Jumlah Peternak Ayam Petelur di Kabupaten Blitar, Turun Drastis
Blitar, Infobanua.co.id – Dampak pandemi Corona Virus Disease-2019 (covid-19) serta dipicu dengan murahnya harga telur ayam dan harga makanan ternak yang mahal.
Mengakibatkan jumlah peternak ayam petelur dan populasi ayam petelur di wilayah Kabupaten Blitar turun drastis.
Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, sebelum pandemi covid-19 terdata ada 4.322 peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar.
Namun data terakhir hingga bulan September 2021, jumlah peternak ayam petelur turun menjadi 3.390 peternak ayam petelur.
Kabid Budidaya Peternakan Disnakkan Kabupaten Blitar, Indriawan Wicaksono, mengatakan, tentunya angka ini ditahun 2022 sekarang terus berkurang, namun masih dalam proses pendataan.
“Dengan berkurangnya jumlah peternak ayam petelur, dengan sendirinya jumlah populasi ayam petelur juga menurun. Data hingga bulan September 2021 populasi ayam petelur hanya 20.536.438 ekor,” kata Kabid Budidaya Peternakan Disnakkan Kabupaten Blitar, Indriawan Wicaksono, Sabtu 26-02-2022.
Menurut Indriawan, data ini turun drastis karena sebelum pandemi covid-19, populasi ayam petelur mencapai 26.820.000 ekor.
Sehingga penurunan mencapai sekitar 6 juta ekor. Banyak penyebab turunnya populasi ayam petelur tersebut karena banyak peternak ayam petelur merugi, diantaranya karena harga telur yang tidak stabil dan dibawah Harga Pokok Penjualan (HPP), sementara harga makanan ternak yang terus melambung tinggi.
Salah satu peternak ayam petelur asal Desa Gandekan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Sapuan Jauhari, mengatakan, peternak di Kabupaten Blitar tidak akan bisa bertahan jika harga telur terus dibawah Harga Pokok Penjualan.
“Karena kondisi ini, menyebabkan banyak peternak ayam petelur gulung tikar, sebab kerugian yang cukup besar hingga ratusan juta rupiah,” pungkasnya. (Eko.B).