Sekadau,infobanua.co.id – Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) kabupaten Sekadau dan PT.Agro Andalan lakukan pelatihan di sekretariat (SPKS) di desa engkersik. Penyuluhan hak dan kondisi pekerja penguna herbisida terbatas dan pengendalian hama terpadu.
dan pengelolaan areal DAS bagi petani dalam menuju sertifikasi RSPO yang berlangsung di sekretariat ICS desa Engkersik, kecamatan Sekadau hilir,
Dalam kesempatan ini, Ketua SPKS kabupaten Sekadau Bernadus Mohtar menyampaikan bahwa kegiatan ini, merupakan untuk meningkatkan daya petani, utuk kita lakukan, menuju sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO)bagi petani swadaya di desa Engkersik kabupaten Sekadau. 20/11/2021
Tujuannya agar petani swadaya dapat mengikuti proses serta memahami tekhnis merawat sawit dengan benar kata Mohtar.
“Selain itu,tujuan lainya adalah untuk meningkatkan penghasilan petani swadaya.
Disisi lain petani swadaya juga harus menjalani kemitraan Atar perusahaan yang tidak hanya sebatas jual beli TBS saja,
Melebih dari itu kita berharap kermitraan harus dilakukan secara berkala, dan berkelanjutan untuk perawatan jalan, saprodi (pupuk, dan racun rumput) ungkap Mohtar.
sementara itu, Rahim kasi pembenihan dari dinas DKP3 kabupaten Sekadau dalam paparannya berharap agar petani swadaya menanam benih unggul, dan jangan tergiur dengan ada nya bibit” murah yang belum tau kejelasannya apa lagi, bibit” yang mudah di dapatkan di tempat” umum lainya, agar tidak mudah membeli bibit supaya petani tidak rugi di kemudian hari, ucap nya
tujuannya adalah agar petani, makmur bila membeli bibit yang sudah ada sertifikasi dari, penyuplai yang sah, dan resmi, supaya dapat menghasilakan secara maksimal.kata dirinya
Sementara itu, Asisten kebun PT.Agro Andalan Dani mengatakan, pada prinsipnya semua perusahaan menuju ke sertifikasi ISPO maupun RSPO
faktor penentu keberhasilan kebun sawit adalah benih.
kata Dani dalam sertifikasi RSPO pengunaan benih ungul merupakan suatu kewajiban.ucapnya
Dalam arahannya Sedangkan pengunaan hebisida terbatas juga menjadi sangat penting.
Sebab Pestisida terbatas yang masih di rekomendasikan dari lembaga seerifikasi adalah herbisida yang berlebel biru.(sistemik/kontak). Saat melakukan cemis/semprot petani harus memakai alat pelindung diri (APD)
Yakni seperti baju lengan panjang Helm, sarung tangan, sepatu, dan masker.
Sedangkan untuk pencegahan hama terpadu seperti kumbang tanduk, ulat api maupun hewan liar lainnya sebelum melakukan pembasmian secara kimia petani terlebih dahulu harus melakukan observasi guna mengetahui tingkat tertularan.
Sebab selain mengunakan cara kimia, hama tanaman pada dasarnya bisa di basmi secara alami dengan melakukan upaya alami ungkap Dani.
Kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab bagi peserta pelatihan kepada nara sumber.
Pelatihan diikuti oleh pengurus dan anggota kopbun Engkersik Persada Lestari (v)
Nunukan, infobanua.co.id - Bangunan Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Nunukan, milik Dinas…
Banjarmasin, infobanua.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi mengumumkan usulan…
Jakarta, infobanua.co.id - PROGRAM prioritas Kementerian Koperasi yang dijabarkan oelh Menteri koperasi Budi Arie Setiadi…
Jakarta, infobanua.co.id - KOMISI III DPR RI menetepkan Komjen Setyo Budiyanto sebagai Ketua Komisi Pemberantasan…
infobanua.co.id – Dalam rangka mendukung kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Telkomsel Area Papua, Maluku,…
Pesisir Selatan, infobanua.co.id - Turun lansuang serta menyempatkan diri bertemu dengan masyarakat di Pesisir Selatan,…