Program Bidang Pendidikan Dasar Dan Menegah Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan Tahun 2022
infobanua.co.id – Yuspal Jurnalis Nunukan Wawancara Khusus dengan Widodo.S.PKP.M.Si jabatan Kabid pendidikan dasar dan Menegah dinas Pendidikaan dan Kebudayaan Kabupaten nunukan provinsi Kalimantan utara.
Sesuai dengan Program yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan khususnya bidang Pendidikan Dasar dan Menegah Bahwa untuk tahun 2022 program kita itu setiap tahunnya hampir sama dengan dinas pendidikan yang ada diprovinsi Kalimantan Utara.
Terkait dengan kewenangan kami di bidang pendidikan dasar makanya kami programnya sudah cuma satu untuk tahun 2022 yaitu “program pengelolaan pendidikan dasar”, berarti nanti kan direncanakan bahwa di tahun 2022 itu program bidang pendidikan dasar itu akan dipecah menjadi dua bidang yaitu bidang pendidikan pengelolaan pendidikan SD dan program pengelolaan pendidikan SMP masing-masing menjalankan hanya satu program yaitu program pengelolaan pendidikan SD dan program pengelolaan pendidikan SMP.
Program itu otomatis ada kegiatan, dalam kegiatan-kegiatan itu dimulai dari kegiatan pembelajaran dan evaluasi kemudian kegiatan pembinaan minat bakat ditambah dengan pengelolaan manajemen berbasis sekolah.
jadi itu tugas kami di bidang pendidikan dasar.
Kemudian terkait inovasi-inovasi kami dari bidang pendidikan dasar saat ini sedang menggalakkan
Untuk anak-anak yang mungkin punya kesibukan di wilayah-wilayah tertentu seperti pantai mungkin ada kegiatan membantu orang tua.
Jadi dinas pendidikan siapkan layanan pembelajaran yang adaktif efektif dan fleksibel yang kita sebut dengan kelas belajar di pondok Pabettang khusus bagi anak-anak yang memiliki permasalahan terkait dengan membagi waktu antara membantu orang tua dengan belajar di kelas.
Kegiatan yang lain itu ada kegiatan untuk fasilitasi pemenuhan SPM standar pendidikan Minimum yaitu bantuan peralatan atau perlengkapan belajar bagi siswa siswa yang masuk kategori keluarganya adalah berasal dari keluarga kurang mampu
jadi fasilitasi dan pemberian bantuan buku tulis alat tulis .
lanjud Widodo bahwa kita upayakan tahun 2022 dan kita upayakan yang pertama ke mungkin selama ini belum kita laksanakan yaitu fasilitasi bantuan untuk siswa kurang mampu yang bersekolah di sekolah swasta.
Untuk saat ini terkait dengan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT,) kita ini masih mengacu kepada SKB 4 menteri bahwa tahun ajaran 2021/2022, berarti nanti berakhir di bulan Juni atau Juli tahun 2022 tahun depan itu pembelajarannya adalah menggunakan kurikulum darurat kemudian pembelajarannya menggunakan metode Pembelajaran Tatap Muka Terbatas itu sampai kenaikan kelas nanti,
Namun demikian kami masih menunggu apakah kebijakan itu dari pemerintah pusat ada perubahan atau tidak.
Saat ditanya apakah ada perbedaan sistem Pembelajaran masa Pandemi dengan masa sekarang pembelajaran tatap
muka secara terbatas.?
Menurut Widodo S.PKP.M.Si selaku Kabid dengan sekarang kita masih menunggu sifatnya, terkait pembelajaran tatap muka dengan daring otomatis memang jelas ada perbedaan.
Kenapa karena kita sudah mengarah kepada temukan antara hasil evaluasi kita disinyalir atau diduga dan berpotensi kegiatan-kegiatan daring itu membuat Lost Learning namanya.
Jadi kemampuan anak-anak yang menurun, selain itu juga ada Lost Teaching karena mungkin ada beberapa guru-guru kita di masa pandemi itu kurang aktif mengupdate informasi, kemudian kurang aktif dalam hal belajar – mengajar,
kemudian membuat terjadinya lost teaching dan lost learning.
Mengapa pembelajaran tatap muka ini akan sedikit berbeda dengan daring dalam hal pembinaan karakter kalau daring bagaimana seorang guru menjadi contoh, karakter yang baik.
Kemudian melihat menilai anak-anak didik karakter yang sudah sejauh mana? disini ada terkendala tetapi ketika itu sudah dilakukan pembelajaran tatap muka, maka pembinaan karakter yang lebih efektif.
Untuk bidang Dikdas ada tiga (3) Bidang atau 3 Kasih,
Pertama Kepala Seksi Penilaian dan Kurikulum itu dijabatat oleh Abdul Ghoni.S.Pd.
Kedua Kepala Seksi Manajemen dan Kelembagaan pemuda.itu dijabat oleh Hendri.S.Pd. sekaligus PPTK Dana Bos Reg dan Dana Bosda kabupaten nunukan.
Ketiga (3) Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembinaan karakter itu dijabat oleh Syarifuddin SH tapi nanti ketika sudah ada Reorganisasi tahun depan kita tinggal menunggu evaluasi perda nya sudah di tetapkan di bawah bidang nantinya itu tinggal dua Seksi jadi seksi pembinaan peserta didik dan pembelajaran.
Kemudian yang kedua adalah seksi sarana prasarana dan manajemen kelembagaan,
pertama sebanyak ini kalau kita bicara tentang pendidikan pembangunan pendidikan.
Menurut Widodo bahwa saya Kurang lebih 2 tahun diberikan amana menduduki jabatan sebagai kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Nunukan.
Secara Kasat Mata saya melihat ini hampir sama Indonesia jadi persoalan pendidikan itu sebenarnya masalah Aksesibilitas dan pemerataan pendidikan serta kualitas pendidikan Akses itu masuknya jarak-jarak siswa dengan sekolah-sekolah ini di wilayah 3 Sebuku sembakung lumbis dan krayan itu masih wilayah yang remote area jauh dan menjadi problematika dengan jarak yang begitu jau.
Kemudian Medan yang topografinya yang juga sangat sangat sarat risiko jalanan2 kurang bagus jalan tana dan berlumpur belum lagi sungai jembatanya bambu dan kayu juga ada wilayah berbatu-batu.
Salah satu yang menjadi faktor mendorong kurangnya minat anak-anak dan orang tua untuk belajar, kemudian yang kedua kalau kita lihat dari akses pemerataan kita juga masih upayakan bahwa ada daerah wilayah wilayah tertentu .
Terkait dengan lembaga pendidikannya belum ada karena lokasi yang sangat jauh, kalau kita bangun pun tidak memenuhi standar minimal untuk dibangun sebuah satuan pendidikan tetapi kita punya program yakni pos-pos guru atau pembelajaran dilakukan di tempat-tempat tertentu.
Kalau dulu istilahnya filial kalau sekarang sekolah layanan khusus kita tempatkan misalkan ada berapa anak nanti kita pembelajarannya dari sananya.ujar widodo S.KPK.M.Si mengakhirinya (Yuspal).