Sekolah Alam Di Ujung Timur Indonesia Ajarkan Jaga Satwa Ikonik Dan Lestarikan Alam

Jayapura, infobanua.co.id – Pada tanggal 1 April 2024 lalu, telah dilakukan acara peresmian Sekolah Alam Yombe Yawa Datum yang terletak di Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Pendiri Sekolah Alam Yombe Yawa Datum, Alex Waisimon, yang juga selaku pimpinan Kelompok wisata alam Isyo Hills mengatakan sekolah alam Alam Yombe Yawa Datum sudah dimulai sejak tahun 2015 lalu.
Dimana pada tahun 2020, kelompok wisata alam Isyo Hills akhirnya dapat membuat sebuah lembaga yang berbadan hukum yang dinamakan dengan Koperasi Jasa Yombe Yawa Datum.
“Melalui badan hukum tersebut, kami dapat mengelola wisata alam Isyo Hills, dimana kami menyisihkan, dana pendapatan dari sana, untuk kegiatan sekolah alam ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Isyo Hills merupakan lokasi pengamatan burung, terutama burung ikonik Papua yakni burung Cendrawasih. Di Indonesia, terdapat sekitar 30 jenis burung Cendrawasih. Dimana, 28 jenis di antaranya dapat ditemukan di wilayah Papua. Serta 8 macam spesies burung cenderawasih yang berhasil diidentifikasi di tempat ini, empat di antaranya bisa dilihat langsung di Isyo Hills.
“Di sekolah alam ini, kami tidak hanya mengajarkan tentang budaya. Namun juga mendidik anak-anak pada usia dini untuk mencintai, mengenal, merawat hingga menjaga satwa ikonik serta melestarikan alam,” tutupnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Drs. Eqberth Clemens Kopeuw, M.Pd, yang juga menghadiri acara peresmian Sekolah Alam Yombe Yawa Datum mengatakan bahwa sekolah alam tersebut sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Jayapura yang ingin mendorong tentang penguatan adat.
“Nah, Sekolah Alam Yombe Yawa Datum ini, menjawab hal itu. Tidak hanya mengajarkan tentang budaya, namun juga mendidik anak-anak pada usia dini untuk mencintai, mengenal, merawat, menjaga serta melestarikan alam,” ucapnya pada media ini, Jumat (07/04).
Ia juga menuturkan, bahwa pada saat ini dunia pendidikan menuntut para peserta didik harus juga memiliki kemampuan lain diluar dari pendidikan formal. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.
Dengan memperoleh kemampuan khusus, lanjutnya, para peserta didik akan lebih siap menghadapi persaingan dan tantangan yang akan dihadapi nanti pada dunia kerja. Selain itu, kemampuan-kemampuan tersebut juga dapat membantu generasi muda untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional yang lebih tinggi.
(Linthon)