Categories: Blitar

Cuaca Ektrem, Membuat Ribuan Ikan Koi di Blitar Mati

Blitar, infobanua.co.id – Cuaca ektrem yang melanda wilayah Blitar beberapa pekan ini, membuat ribuan ikan Koi mati secara bertahap, karena diserang penyakit moncong putih serta jamur.

Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan dan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Amir Hamzah, mengatakan, jumlah ikan Koi yang mati bisa lebih banyak lagi. Karena para petani banyak yang langsung membuangnya tanpa terlebih dahulu mencatatnya.

“Jumlahnya memang cukup banyak karena faktor cuaca ektrem dan para petani langsung membuangnya jika ada ikannya yang mati,” kata Kabid Ketahanan Pangan dan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Amir Hamzah, Minggu 05-03-2023.

Menurut Amir ribuan ikan Koi yang mati tersebut merupakan milik para peternak di tiga Kecamatan yang ada di Kota Blitar, yakni Kecamatan Sananwetan, Kecamatan Kepanjenkidul dan Kecamatan Sukorejo. Dan ada sekitar 300 orang peternak yang merugi akibat ikan Koi peliharaannya mati.

Penyebabnya adalah faktor cuaca ektrem. Karena beberapa pekan terakhir ini curah hujan sangat tinggi yang melanda wilayah Kota Blitar, membuat daya tahan tubuh Ikan melemah. Sehingga ikan Koi banyak yang terserang Jamur dan penyakit Moncong Putih.

“Disebabkan faktor cuaca ektrem, curah hujan yang tinggi, membuat daya tahan tubuh ikan melemah sehingga mudah terserang jamur,” jlentrehnya.

Lebih dalam Amir menuturkan, penyakit moncong putih sendiri merupakan penyakit yang biasa menyerang ikan Koi di saat musim hujan.

Akibat curah hujan yang tinggi membuat keasaman air dalam kolam meningkat.

Ikan yang memiliki ketahanan hidup sempit akan cepat mudah mati jika tingkat keasaman air dalam kolam berubah drastis. Itulah penyebab ribuan ikan Koi di Kota Blitar mati secara bertahap di musim hujan ini.

“Berubahnya tingkat keasaman air membuat ikan Koi akan lebih gampang mati,” ungkapnya.

Masih menurut Amir, saat ini pihaknya secara rutin melakukan pengukuran kualitas air di sejumlah kolam para petani ikan Koi.

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan tingkat keasaman air di dalam kolam ikan Koi.

“Diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kematian ikan akibat perubahan keasaman air di dalam kolam,” pungkasnya.

(Eko.B).

infobanua

Recent Posts

Kabupaten Banjar Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024, Bukti Kesuksesan Penataan Transportasi

Jakarta, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten Banjar berhasil meraih penghargaan tingkat nasional berupa Wahana Tata Nugraha…

7 jam ago

Lima Presidium KAI Kalsel Resmi Dilantik, Siap Angkat Kembali Marwah Organisasi

Banjarmasin, infobanua.co.id – Setelah melalui proses panjang dan intensif, Konferensi Daerah Luar Biasa Kongres Advokat…

7 jam ago

Wali Kota Banjarbaru Raih Tiga Penghargaan Nasional dalam Sepekan, Terbaru Wahana Tata Nugraha 2024

BANJARBARU, infobanua.co.id – Dalam kurun waktu tiga hari berturut-turut, Wali Kota Banjarbaru, Muhammad Aditya Mufti…

8 jam ago

Bapaslon Mudyat-WIN Silatuhrami di Desa Giriumukti

PENAJAM, Infobanuo.co.id - Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara…

12 jam ago

Sekda Nunukan Resmi Buka Kegiatan Advokasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG)

NUNUKAN, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten Nunukan kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam mempercepat pengarusutamaan gender. Senin…

13 jam ago

DPRD Kotim Dukung Pasar Murah di Gelar Rutin

Sampit, infobanua.co.id – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur sementara, Rinie mendukung penuh jika Pemerintah Kabupaten…

13 jam ago