Seorang Guru Sekolah Dasar Dianiaya Oknum Polisi Polsek Jagebob
infobanua.co.id, Merauke – Propinsi Papua Selatan, Merauke. Menanggapi cerita warga masyarakat Jagebob Kartini, mengenai pemukulan terhadap seorang tenaga pendidik bahkan sempat terjadi ledakan pistol yang ditembakkan mengarah ketanah disamping dari pada pendidik itu. Para awak media sabtu 25/03/2023 bergerak menemui korban di kediamannya yang berlokasi di kampung Mimi baru jagebob.
Berikut keterangan pendidik itu, yang akrab di panggil dengan sebutan pak Awang oleh orang tua murid. Kata awang saya benar di pukul oleh petugas kepolisian sektor jagebob, ini bermula ketika kami sedang mengklarifikasi persoalan ternak kepada warga yang mengaku – ngaku bahwa anak sapi yang di beli oleh saya dan di jual kembali lagi adalah miliknya. Tandas guru Awang.
Lanjut Awang, saat sedang duduk bersama Herman, dirumah Mbah Sukiman yang mengaku sebagai pemilik dari anak sapi, tiba – tiba datang tiga orang ognum polisi berpakaian preman, S, M, dan J,. Kemudian saya di panggil dan dipukuli oleh M sampai terjatuh, disaat jatuh saya merasakan ada sepakan ke arah kepala dengan keras, tanpa melakukan perlawanan apapun saya hanya diam. Jelas Awang guru SD inpres tersebut.
Masih Awang setelah dipukuli jatuh kemudian saya berdiri lalu menuju kendaraan roda dua, yang belum sempat dinyalakan mesin nya, Awang; saya hendak menunggu para petugas polisi untuk kembali bersama – sama ke Polsek. akan tetapi ognum polisi yang bernama M kembali berteriak dengan suara keras ke arah saya, begini teriak polisi M saya bunuh kamu lalu dia datang sambil membawa pistol, ucap Awang.
Awang katakan, karena takut secepatnya saya berjongkok di Sebelah motor sambil menutup kedua tangan dikepala, lalu terdengar bunyi tembakan dari pistol polisi midin, terlihat dari sela – selah tangan ditembakkan mengarah bawah atau ketanah persis disebelah badan. Terlihat raut wajah guru itu penuh rasa takut dan traoma.
Awang, kejadian ini pada Februari Minggu kedua sekitar tanggal belasan kalau saya tidak salah ingat. Pemukulan dan tembakan yang dilakukan ognum polisi itu sangat membuat mental saya sebagai guru manjadi tidak stabil untuk menghadapi rekan – rekan guru, orang tua murid dan murid itu sendri, sedih ucapnya. saya ini bukan penjahat, bukan pulah penada barang curian tatapi hanya salah membeli sapi, ternyata sapi tersebut bukan punya Mbah Sukiman seperti yang dilaporkan.
Pemukulan serta tembakan sebanyak tiga kali dari senjata api milik ognum polisi, Polsek jagebob yang bernama midin tersebut, di saksikan oleh Mbah Sukiman dan Herman yang juga berbeda pada lokasi kejadian.
Kapolsek jagebob IPDA Darminto saat di hubungi infobanua melalui via seluler mengatakan saudara awang terlibat sebagai penada yang mana telah kami amankan, tetapi tidak di masukan kedalam tahanan, tetapi si terlapor ini meninggalkan Polsek tanpa sepengetahuan dari kami. Lalu mendatangi pelapor di kediaman nya, anak buah saya mengatakan disana ada ancaman dari Herman terhadap pelapor, yang mana ancam itu bahwa pak Sukiman rumah mau di bakar dan sebagainya, kalau Awang karena dianggap mau melarikan diri atau kabur maka sempat di beri peringatan dua kali ke atas, ucap Darminto dari ponselnya.
Hal tersebut tidak sesuai dengan fakta yang di dapat saat infobanua menelusuri dan mencari informasi terkait pemukulan terhadap guru honorer. yang disangkal sebagai penada sapi curian, serta kepemilikan anak sapi tersebut yang belakangan di ketahui milik budi. Bukan Sukiman yang awalnya mengaku sebagai pemilik.
Gh/IB