Banjarbaru, infobanua.co.id – Wakil Walikota Banjarbaru Wartono, hadiri panen raya serta meninjau langsung peningkatan produksi tanaman padi dengan metode mulsa tanpa olah tanah di Handil Babussalam Bangkal, Kecamatan Cempaka pada Selasa (27/06/23).
Metode mulsa tanpa olah tanah merupakan teknik pertanian yang mengandalkan penggunaan lapisan penutup organik pada tanah, seperti jerami, daun, atau rumput kering. Lapisan ini bertujuan untuk melindungi tanah dari erosi, mempertahankan kelembaban, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghambat pertumbuhan gulma. Dalam pelaksanaannya, metode ini meminimalisir atau bahkan menghilangkan penggunaan alat berat untuk mengolah tanah, sehingga dapat mengurangi biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dalam sambutannya Wartono menyambut positif penggunaan metode mulsa tanpa olah tanah sebagai upaya dalam meningkatkan produksi padi. Wartono menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif penyuluh pertanian dan petani di Handil Babussalam yang menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan dan efisien ini. Dengan memanfaatkan bahan organik yang tersedia di sekitar mereka, para petani telah berhasil mencapai peningkatan produksi padi yang signifikan.”
Penerapan metode ini di Handil Babussalam telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Petani setempat melaporkan bahwa dengan menggunakan mulsa tanpa olah tanah, mereka berhasil meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30% dibandingkan dengan metode konvensional. Terbukti dengan hasil 5 ton per hektar dalam masa tanam selama 157 hari. Selain itu, penggunaan metode ini juga membantu mengurangi erosi tanah dan mengendalikan pertumbuhan gulma, sehingga tanaman padi dapat tumbuh lebih sehat dan optimal.
Salah satu petani setempat mengungkapkan terimakasihnya atas perhatian yang diberikan Pemko Banjarbaru khususnya para penyuluh pertanian serta Dinas terkait.
“Sebelumnya, kami sering kesulitan menghadapi kerusakan tanah dan gulma yang merusak pertumbuhan tanaman. Namun, dengan menggunakan mulsa tanpa olah tanah, masalah tersebut dapat diatasi, dan hasil panen kami meningkat secara signifikan,” tambah beliau. Semoga ini menjadi inspirasi bagi petani lainnya dalam melakukan produksi pertanian.
Pemerintah Kota Banjarbaru berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi pengembangan metode pertanian inovatif seperti ini. Wartono akan terus penyebarluasan pengetahuan dan teknologi pertanian kepada petani lainnya di daerah ini.
Ia percaya bahwa metode pertanian yang ramah lingkungan dan efisien seperti mulsa tanpa olah tanah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Wartono pun singgung soal Perda Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kota Banjarbaru. Ini merupakan salah satu komitmen utama dari pemerintah untuk menjaga lahan pertanian dan perkebunan agar tidak beralih fungsi menjadi lahan lain yang tidak produktif. Sehingga Banjarbaru akan dapat terus mengembangkan produksi pertanian sesuai dengan Visi Misi Banjarbaru Juara.
Dengan adanya panen raya dan peningkatan produksi tanaman padi dengan metode mulsa tanpa olah tanah ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi petani lainnya. Penggunaan metode pertanian yang ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
Yus/IB
KOTABARU, infobanua.co.id - Pertukaran pemuda antar provinsi dan daerah (PPAPD) tahun 2024 yang diadakan oleh kemenpora…
Selain bantuan kebutuhan pokok, XL Axiata juga memberikan dukungan layanan komunikasi bagi para korban dan…
Nunukan, infobanua.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Pelni Cabang Nunukan…
Oleh: Andika Putra Wardana Seni pertunjukan tradisional sering kali terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi.…
Tegal, infobanua.co.id - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., membuka Musyawarah…
Tangerang, Infobanua.co.id – Pengurus DKM Masjid Roudhotul Jannah Taman Cipulir Estate Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan,…