Peternak Banyak Gulung Tikar, Telur Ayam Mencapai Rp 26 ribu Perkilogram di Pasar Tradisional Blitar
Blitar, Infobanua.co.id – Setelah berbulan-bulan merosot, dan banyak peternak ayam telur lokal gulung tikar karena merugi, saat ini harga Telur Ayam di pasar tradisional Kota Blitar, berangsur naik sampai dengan Rp. 26 ribu per-Kilogram, Rabu 17-11-2021.
Kenaikan tersebut dipacu pada persediaan telur ayam yang terbatas, namun permintaan telur banyak.
Salah satu pedagang telur ayam di pasar tradisional Pasar Legi, jalan Mawar, Kota Blitar, Evi Lathifatul Nisa’, mengatakan, harga telur ayam berangsur merangkak naik sejak lima hari yang lalu. Kenaikan per-hari mulai dari Rp.500 sampai dengan Rp.1.000 per-Kilogramnya.
“Pekan lalu harga telur ayam masih dikisaran Rp. 20 ribu sekarang naik menjadi Rp. 25 ribu per-Kilogram,”.kata Evi, kepada awak media.
Menurut Evi, kenaikan terjadi karena persediaan telur saat ini sedikit, sedangkan permintaan dari konsumen banyak.
“Menipisnya persediaan telur ayam, karena banyaknya peternak ayam petelur yang sudah gulung tikar atau kolep, akibat harga telur yang sempat merosot beberapa bulan lalu,” jlentrehnya.
Lebih dalam Evi menuturkan, pada hari biasa pihaknya mampu menjual sekitar 100 Kilogram telur ayam dalam sehari, tapi saat ini hanya dapat menjual 80 hingga 90 Kilogram per-hari.
Dan fenomena naik turunnya harga telur ayam ini memang sering terjadi pada setiap akhir tahun.
“Kenaikan harga telur ayam sejak pekan lalu, dikarenakan persediaan telur ayam yang terbatas,” ungkapnya.
Hal senada juga dibenarkan oleh Agus pedagang telur ayam di pasar tradisional, Pasar Templek, jalan Anggrek, Kota Blitar.
“Harga jual telur ayam di Pasar Templek, mencapai Rp. 26 ribu per-Kilogram atau naik sekitar Rp 06 ribu, dari harga sebelumnya Rp. 20 ribu per-Kilogram,” kata Agus.
Menurut Agus, naiknya harga telur ayam berangsur dari Rp. 1.000 setiap harinya, tapi untuk harga jual Rp. 26 ribu per-Kilogram sudah bertahan sejak tiga hari lalu.
Sementara Ayu seorang ibu rumah tangga, mengatakan, dengan naiknya harga telur ayam dapat dimaklumi.
Sebab, setiap jelang Natal dan Tahun Baru kebutuhan pokok pasti naik.
Untuk itu dia menyiasati agar belanjanya cukup, sehingga mengurangi belanja telur ayam.
“Biasa kalau jelang akhir tahun, semua naik. Tapi agar uang belanja cukup, kami kurangi belanja telurnya, biasanya sekali beli satu kilogrm, sekarang cukup setengah kilogran saja,” pungkasnya. (Eko.B).