infobanua.co.id
Beranda Barito Kuala Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Massal Bulan Imunisasi Anak Nasional di SDN Marabahan 3

Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Massal Bulan Imunisasi Anak Nasional di SDN Marabahan 3

Pelaksanaan BIAN di SDN Marabahan 3

Marabahan, infobanua.co.id – Didampingi Ketua DWP Hj Herwina Rezeki Zulkipli Yadi Noor, Ketua TP-PKK Kabupaten Barito Kuala (Batola) Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor meninjau pelaksanaan vaksinasi massal Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dilaksanakan di SDN Marabahan 3, Rabu (22/06/2022).

Kunjungan dilakukan sebagai bentuk dukungan agar kegiatan yang digelar di lokasi fokus (lokus) wilayah Kecamatan Marabahan ini berjalan lancar serta mampu melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya.

Kehadiran Saraswati selain memberikan motivasi agar anak tidak takut divaksin serta mendorong yang lainnya tanpa ragu juga mengikutinya.

Untuk kegiatan BIAN sendiri berupa pelaksanaan imunisasi tambahan seperti campak untuk usia 9 bulan sampai 12 tahun, imuniasi kejar bagi anak yang belum lengkap yaitu OPV, IPV, DPT-HB-HIB untuk anak usia 9 bulan hingga 5 tahun.

Saraswati mengutarakan, program BIAN dilaksanakan sampai akhir Juni dan di Batola sendiri sudah hampir semua melaksanakan. Karenanya ia optimis target akan tercapai dari peran aktif pemerintah, masyarakat, dan kerjasama antarpuskesmas dengan kecamatan, kelurahan, kader PKK serta kader posyandu.

“Semoga dengan program BIAN ini kita sebagai masyarakat mampu mencapai target global salah satunya bebas polio,” harapnya.

Seperti diketahui tahun 2022 ini pemerintah menyelenggarakan BIAN dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap.

Dari data Kemenkes RI cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi dari 84,2 persen tahun 2020 menjadi 79,6 persen tahun 2021. Faktor yang mempengaruhi antara lain gangguan rantai pasokan vaksin, aturan pembatasan kegiatan dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi covid-19 karena sebagian orangtua/pengasuh enggan membawa anak ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19.

 

Bagikan:

Iklan