infobanua.co.id
Beranda Penajam Paser Utara Pembangunan Mega Proyek IKN Butuh 200 Ribu Pekerja Lapangan, Kemnaker Prioritaskan Warga PPU

Pembangunan Mega Proyek IKN Butuh 200 Ribu Pekerja Lapangan, Kemnaker Prioritaskan Warga PPU

PENAJAM, infobanua.co.id – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemanker) turut mendorong dalam upaya persiapan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Berbagai langkah terus dilakukan, mulai dari penyiapan sumber daya manusia dengan membekali ketrampilan dan keahlian bagi masyarakat sekitar IKN dengan memaksimalkan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang dimiliki Kemnaker.

Mega proyek prioritas nasional ini, secara administrasi wilayah masih menjadi bagian Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tentunya menjadi isu sentral yang terus menjadi perhatian nasional maupun internasional, seiring pemindahan pembangunan terus dilakukan, mulai dari pembangunan fisik hingga pembangunan sumber daya manusia.

Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavogan) Kemnaker RI Muhammad Ali Hapsah mengungkapkan, untuk langkah awal, pihaknya menyiapkan program pelatihan khusus ditujukan bagi masyarakat kecamatan Sepaku Kabupaten julukan Benuo Taka itu, yang menjadi titik sentral pembangunan Kawasan Inti Pemerintah Pusat (KIPP).

“Pembangunan fisik sangat penting, tapi jangan lupa, pembangunan sumber daya masyarakat juga wajib untuk diperhatikan. Hal ini untuk menghindari adanya kecemburuan sosial dan mengantisipasi masyarakat sekitar IKN hanya sebagai penonton pembangunan,” tuturnya saat mengunjungi salah satu proyek di IKN Bendung Sepaku-Semoi.

Untuk itu, sebagai induk Kabupaten PPU sebelum pemekaran lebih dari 20 tahun itu menyebutkan, perlu adanya program-program pelatihan yang sesuai dengan masyarakat sekitar IKN. Baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembangun IKN.

“Pada tahun ini, dari Kemnaker membuka program pelatihan berbasis kompetensi tahap I kepada 80 peserta pelatihan dengan model pelatihan mobile training unit (MTU). Program ini telah berjalan sejak Juli 2022. Pada tahap 2, yang dilaksanakan Agustus hingga September diikuti 160 orang,” ungkapnya.

Sejauh ini beberapa program pelatihan diantaranya, pelatihan barista, membatik, operator alat berat dan sebagainya. Program ini dilaksanakan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Samarinda dengan didukung sejumlah pihak, diantaranya DUDI dan juga dari perusahaan swasta yang melaksanakan program CSR.

Sementara BPVP Samarinda juga melaksanakan program pelatihan berbasis kompetensi sistem boarding, melibatkan sejumlah balai besar dan balai pelatihan vokasi yang dimiliki Kemnaker. Diantaranya BBPVP Bekasi, BBPVP Medan, BBPVP Serang, BBPVP Bandung dan BPVP Bandung Barat dengan fokus pelatihan berbasis kompetensi manufaktur, agrikultur, fashion, pariwisata, automotive, hingga teknologi informasi dan komputer sebanyak 56 orang.

Sementara itu, Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono saat sarasehan dengan masyarakat sekitar IKN belum lama ini menyampaikan, pembangunan IKN akan melibatkan banyak tenaga kerja. Setidaknya, pemerintah membutuhkan 200 ribu tenaga kerja untuk menyelesaikan pembangunan IKN.

Untuk itu, tentunya perlu peran semua pihak, termasuk dukungan dari masyarakat lokal yang terdampak langsung pembangunan Mega Proyek IKN ini.

“Ada kekhususan di dalam pelaksanaan, akan ada beberapa jumlah yang cukup besar untuk pekerja di lapangan. Jadi diperkirakan 2023 itu kami akan menampung 150 hingga 200 ribu pekerja di lapangan,” kata Bambang.

Hal tersebut pun ditegaskan oleh Presiden usai rapat bersama di Istana Bogor Jawa Barat, Jumat (3/6/2022). Direncanakan, pembangunan IKN akan dimulai pada paruh kedua 2022.

“Harapan agar nanti di 2023 kita akan mulai membangun dalam skala-skala yang memang sudah kita targetkan,” pungkasnya. (bp).

Reporter : Syahid Rahman
Editor : Ibrahim

Bagikan:

Iklan