Categories: Health

Harram Andalkan Program JKN Untuk Pengobatan Kanker Prostat

Banjarmasin, infobanua.co.id – Harram (67) merupakan salah satu Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Mandiri. Ia terdiagnosa mengidap Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran kelenjar prostat yang dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil. Sejak dirinya mengidap penyakit tersebut, Harram dianjurkan untuk operasi kelenjar prostat dan menjalani perawatan di Rumah Sakit.

 

BPH merupakan kondisi ketika kelenjar prostat mengalami perbesaran yang berakibat aliran urine menjadi tidak lancar dan buang air kecil terasa tidak tuntas. Kelenjar prostat hanya dimiliki oleh pria. Oleh karena itu, penyakit ini hanya dialami oleh pria. Hampir semua pria mengalami pembesaran prostat, terutama pada usia 60 tahun ke atas.

 

Dalam keterangannya, Harram mengaku tidak dapat melakukan kegiatan dengan normal karena penyakit yang dideritanya. Dari awal pemeriksaan, dokter menganjurkan untuk dilakukan operasi namun dirinya mengaku masih ingin melakukan pengobatan alternatif lainnya.

 

“Saya sudah mengalami keluhan ini sekitar satu tahun yang lalu. Saat itu saya pernah menjalani pemeriksaan di puskesmas tempat saya terdaftar. Waktu pemeriksaan saya dianjurkan untuk dirujuk ke rumah sakit namun saat itu saya masih ragu karena merasa gejalanya tidak terlalu parah dan ingin mencoba pengobatan alternatif. Namun setelah beberapa waktu keluhan saya semakin memburuk dan saya pun kembali melakukan pemeriksaan ke puskesmas. Akhirnya saya mengikuti anjuran dokter untuk dirujuk ke rumah sakit,” ungkap Harram.

 

Lebih lanjut setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, Harram mengaku terkejut karena ternyata diagnosa penyakitnya semakin parah yakni dirinya didiagnosa mengalami kanker prostat. Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat adalah usia, ras, riwayat keluarga (faktor keturunan), hormon, dan pola makan. Setelah pemeriksaan tersebut dokter mengisyaratkan operasi untuk mengangkat kelenjar prostat yang semakin membesar.

 

“Saya saat itu benar-benar terkejut karena saya tidak menyangka sakit yang saya alami begitu sehingga mengharuskan saya untuk menjalani operasi. Mungkin ini merupakan kelalaian saya juga karena menyepelekan penyakit yang saya alami,” kata Harram.

 

Harram menjelaskan bahwa dirinya sempat khawatir terhadap biaya yang harus dikeluarkan saat mendengar dirinya harus menjalani operasi dan berbagai tindakan medis lainnya. Beruntung semenjak awal dirinya berobat, Harram selalu menggunakan Program JKN sehingga dirinya bisa berobat tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali.

 

“Jujur sebenarnya dulu saya berpikiran untuk menjalani pengobatan alternatif karena saya merasa khawatir bila ternyata saya harus benar-benar dirawat sehingga harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. Namun setelah saya menjalani perawatan hingga operasi, saya merasa lega karena ternyata Program JKN benar-benar menjamin sepenuh seluruh biaya perawatan saya,” ujar Harram.

 

Harram mengaku selama menjalani perawatan di rumah sakit, dirinya merasa puas dengan pelayanan yang diterimanya. Dirinya merasa bersyukur bisa mendapatkan pelayanan yang baik tanpa harus mengeluarkan biaya sama sekali.

 

“Tentu saja saya merasa bersyukur karena sudah menjadi Peserta JKN. Saya tidak bisa membayangkan bisa menerima pelayanan kesehatan bila harus menggunakan biaya sendiri. Program JKN benar-benar menjadi penolong saya untuk bisa melewati semua masalah ini,” ucap Harram

 

Mengakhiri pembicaran, Harram menyampaikan harapannya agar Program JKN bisa selalu ada dan nantinya semakin banyak masyarakat yang taat mendaftarkan diri menjadi peserta JKN. Menurutnya, Program JKN merupakan solusi bagi setiap orang yang hendak berobat tanpa harus terbebani oleh biaya yang mahal.

“tidak perlu menunggu sakit untuk terdaftar menjadi Peserta JKN karena program ini benar-benar menjadi solusi bagi kita yang ingin berobat di masa sekarang yang mana biaya pengobatan sangatlah mahal. Saya berharap program ini dapat terus berjalan secara berkesinambungan,” tutup Harram (YG/gn)

infobanua

Recent Posts

Milad yang ke-8, Wakaf Salman Gelar Acara Bertajuk ‘Cerita Senyum Akhir Tahun di Salman’

Wakaf Salman baru saja menggelar acara bertajuk ‘Cerita Senyum Akhir Tahun di Salman’, yang dilaksanakan…

1 jam ago

Rayakan Anniversary ke-2, Bittime Tumbuh Signifikan Hingga 20 Kali Lipat

Jakarta, 23 Desember 2024 - Bittime, platform investasi aset kripto terdaftar dan berlisensi di Indonesia…

2 jam ago

Menteri Pertahanan RI Terima Kunjungan KASAL India untuk Bahas Peningkatan Teknologi Pertahanan

Jakarta, 20 Desember 2024 - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan kehormatan Kepala…

3 jam ago

Indonesia Game Festival 2024, Bukti Nyata dari Kebangkitan Industri Game di Indonesia

Jakarta, 23 Desember 2024 - Indonesia Game Festival (IGF) 2024 telah sukses digelar pada 6-8…

4 jam ago

Rekor Baru! Industri Kripto Indonesia Berkontribusi Besar, Pajak Capai Rp 979,08 Miliar

Jakarta, 23 Desember 2024 - Penerimaan pajak dari transaksi aset kripto terus memberikan kontribusi signifikan…

5 jam ago