Categories: Blitar

Dinkes Kota Blitar dan BPOM, Sidak Pasar Takjil

Blitar, infobanua.co.id – Ditengah hujan gerimis pasar takjil di jalan Kenanga dan jalan Mastrip, Kota Blitar, didatangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar bersama BPOM Kediri, untuk mengadakan inspeksi mendadak (sidak) makanan dan minuman (mamin) yang dijual di pasar takjil, Senin 27 Maret 2023 sore.

Petugas gabungan menguji contoh beberapa makanan dan minuman di pasar takjil tersebut.

Kepala Dinkes Kota Blitar, dr. Dharma Setiawan, mengatakan, ada 15 contoh makanan dan minuman di pasar takjil yang diuji di tempat oleh BPOM.

“Pengujian mamin yang dijual di pasar takjil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam rangka mengamankan pangan yang ada di Kota Blitar,” kata Kepala Dinkes Kota Blitar, dr. Dharma Setiawan.

Menurut dr. Dharma, hasil uji laboratorium makanan dan minuman di pasar takjil akan disampaikan oleh BPOM.

“Disamping itu kami juga terus melakukan pembinaan terhadap para pedagang takjil, agar mamin yang disediakan aman dikonsumsi baik dari segi penyajian maupun pengolahannya,” jlentrehnya.

Sementara ditempat yang sama Pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda BPOM Kediri, Rusdiyah Fatatik mengatakan, dari 15 contoh mamin di pasar takjil diuji menggunakan empat parameter.

Keempat parameter uji, yakni senyawa boraks, metanil yellow, rhodamin b, dan formalin.

“Dari 15 contoh mamin yang kami uji hasilnya semua negatif dari empat parameter itu,” kata Pejabat Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda BPOM Kediri, Rusdiyah Fatatik.

Lebih dalam Rusdiyah menuturkan bahwa BPOM terus gencar menghimbau kepada warga masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman yang aman.

Muaranya adalah warga masyarakat diminta memperhatikan warna dan tekstur makanan yang akan dibeli.

“Hindari warna makanan yang mencolok, juga makanan dengan tekstur kenyal harus dihindari, karena beberapa ciri makanan itu mengandung bahan berbahaya boraks,” ungkapnya.

Masih menurut Rusdiyah, mamin aman harus terhindar dari tiga bahaya, yakni bahaya fisik, bahaya kimia, dan bahaya mikrobiologi.

“Bahaya kimia dapat bersumber dari kemasan yang tidak sesuai, termasuk menggunakan kertas koran yang bisa menjadi sumber cemaran kimia,” pungkasnya. (Eko.B).

infobanua

Recent Posts

Kabupaten Banjar Raih Penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024, Bukti Kesuksesan Penataan Transportasi

Jakarta, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten Banjar berhasil meraih penghargaan tingkat nasional berupa Wahana Tata Nugraha…

6 jam ago

Lima Presidium KAI Kalsel Resmi Dilantik, Siap Angkat Kembali Marwah Organisasi

Banjarmasin, infobanua.co.id – Setelah melalui proses panjang dan intensif, Konferensi Daerah Luar Biasa Kongres Advokat…

6 jam ago

Wali Kota Banjarbaru Raih Tiga Penghargaan Nasional dalam Sepekan, Terbaru Wahana Tata Nugraha 2024

BANJARBARU, infobanua.co.id – Dalam kurun waktu tiga hari berturut-turut, Wali Kota Banjarbaru, Muhammad Aditya Mufti…

8 jam ago

Bapaslon Mudyat-WIN Silatuhrami di Desa Giriumukti

PENAJAM, Infobanuo.co.id - Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara…

11 jam ago

Sekda Nunukan Resmi Buka Kegiatan Advokasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG)

NUNUKAN, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten Nunukan kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam mempercepat pengarusutamaan gender. Senin…

12 jam ago

DPRD Kotim Dukung Pasar Murah di Gelar Rutin

Sampit, infobanua.co.id – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur sementara, Rinie mendukung penuh jika Pemerintah Kabupaten…

13 jam ago