infobanua.co.id
Beranda Banjarbaru Banjarbaru jadi Ibukota Provinsi Jangan Sampai Memunculkan Persoalan Baru

Banjarbaru jadi Ibukota Provinsi Jangan Sampai Memunculkan Persoalan Baru

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru Emi Lasari SE

Banjarbaru, infobanua.co.id  Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru Emi Lasari SE berharap, Kota Banjarbaru yang sudah berusia 24 tahun ini terus berbenah menjadi kota masa depan dan kota juara seperti tagline yang diusung Walikota Banjarbaru.

Politikus dari Partai Amanah Nasional (PAN) Kota Banjarbaru ini juga tak ingin Kota Banjarbaru yang sudah mengemban jadi ibukota provinsi ini memunculkan persoalan baru seperti banjir ketika hujan mendera, kemacetan lalu-lintas dititik kota, jalan yang rusak, dsb.

“Jangan sampai Banjarbaru sebagai ibukota provinsi Kalsel ini tak siap dengan status barunya itu. Untuk itu pemko mesti mempersiapkan dengan benar, baik itu strateginya ataupun. Kesiapan infrastruktur , sumber daya manusia dan lain sebagainya mesti disiapkan dengan baik dan terencana,” cetusnya ditemui usai Rapat Paripurna DRD Kota Banjarbaru, Senin (17/4/2023).

Kata Emi yang juga Ketua PAN Banjarbaru ini, jangan sampai nanti Kota Banjarbaru tidak siap menyanggah ibukota provinsi. “Jangan sampai perpindahan ibukota ini hanya sebagai perpindahan persoalan baru, misalnya dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Jangan sampai itu terjadi,” harapnya.

Emi berkata, perlu diantisipasi dan dipersiapkan daya dukung, daya dukung masyarakat, daya dukung infrastruktur dan lain sebagainya. Untuk menyongsong perpindahan ibukota provinsi ke Kota Banjarbaru ini.

Untuk itu, lanjut mantan aktivis kampus yang kerap demo ke jalan ini, momentum hari jadi Kota Banjarbaru sebagai satu sebuah spirit dan semangat untuk mempersiapkan itu semua. “Momen hari jadi, momentum eksekutif legislative bahu membahu, koordinasi dan satu frekuensi terkait mengenai pembangunan terkait,” ujarnya.

Emi mengatakan, kepentingan masyarakat di Kota Banjarbaru dari sisi infrastruktur tentunya sebagai ibukota provinsi tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan. “Bagaimana kemudian pengembangan kota. Bagaimana kemudian akses-akses transportasi jalan yang harus dipersiapkan dengan baik. Termasuk persoalan-persoalan yang sampai sekarang belum terselesaikan seperti banjir itu juga harus menjadi satu titik focus,” katanya.

Emi meneruskan, dirinya tak ingin persoalan banjir menjadi persoalan yang berulang setiap tahunnya. Apalagi peningkatan status Banjarbaru sebagai ibukota provinsi maka ini juga harus menjadi satu persoalan yang serius. “Karena di 2023 ini kita sudah anggarkan untuk membuat master plan penanganan banjir Nah itu menjadi acuan. Bagaimana SKPD merumuskan kegiatan-kegiatan yang kemudian prioritas pada Bagaimana penanggulangan banjir di Kota Banjarbaru,” katanya.

Persoalan ledakan penduduk, kata Emi, konsekuensi jadi ibukota juga harus diantisipasi. Karena memang daya dukungnya juga harus dihitung. Jangan sampai kemudian ada persoalan baru seperti kemacetan lalu lintas. Pelayanan-pelayanan dasar harus dimaksimalkan, karena dengan pertambahan dengan ibukota provinsi. “Maka tentunya pertambahan penduduk juga akan semakin laju. Nah, bagaimana kemudian ketersediaan fasilitas pelayanan dasar seperti kesehatan pendidikan benar-benar bisa terpenuhi di semua kecamatan terdistribusi dengan baik sesuai dengan kebutuhan,” katanya.

yus/IB

Bagikan:

Iklan