infobanua.co.id
Beranda Blitar Kasus BDB di Kab.Blitar Turun 50%

Kasus BDB di Kab.Blitar Turun 50%

Blitar, Infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, menyatakan jika kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blitar mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2021 kemarin.

Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, jika dibandingkan dengan tahun 2020 kasus DBD di Kabupaten Blitar pada tahun 2021 turun sekitar 50 porsen.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, mengatakan, selama tahun 2021 tercatat ada sebanyak 105 kasus DBD. Sementara pada tahun 2020 ada 199 kasus DBD di wilayah Kabupaten Blitar.

“Baik tahun 2020 maupun 2021, tercatat satu kematian karena DBD. Sedangkan Kasus DBD tahun 2021 mengalami penurunan. Tapi kami tidak dapat memastikan penyebab turunnya kasus DBD itu,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, Sabtu 08-01-2021.

Menurut Eko, dari jumlah 105 kasus, penderita usia dari 15 hingga 44 tahun mencapai 40 porsen.

“Sedang untuk rentang usia memang antara 15 hingga 44 tahun yang paling mendominasi. Disusul dengan usia 05 hingga 14 tahun sebanyak 31,42 porsen, usia 01 hingga 04 tahun 16,19 porsen, usia di atas 44 tahun 7,61 porsen, dan sisanya bayi di bawah usia satu tahun,” jlentrehnya.

Lebih dalam Eko menuturkan, meski kasus DBD mengalami penurunan, pihaknya menghimbau kepada warga masyarakat untuk terus waspada dan melalukan upaya pencegahan DBD. Salah satunya adalah dengan memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.

Selain itu pihaknya juga menghimbau, agar para orang tua melindungi anak-anak yang memiliki resiko tinggi untuk terjangkit. Meski kasus turun, masih ditemukan adanya korban meninggal.

“Kasus DBD meninggal terjadi pada anak-anak. Jadi, ada satu kasus meninggal di tahun 2020 dan satu kasus meninggal di tahun 2021. Yang meninggal semuanya anak-anak. Untuk itu, upaya pencegahan harus terus dilakukan,” pungkasnya. (Eko.B). 

Bagikan:

Iklan