Tanjung Selor, infobanua.co.id – Mewakili Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Kaltara, Dr Bustan SE.,M.Si., secara daring (virtual) mengikuti Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2022.
Bertempat di Ruang Rapat Asisten II, Lantai 3, Kantor Gubernur, Kamis (28/7/2022) pagi. Mendampingi Asisten, Kabid Penyuluhan Pemberdayaan Masyakarat dan Hutan Adat Dishut Kaltara, Kabid Pengendalian DAS dan RHL Dishut Kaltara, dan perwakilan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) KPH Bulungan.
Hadir langsung bersama Menko-Polhukam diantaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc., Menteri Pertanian (Mentan), Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H., Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh.
Rakorsus juga diikuti seluruh jajaran TNI, POLRI, Kementerian/Lembaga (L/K) dan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kepala Daerah atau yang mewakili.
“Pada prinsipnya, rapat ini melakukan pembahasan mengenai penanggulangan karhutla dari berbagai kondisi di lapangan serta langkah-langkah persiapan menghadapi karhutla tahun 2022,” ujar Bustan.
Dalam rakorsus disampaikan juga enam arahan Presiden dalam penanggulangan Karhutla di daerah.
Pertama, manajemen lapangan harus terkonsolidasi dan terkoordinasi. Deteksi dini, monitoring di area-area rawan hotspot. Update informasi setiap hari agar kondisi harian dilapangan selalu terpantau. Manfaatkan teknologi dengan sistem dashboard.
Kedua, infrastruktur monitoring harus sampai tingkat bawah.
“Misalkan saja, edukasi secara terus menerus kepada masyarakat dan juga perusahaan. Ajak tokoh agama, tokoh masyarakat ikut menjelaskan kepada masyarakat bahaya kebakaran hutan dan lahan,” ujar Bustan.
Ketiga, perlu mencari solusi permanen untuk mencegah dan menangani Karhutla di tahun-tahun mendatang. Hal ini, karena 99% kebakaran hutan karena ulah manusia dan motif utamanya selalu ekonomi.
Keempat, dalam penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan.
“Dalam hal ini, Presiden telah perintahkan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove untuk menjadi fokus” ungkap Bustan.
Kelima, jangan biarkan api membesar. Presiden dalam arahannya menekankan jangan biarkan api sempat membersar, terlambat, sehingga sulit dikendalikan. Semuanya harus tanggap, ini soal respon yang cepat saja. Kalau kita merespon saat api masih kecil pasti rampung.
Keenam, menyangkut langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi.
“Dalam hal ini, Presiden meminta agar tegas dan keras pada siapapun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan, baik dikonsensi milik korporasi maupun di masyarakat, sehingga betul-betul ada efek jera,” tutur Bustan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), update per 27 Juli 2022, total becana mencapai 2.126. Khususnya karhutla, mencapai 131 kasus.
Sebanyak 5 provinsi telah menetapkan Siaga Darurat Bencana Asap akibat karhutla. Yakni Kalimantan Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi dan Kalimantan Selatan.
Rel
Selain bantuan kebutuhan pokok, XL Axiata juga memberikan dukungan layanan komunikasi bagi para korban dan…
Nunukan, infobanua.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Pelni Cabang Nunukan…
Oleh: Andika Putra Wardana Seni pertunjukan tradisional sering kali terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi.…
Tegal, infobanua.co.id - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., membuka Musyawarah…
Tangerang, Infobanua.co.id – Pengurus DKM Masjid Roudhotul Jannah Taman Cipulir Estate Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan,…
Jakarta, 22 Desember 2024 – VRITIMES, sebuah platform distribusi siaran pers yang berfokus pada wilayah…