KOTABARU, infobanua.co.id – Bingung mengatasi hama burung pipit, para petani padi sawah di desa sungai limau kecamatan Pulau laut Timur Kabupaten Koatabaru Kalimantan Selatan di hebohkan dengan hama burung pipit yang menyerang lahan sawah mereka.
Berbeda pada tahun -tahun sebelumnya, para petani padi sawah di desa Sungai limau kecamatan Pulau laut Timur tetap aman- aman saja dari serangan udara burung pipit pemangsa buliran padi para petani.
Di keluhkan salahsatu petani dan ketua kelompok tani, si Jamal mengeluhkan,”tahun ini petani sangat kesusahan menjaga padi dari serangan hama burung pipit dengan ganasnya memangsa buah padi sudah yang sudah keluar buahnya.
Jamal menuturkan pada media ini, bahwa tahun ini serangan udara dari burung pipit pemangasa buliran padi sangat mencemaskan para petani saat ini, kami tidak bisa pulang kerumah akibat menjaga padi kami dari serangan hama burung pipit.
” Kami bingung, sudah operasional penggarapan lahan dan obat-obatan pembasmi hama sangat mahal, kini begitu muncul buah padi para petani di hadapkan lagi dengan permasalahan serius dari serangan hama burung pipit yang sangat merugikan para petani.
Perlu diketahui banyak lahan petani padi yang sudah berbuah habis disikat burung pipit.
Berbagai cara para petani menanggulangi lahan padi mereka, baik dengan cara membentangkan tali di lahan sawah mereka untuk menghalau burung pipit agar tidak menghabisi padi mereka, namun tetap saja tidak bisa terkendalikan dari serangan hama burung pipit, ujar Jamal salah satu petani yang ada di desa Sungai limau.
Kalau begini sudah barang tentu kami para petani padi merugi, sempat saya berpikir, apakah lahan sawah harus di tutupi dengan kelambu yang besar, agar hama burung pipit ini tidak lagi menggangu padi kami.
” seandanya satu atua ekor saja tidak jadi masalah, ini serngan burung pipit terjun ke sawah kami ribuan ekor, apa tidak habis padi kami di makannya, ujar jamal.
Memang ada masukan juga dari teman-teman, kalau hama burung pipit itu kalau bisa di kasih kelambu lahannya, namun apalah daya kami sebagai petani, tentu jika ada barang seperti kelambu besar tersebut harganya mahal.
” ya kami untuk sementara berikhtiar saja berusaha menghalau ribuan burung pipit tersebut dengan berteriak teriak , meskipun sepintas orang lain memandang seperti orang marah-marah,” ungkap jamal sambil tersenyu.
Kami hanya berdo’a saja semoga di musim panen padi berikutnya hama burung berkurang, ya paling tidak tak seperti sekarang inilah,” harap jamal.
(JL).
Banjarbaru, infobanua.co.id – Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera, SE, hadir dalam…
Banjarbaru, infobanua.co.id – Pemerintah Kota Banjarbaru terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi pada pembangunan…
Banjarbaru, infobanua.co.id– Kota Banjarbaru telah menunjukkan kemajuan luar biasa di berbagai sektor selama empat tahun…
Banjarbaru, infobanua.co.id – Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menggelar acara Sosialisasi…
Banjarmasin, 12 Desember 2024 – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil…
Telkomsel berkolaborasi bersama Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin menghadirkan seminar edukasi dengan tema “Unlock Golden Youth…