infobanua.co.id
Beranda BANJARMASIN Jembatan Alalak Diusulkan Menjadi Jembatan Haji Abrani Sulaiman

Jembatan Alalak Diusulkan Menjadi Jembatan Haji Abrani Sulaiman

Banjarmasin – Jembatan lengkung Sei Alalak dengan panjang 850 meter yang menggunakan cable-stayed satu-satunya di Indonesia ini sudah dibuka untuk umum yang direncanakan diresmikan Presiden RI .

Salah satu tokoh masyarakat Kota Banjarmasin Drs H Addy Chairudin Hanafiah mengusulkan, agar jembatan senilai Rp278 miliar yang jadi ikon Kalsel ini, diusulkan dengan nama Jembatan Haji Abrani Sulaiman. Tokoh Banua — pejuang gerilya pada masa revolusi fisik di Kalimantan Selatan, 1945-1949 dan juga dikenal sebagai Gubernur Kalimantan Selatan periode 1963-1968.

“Jembatan Alalak diberi nama Jembatan H Aberani Sulaiman sangat tepat dan cukup beralasan. Karena sosok Haji Abrani Sulaiman adalah tokoh perjuangan rakyat Kalimantan, bersama pejuang H Hasan Basri serta para pejuang lainnya memperjuangkan Borneo ketika masih sebagai nama ibukota,” katanya, Kamis (30/9/2021).

Mantan anggota DPRD Kalsel di era Gubernur Sjachril Darham ini berkata, pemberian nama Jembatan Alalak menjadi Jembatan Haji Abrani Sulaiman untuk memberikan penghargaan atas jasa dan perjuangan tokoh banua in. Yang berjuang dengan semangat juang kemerdekaan, di seluruh penjuru Kalimantan saat era kemerdekaan.

“Pemberian nama Jembatan Alalak menjadi Jembatan Haji Aberani Sulaiman guna mengingatkan masyarakat terhadap peran dan jasa para pejuang banua,” katanya.

Jembatan Alalak

Mantan Ketua Hiswana Migas Kalimantan ini mengungkapkan, Jembatan Alalak begitu strategis karena menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Marabahan.

“Mengingat jembatan begitu fenomenal baik ditinjau dari segi fungsinya sebagai jembatan trans Kalimantan. Juga jadi jembatan yang menghubungkan Provinsi Kalsel dan Provinsi Kalteng, serta Kalbar. Sehingga sangat layak Jembatan Alalak menjadi Jembatan Haji Abrani Sulaiman,”ujarnya.

Pembangunan Jembatan Sei Alalak juga didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.

Selain itu, kekuatan jembatan ini dibangun dengan konstruksi tahan gempa dengan masa layanan hingga 100 tahun.  Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan itu meliputi bentang utama dengan struktur cable-stayed sepanjang 130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan oprit jembatan dengan panjang 425 meter.

Ang

Bagikan:

Iklan