rakyat Indonesia (Gaprindo), akan terus mengawal harga makanan ternak tersebut khususnya Jagung.

Sekjen Gabungan Peternak Rakyat Indonesia (Gaprindo), Wildan Ridollah, mengatakan, Pemerintah harus tepat sasaran, jangan sampai peternak kecil diperalat dan menjadi kurban atau tumbal.

“Sangat dirasakan dampaknya oleh para peternak kecil atau rumahan yang ada di Blitar Raya” kata Sekjen Gabungan Peternak Rakyat Indonesia (Gaprindo), Wildan Ridollah, Senin 20-09-2021.

Menurut Wildan, untuk membantu para peternak menengah ke bawah, maka subsidi kuota Jagung yang sangat besar tersebut, harus benar-benar tepat sasaran.

Jangan sampai peternak menengah ke bawah atau rakyat kecil yang menjadi kurban.

“Jangan sampai seperti tahun-tahun kemarin, setiap ada bantuan subsidi, banyak peternak kecil yang tidak tersentuh. Bahkan tidak menikmati bantuan itu sama sekali,” jlentrehnya.

Lebih dalam Wildan menuturkan, karena kondisi sekarang masih dalam masa pandemi covid-19, banyak peternak rakyat kecil di Blitar Raya yang belum mampu membeli atau menebus Jagung bersubsidi ke Bulog dengan harga Rp 4.500 per-Kilogram secara tunai.

Dan karena tidak dapat menebus makanan ternak bersusidi tersebut, dikhawatirkan mereka akan mencari pemodal besar untuk menebus ke Bulog.

“Kami akan mempelajari apakah hal itu melanggar hukum atau tidak. Karena jikapun itu terjadi, peternak kecil tidak menikmati subsidi dari Pemerintah,” terangnya.

Masih menurut Wildan, untuk itu Gaprindo menolak tegas adanya pemodal besar.

Karena ujung-ujungnya hanya pemodal besar lagi yang akan menikmatinya.

Untuk penyaluran Jagung bersubsidi tersebut, dalam mendata para Peternak seharusnya melibatkan Pemerintah Daerah.

“Dalam pendataan para Peternak, Pemerintah Daerah harus dilibatkan,” tegasnya.

Selanjutnya Wildan berharap, hal ini agar jangan sampai yang didata hanya kelompok-kelompok tertentu dan hanya dikuasai oleh segelintir orang saja.

Wildan juga menegaskan, untuk mencegah terjadinya penyelewengan atau manipulasi data, Gaprindo dan kaum peternak akan terus memantau bantuan tersebut sehingga tepat sasaran ke Peternak kecil di Blitar Raya.

“Kami sangat peduli terhadap para peternak menengah ke bawah,” pungkasnya. (Eko.B).

Bagikan:

Iklan