infobanua.co.id
Beranda KALTARA Kualitas Pendidikan Nunukan Lebih Menonjol Dibanding Dikabupaten Kota Se Kalimantan Utara

Kualitas Pendidikan Nunukan Lebih Menonjol Dibanding Dikabupaten Kota Se Kalimantan Utara

infobanua.co.id – Pemerintah daerah kabupaten Nunukan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut H.Junaidi SH selaku kepala Dinas Pendidikan didampingi Oleh Widodo.S.KPK. M.Si kepala Bidang Pendidikan SD & SMP Junaidi mengatakan bahwa jadi kalau kita bicara tentang pendidikan indikator yang digunakan pertama itu secara kuantitatif artinya kalau kita dikaitkan dengan tugas saya kurang lebih 2 tahun.

Berarti tahun 2019 akhir saya masuk 2020 anggaplah kinerja tahun 2020 kita bisa lihat dari ukuran-ukuran nasional bahkan ukuran internasional yang digunakan yaitu angka harapan lama sekolah dan angka rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah kita.

Angka rata-rata lama sekolah kita di tahun 2020 dibandingkan 2019 ada kenaikan meskipun tidak signifikan ujar H. Junaidi.SH menggambarkan

Tetapi dengan kondisi pandemi ini pun kita bisa masih meningkatkan dan
bisa dijadikan tolak ukur meskipun kenaikan itu tidak signifikan berbeda dengan misalkan ekonomi.

Masalah Ekonomi itu di saat pandemi cukup turun tetapi kalau di dunia pendidikan kita angka rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah itu mengalami kenaikan, kurang lebih kenaikannya 0,02%, ada kenaikan yang jelas kalau kita menyadari parameter kuantitatif.

Kalau kita bicara tentang kualitas itu pendekatan yang kita gunakan adalah pendekatan dengan 8 standar pendidikan.

Kita tidak bisa berlogika hanya kita bicara dari sisi pendidikan dasar saja tetapi secara keseluruhan karena di dalam 8 standar pendidikan itu juga meliputi standar sarana prasarana, Standar guru, standar kelulusan, standar kurikulum, dan seterusnya tetapi kita bisa melihat secara kasat mata ketika kita melihat bagaimana kualitas pendidikan kita saat ini.

Menurut Widodo S.PKP.M.Si sebagai kepala bidang Dikdas kita juga sudah mengalami peningkatan yang ke arah lebih baik dengan melaksanakan program sekolah penggerak tadi.

Program Sekolah penggerak itu salah satu tujuannya adalah dalam Rangkah Meningkatkan Kwalitas pendidikan dan kita harus bersyukur Nunukan itu wilayah yang melaksanakan program sekolah penggerak pertama di wilayah Kalimantan Utara.

Kemudian kalau kita melihat dari capaian pembelajaran misalkan siswa memang kita tidak bisa seperti tahun-tahun sebelumnya kita bisa melihat dari hasil ujian nasional Semua Nilainya Cukup Baik.

Tetapi kalau kita mau melihat dari tingkat kelulusan kita SD dan SMP itu kan 100% yang 100% mendekati 100% akan seperti itu walaupun ada 12 yang tertinggal karena persoalan yang bukan karena pengetahuan atau sikapnya tetapi mungkin karena sesuatu hal yang kita tidak pungkiri tetapi angka itu mendekati angka 100%.

Kemudian kalau kita lihat juga dari prestasi anak-anak kita meskipun bukan secara langsung dinas pendidikan yang membina tetapi sebagai Regulator termasuknya sebagai pembina kita juga mendampingi sekolah bagaimana bisa anak-anak kemudian bisa ikut berpartisipasi dalam ajang-ajang kompetisi baik tingkat lokal regional maupun nasional dan bahkan internasional.

Lanjud Widodo bahw aru-baru ini kita lihat peserta didik kita di SMP Ibnu Sina itu mendapatkan Medali Emas di kompetisi sains nasional (KSN) ini salah satu indikator yang juga bisa dilihat bahwa kualitas pendidikan kita atau kualitas lulusan anak-anak kita juga lebih dibandingkan dengan kabupaten kota sekalimantan Utara meskipun kita sadari pemerataannya masih tinggal.

Kemudian di ajang provinsi juga kita beberapa kompetisi sains nasional tingkat provinsi kita juga mendapatkan peringkat 1.2 dan 3.peringkat

 

Kemudian di seni budaya juga anak-anak kita juga ada prestasi karena itu bagian dari pembinaan karakter atau sikap jadi kalau menurut saya bagaimana kualitas pendidikan kita ya nanti akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumny Insyak Allah ke depannya akan lebih baik lagi, jadi sekolah swasta dan negeri semuanya kurikulum yang digunakan juga sama akan tetapi sebenarnya di pihak swasta di sekolah swasta ini yang punya potensi akan lebih cepat untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Sebagai contoh sekolah Ibnu Sina dan Ibnu Sina itu malah justru banyak anak-anak yang berprestasi di sana kenapa karena sekolah swasta ini kalau boleh saya menculik bahasa teman saya mengatakan bahwa sekolah swasta itu ibaratkan taman bunga kalau bunganya itu dipercantik diperindah maka banyak kupu kupu yang datang banyak anak-anak yang sekolah di situ.

Contoh paling Dekat Sekolah Ibnu Sina Sekolah negeri belum dibuka, sementara Pendaftaran Sekolah Ibnu sina sudah penuh begitu juga Sebatik lagi sekolah swasta sekolah negerinya baru dibuka sekolah swasta di Sebatik sudah penuh ini kemungkinan besar ada potensi seperti itu tetapi memang kita sadari juga sekolah swasta ada juga yang masih Renda kwaliatasnya artinya dari sisi kualitas itu masih tertinggal tetapi kedepannya bahwa dengan pola zonasi ini diharapkan kualitas sekolah akan sama tidak ada sekolah favorit tidak ada sekolah unggulan semuanya sama kualitasnya.

Kenapa pendekatan zonasi yang digunakan karena kita anggap kualitasnya itu akan sama seperti itu kalau ditanya apakah saat ini ada perbedaan kita sadari dan memang 12 sekolah mungkin masih ada yang tertinggal kita upayakan bisa paling tidak sama dan merata.

Memang ini tantangan kita saat ini memang terminologi sekolah favorit atau sekolah unggulan itu sebenarnya sudah ditiadakan dengan berlakunya zonasi dengan harapan, tetapi Fakta dan Realita di lapangan masih kita jumpai hal seperti itu kenapa masyarakat masih memandang melihat dari misalkan ketersediaan sarana prasarananya karena gedung yang cantik
kemudian siswanya banyak-banyak nah ini tantangan kami dari dinas pendidikan.

Kami sadari tapi kedepan kita akan benahi semua ini jadi kita upayakan bahwa kualitas pendidikan itu di setiap satuan pendidikan sama sehingga tidak ada Lagi disebut sekolah favorit dan tidak favorit semuanya Sama, akn tetapi memang kita sadari saat ini kita belum mampu mewujudkan semuanya jadi kita penangkaran sekolah.

Kita ini cukup banyak lebih dari 200 sekolah jadi ada tahapan bagaimana mewujudkan sekolah kita di Nunukan ini kualitasnya bisa merata.

Jadi kalau kita lihat bagaimana persoalannya yang memang masalah yang dihadapi kita adalah masalah pemerataan kualitas pendidikan.

Menurut Widodo bahwa ada 2 kualitas kita itu sudah mulai meningkat secara umum kabupaten Nunukan tetapi masih ada persoalan dan masalah aksesibilitas kedekatan sekolah dengan anak-anak.

Kedua pemerataan kualitas kita masih sadari di kota-kota misalkan di Nunukan mungkin kualitas yang lebih baik dibandingkan ” daerah – daerah remote area”.

Kedepannya kita benar sama kwalitas dengan wilayah dapil 3 seperti kecamatan krayan di kualitasnya nanti juga sama dengan Nunukan begitu juga wilayah lumbis, sembakung sei menggaris ke depan Kata Widodo mengakhiri perbincangan ( Yuspal)

Bagikan:

Iklan