Pemkab Malinau Lestarikan dan Jaga Kebudayaan Suku Adat Tidung
MALINAU – Upaya memertahankan kebudayaan Suku Adat Tidung, LABT Malinau wariskan nilai adat melalui kesenian daerah. Lembaga Adat Besar Tidung (LABT) Malinau mengajarkan nilai-nilai kebudayaan melalui kesenian daerah di Kabupaten Malinau.
Sejak usia dini, penggiat seni asuhan Lembaga Adat tersebut telah diajarkan falsafah adat melalui komunitas jesenian asuhannya. Penasehat Lembaga Adat Besar Tidung Kabupaten Malinau, Pangeran Bangsawan menuturkan satu dari sekian tugas lembaga adat mempertahankan warisan leluhur.
“Adat istiadat dan budaya suku Tidung di Malinau bertahan sejak zaman leluhur dulu. Tugas kita di lembaga adat adalah mewariskan adat,” ujarnya, Sabtu (20/11/2021).
Menurutnya, kesenian daerah merupakan wadah yang tepat untuk merangkul generasi muda di Malinau. Melalui komunitas kesenian, adat istiadat diajarkan sejak usia dini kepada generasi muda suku Tidung di Malinau.
Komunitas kesenian dinilai sebagai medium efektif untuk menanamkan nilai kebudayaan. Sebab, menurutnya pemuda lebih akrab dengan lakon kesenian. “Biasanya lewat kesenian daerah, anak-anak muda bisa kita rangkul. Karena anak-anak suka kesenian, mau berkarya,” katanya.
Lembaga Adat Tidung Malinau mengasuh komunitas kesenian. Melalui Sanggar Tari Bebelen Ibenayuk Tenggilan, kesenian dan tradisi adat diajarkan sejak usia dini.
Mulai usia anak-anak hingga dewasa, komunitas kesenian tersebut seringkali tampil dalam event kesenian regional. Sejumlah adat istiadat, prosesi dan kesenian daerah suku Tidung Malinau telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda, diantaranya, Bepupur dan Bebelen.
Pangeran Bangsawan menerangkan nilai kebudayaan suku Tidung di Malinau lebih banyak berujud kesenian daerah, seperti tari-tarian, lagu, syair dan pantun.
Philipus/aldi/TK