Nunukan, infobanua.co.id – Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Polda kaltara) menggelar press release pengungkapan narkotika golongan I jenis sabu sebanyak 5 karung dengan berat 47 kilogram hasil tangkapan di perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan provinsi kalimantan utara.
Wilayah perbatasan pulau sebatik kabupaten nunukan kalimantan utara selalu dalam pemberitaan yang sangat menarik utamanya tindak kriminal mulai penyeludupan Ikan,Trafiking, penyeludupan manusia, penyelupan kebutuhan 9 bahan pokok dari tawau ke indonesia melalui pulau sebatik termasuk paling tren penyeludupan narkotika, juga Penyeludupan Tenaga Kerja Migran indonesia.
Terkait masalah narkoba jajaran Polda Kaltara sukses mengagalkan perdagangan narkotika dan berhasil mengamankan 3 orang pelaku dari ke 3 orang dengan peran berbeda – beda, Ketiganya diamankan ketika berada di sekitar patok 3 Desa Aji Kuning, perbatasan Indonesia – Malaysia, Rabu 20 Juli 2022 sekitar pukul 10.45 Wita,” kata Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya, Kamis 21 Juli 2022.
Dalam pengungkapan peredaran sabu 47 kilogram yang diduga berasal dari Tawau, Sabah, Malaysia, Polda Kaltara membentuk tim gabungan dipimpin Ditreskrimsus, Kabid Propam, Kapolres Nunukan dan Polsek Sebatik Timur.
Ketiga pelaku yang diamankan adalah warga berinisial IH (32) warga Jalan Sei Fatimah, Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan, yang berperan sebagai pemandu kurir dan memastikan paket narkoba tiba sampai di tujuan.
“IH ini bertindak atau mengantar kurir sekaligus memastikan paket sampai di tujuan,” sebutnya.
Selanjutnya, ND (38) seorang Warga Negara Indonesia, sehari-hari bekerja sebagai petani di Tawau, Sabah, Malaysia, berperan selaku pembawa sabu dari Tawau hingga Bambangan, Kecamatan Sebatik, Indonesia.
Selain itu, diamankan pula seorang warga Juata Permai, Tarakan, berinisial AA (44) yang berperan sebagai orang yang akan membawa paket narkotika dari Nunukan ke Palu, Sulawesi Tengah melalui Parepare, Sulawesi Selatan.
“Awalnya IH dan ND mendapat tawaran dari EZ, warga Tawau, Malaysia untuk mengantarkan sabu dari Tawau ke Bambangan Sebatik, dan dilanjutkan ke Palu,” sebut Daniel.
Paket sabu yang dibawa ND setelah sampai di Bambangan diserahkan kepada AA. Kemudian AA rencananya akan membawa ke untuk kembali dibawa menuju Parepare dengan kapal penumpang PT Pelni dari pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Untuk mengelabui petugas, sabu dikemas dalam teh cina merk Guan Yin Wang dan dimasukkan dalam karung seolah-olah seperti barang bawaan biasa penumpang kapal.
“Para pelaku tidak mengetahui paket narkotika nantinya diserahkan kepada siapa di Palu, karena baru akan diberitahu EZ setelah sabu tiba di Palu,” terang Daniel.
Berdasarkan pengakuan pelaku, ketiganya dijanjikan mendapat bayaran RM 500.000,- atau setara dengan Rp 1,65 miliar, setelah sabu tiba di Palu.
“Pelaku diancam Pasal 112 ayat (2) jo pasal 132 ayat (2) sub pasal 114 ayat (2) jo pasal 132 ayat (2) UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun penjara dan paling tinggi hukuman mati,” ujar Daniel tegas Kapolda kaltara.
(yuspal)
Banjarmasin, 23 Desember 2024 – Setelah melalui beberapa tahap seleksi, akhirnya final Inspiration Day Telkomsel…
Jakarta – Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar acara "Expose Produk Inovasi Unggulan FST…
Jakarta, 23-Des-2024 – VRITIMES, platform distribusi siaran pers terpercaya di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan…
Jakarta, 19 Desember 2024 – Mengubah pola pikir dan kebiasaan terhadap uang sering kali menjadi…
Olahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, dan kenyamanan saat berolahraga sangat mempengaruhi performa…
Jakarta, 01 Januari 2025 – VRITIMES, platform media berbasis digital yang terus berkembang, secara resmi…