PDAM Kota Blitar Tingkatkan Pelayanan Pelanggan
Blitar, infobanua.co.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Blitar terus berbenah untuk menyajikan air minum yang bersih dan berkwalitas bagi pelanggannya.
Untuk itu PDAM Kota Blitar telah menggunakan mesin pengolahan dengan beberapa tahapan sebelum disalurkan ke para pelanggannya dengan biaya yang terjangkau.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Blitar, Basuki Agus Riono, mengatakan, kwalitas air yang dihasilkan oleh PDAM Kota Blitar terus ditingkatkan dan dijaga.
“Itu dapat dibuktikan kwalitas air minum yang dihasilkan dahulu dengan sekarang, sudah jauh berbeda,” kata Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Blitar, Basuki Agus Riono, Minggu 26-03-2023.
Menurut Basuki, sekarang kwalitas air lebih baik dan telah memenuhi standar.
Karena pihaknya melakukan sistem pengolahan yang baik untuk menghasilkan air bersih sesuai standar Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
Disamping itu dalam upaya membantu penyediaan air bersih di Kota Blitar, pihaknya juga memberikan harga yang terjangkau bagi seluruh pelanggan.
Khusus bagi pelanggan lama hanya perlu membayar Rp 10 ribu saja untuk biaya pemasangan.
Sementara untuk pelanggan baru, hanya perlu membayar uang muka sebesar Rp.100 ribu dan biaya pendaftaran Rp 10 ribu.
“Pembayaran bagi pelanggan baru itupun dapat dicicil tiap bulannya,” jlentrehnya.
Lebih dalam Basuki menuturkan bahwa, kandungan air yang terdapat pada air minum yang diolah di antaranya, Mangan (Mn), Besi (Fe), kekeruhan, dan tekanan rata-rata.
Sebelumnya, kadar Mn tercatat sebesar 0,5 ppm, sekarang sudah 0 ppm, dengan ambang batasnya 0,4 ppm. Sementara kadar Fe dengan ambang batas 0,3 ppm, sebelumnya sebesar 0,5 ppm, sekarang juga sudah 0 ppm.
Kemudian, ambang tingkat kekeruhan air bersih sebesar 5 Nephelometrix Turbidity Unit (NTU). Sebelumnya, tingkat kekeruhan mencapai 10 NTU dan kini hanya 0,43 hingga 3,99 NTU.
“Dan untuk tekanan rata-rata air hanya sebesar 0,7 hingga 1 atmosfer,” ungkapnya.
Selanjutnya Basuki menjamin jumlah debit air telah mencukupi kebutuhan pelanggan dan memastikan kesediaan air selama 24 jam.
Hal ini bertujuan untuk merealisasi pelayanan prima sesuai dengan prinsip, yakni sekali mengalir tetap mengalir.
“Kalau dahulu ada zonasi aliran air, sekarang sudah tidak ada lagi,” ungkap Basuki.
Masih menurut Basuki, kondisi air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari patut diperhatikan kebersihan dan keamanannya.
Sebab air dapat menjadi salah satu sarana penyebar bakteri dan penularan penyakit. Apalagi, air yang digunakan untuk konsumsi.
“Air yang tidak diolah dengan baik dapat menyebarkan bakteri penyakit,” ungkapnya.
Sementara salah satu pelanggan PDAM Kota Blitar, Eko Budihono, warga Griya Tanjungsari Permai, Kota Blitar, mengatakan jika pelayanan dan produk air PDAM Kota Blitar, saat ini sudah baik bila dibandingkan dengan yang dahulu.
“Dahulu kadang airnya sangat keruh, sekarang airnya sudah jernih dan sewaktu-waktu dibutuhkan tinggal buka kran dan air-pun mengalir,” kata Eko, yang juga berprofisi sebagai jurnalis.
Menurut Eko, meski mengalir setiap waktu, tapi pada jam-jam tertentu kadang alirannya kecil.
“Untuk itu kami minta kepada PDAM untuk mengevaluasi dengan adanya aliran kecil itu, sehingga para pelanggan dapat merasa puas 100%,” pungkasnya. (Eko.B).