infobanua.co.id
Beranda Health BPJS Kesehatan Banjarmasin Lakukan Monev Antrean Online Kepada Seluruh Faskes

BPJS Kesehatan Banjarmasin Lakukan Monev Antrean Online Kepada Seluruh Faskes

BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin melakukan monitoring dan Evaluasi pemanfaatan Antrean Online serta sosialiasi Aplikasi Mobile JKN kepada fasilitas kesehatan di Kota Banjarbaru, Senin (10/04).

Banjarmasin, infobanua.co.id  – BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin melakukan monitoring dan Evaluasi pemanfaatan Antrean Online serta sosialiasi Aplikasi Mobile JKN kepada fasilitas kesehatan di Kota Banjarbaru, Senin (10/04). Kegiatan tersebut mengundang seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan rumah sakit wilayah banjarbaru serta turut mengundang Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.

Antrean Online merupakan salah satu dari tujuh indikator kepatuhan fasilitas kesehatan (faskes) terhadap kontrak terkait pemberian pelayanan kesehatan kepada Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada praktiknya, masih banyak kendala dalam implementasi dan pemanfaatan Antrean Online tersebut.

“Peningkatan mutu pelayanan melalui berbagai inovasi menjadi fokus utama BPJS Kesehatan saat ini, salah satunya yakni dengan terimplementasikannya sistem Antrean Online di seluruh faskes dan terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN. Semua ini kami lakukan demi pelayanan yang optimal serta memberikan kenyamanan bagi Peserta JKN yang hendak berobat ke faskes. Namun tidak dapat dipungkiri implementasinya saat ini masih memiliki beberapa kendala, oleh karenannya BPJS kesehatan mengadakan pertemuan ini sebagai evaluasi untuk perbaikan ke depannya sehingga sistem ini bisa berjalan semakin optimal,” jelas Kepala Bagian Mutu Layanan Faskes Chandra Ainur Siswanto.

Chandra melanjutkan diimplementasikannya sistem Antrean Online dapat memberikan kepastian informasi waktu tunggu kepada peserta sehingga jumlah penumpukan peserta di ruang tunggu dapat diminimalisir karena peserta bisa datang menyesuaikan waktu tunggu yang telah didapat di aplikasi.

“Apabila telah terimplementasikan dengan optimal tentunya sistem ini akan menguntungkan seluruh pihak, baik bagi peserta maupun faskes sebagai pemberi pelayanan. Oleh karenanya kami berharap implementasi sistem Antrean Online bisa mendapat dukungan penuh dari setiap fasilitas kesehatan. Tidak mudah pastinya namun dari berbagai aspirasi dan masukan yang telah disampaikan pada pertemuan hari ini merupakan bekal yang sangat baik untuk meningkatkan implementasi sistem ini kedepannya,” kata Chandra.

Chandra kembali menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi saat ini sebagian besar terdapat pada bridging system antara data dan aplikasi yang terdapat pada BPJS Kesehatan dan aplikasi yang dimiliki oleh faskes. Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Kasie Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Banjarbaru dr. Eka Hidayani dalam sambutannya di acara tersebut.

“Bahwa benar saat ini sistem Antrean Online masih memiliki kendala terutama pada saat proses bridging antara Web Antrean yang disediakan oleh BPJS Kesehatan dengan aplikasi SIKDA generik yang ada di faskes. Aplikasi SIKDA Generik sendiri merupakan aplikasi dari Kementerian Kesehatan yang wajib digunakan oleh seluruh faskes. Oleh karenanya dengan adanya pertemuan ini bisa menjadi bahan masukan bagi kami dan BPJS Kesehatan juga tentunya untuk memperbaiki sehingga sistem antrean online ini bisa segera terimplementasikan secara optimal,” jelas dr. Eka.

Pada kesempatan tersebut Chandra juga menyampaikan komitmen kemudahan segala aspek layanan yang ada di setiap faskes sebagai bentuk tindak lanjut transformasi mutu layanan yang tengah gencar digalakkan oleh BPJS Kesehatan.

“Dengan adanya transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan harus memastikan bahwa peserta benar-benar merasakan layanan Program JKN yang mudah, praktis dan tidak diskriminatif. Untuk itu melalui kesempatan kali ini kami mencoba mengingatkan kepada seluruh faskes yang hadir pada kegiatan hari ini untuk memastikan telah menjalankan 4N-2CP, yakni No Diskriminasi, No iur Biaya, No Batasan Hari Rawat, No Fotokopi berkas, Cukup tunjukkan NIK/KTP dan Peserta dapat mengakses layanan kesehatan di luar faskes terdaftar,” kata Chandra.

Dr. Juhai salah satu peserta kegiatan yang merupakan mitra FKTP BPJS Kesehatan memberikan apresiasi dan dukungan terhadap langkah yang diambil oleh BPJS Kesehatan. Dirinya mengaku siap membantu BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta.

“Nyawa kita yang memberikan pelayanan ini tentunya ada pada peserta. Oleh karena itu bagaimana pun caranya kita harus bisa memberikan pelayanan kepada setiap peserta. Saya berkomitmen untuk melaksanakan apa yang telah disampaikan oleh BPJS Kesehatan karena memang sejalan dengan visi saya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pasien saya,” ucap dr. Juhai. (YG/gn)

Bagikan:

Iklan