Fitri Bersyukur Pengobatan DBD Dijamin Sepenuhnya Oleh Program JKN
Banjarmasin, infobanua.co.id – Sakit memang tidak mengenal waktu dan usia tua ataupun muda. Sakit bisa datang kapan saja, terlebih jika seseorang tidak menjaga pola hidup sehat. Selain menjaga pola hidup sehat, setiap orang pun sebaiknya sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi setiap kemungkinan yang ada, yaitu dengan memiliki jaminan kesehatan.
Fitri Yani (21) salah satu Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen PBI APBN yang telah membuktikan langsung pentingnya memiliki jaminan kesehatan sejak dini. Fitri yang kala itu ditemui oleh BPJS Satu saat dirinya tengah menerima perawatan di RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu membagikan pengalamannya menggunakan JKN.
“Saat ini saya bisa dirawat di rumah sakit ini berkat Program JKN. Saya ingat sekali saat itu saya mengalami demam yang sangat tinggi dan seluruh badan saya rasanya susah digerakkan. Namun karena saya berpikir ini hanya demam biasa jadi saya minum obat yang bisa dibeli di warung-warung terdekat saja. Selain takut bila harus masuk rumah sakit, saya juga memikirkan biaya yang harus saya keluarkan bila saya harus pergi ke rumah sakit, sepertinya malah bikin saya tambah sakit kalau harus memikirkan biaya,” ungkap Fitri kepada BPJS Satu.
Fitri melanjutkan karena sakitnya tidak kunjung sembuh setelah minum obat dan justru semakin tambah parah, akhirnya Fitri langsung ke rumah sakit diantarkan oleh keluarga.
“Karena saya tidak kuat akhirnya saya minta tolong orang tua saya untuk diantarkan ke rumah sakit. saya sempat kepikiran dan ingat bahwa saya memiliki JKN yang diberikan oleh pemerintah, namun saya masih ragu saat itu apakah benar bisa digunakan untuk berobat. Karena sakit yang saya rasakan makin tak tertahankan, akhirnya saya memberanikan diri langsung ke rumah sakit. Saat itu saya ingat benar saya langsung masuk IGD, dan benar saja setelah menerima observasi, saya didiagnosa demam berdarah derajat II,” kata Fitri.
Fitri menjelaskan saat dirinya masuk ke IGD, dirinya dengan berani menunjukkan kartu JKN miliknya kepada petugas rumah sakit. Dirinya mengaku petugas rumah sakit segera memberikan penanganan kesehatan dengan cepat dan baik.
“Saya memberanikan diri menunjukkan kartu JKN milik saya berharap saya bisa berobat dengan mengandalkan JKN. Dan benar saja saya langsung dilayanai dengan sigap dan sangat baik. Bahkan urusan administrasinya pun tidak menghambat pengobatan, bisa diurus bersamaan dengan penanganan medis yang harus dilakukan. Akhirnya saya harus rawat inap di rumah sakit hingga kondisi saya benar-benar stabil,” ujar Fitri.
Fitri pun merasa lega karena mendapatkan kabar dari keluarga bahwa dirinya tidak perlu khawatir memikirkan biaya kesehatan karena pengobatan tersebut telah terjamin ke dalam Program JKN.
“Awalnya saya masih sempat ragu apakah saya benar-benar bisa dijamin oleh JKN untuk berobat di rumah sakit saat itu, setelah mendapat kabar dari keluarga bila dijamin saya benar-benar merasa lega dan sangat beruntung. Saya dulu sempat beranggapan bahwa berobat dengan JKN akan dipersulit dan tetap dikenakan biaya, tidak semuanya bisa dijamin. Namun setelah pengalaman ini semua keraguan saya Itu tidak berarti lagi. Kini saya bisa fokus terhadap kesembuhan saya,” ucap Fitri.
Di akhir perbincangan dengan BPJS Satu, Fitri mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mendaftarkan dirinya menjadi Peserta JKN sehingga bisa berobat tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.
“Terima kasih banyak kepada pemerintah, terutama kepada setiap pihak yang terlibat dalam Program JKN. Berkat JKN saya bisa menerima pengobatan yang luar biasa tanpa harus dipusingkan oleh biaya sama sekali. Bahkan iuran per bulan saya juga ditanggung oleh pemerintah karena saya terdaftar sebagai segmen PBI APBN. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena tanpa biaya saya bisa menerima pelayanan yang luar biasa baiknya. Semoga Program JKN bisa terus ada membantu seluruh masyarakat yang mau berobat,” tutup Fitri. (YG/gn).