infobanua.co.id
Beranda Banjarbaru Kampung Wisata Jadi Daya Dorong Kota Banjarbaru Gaet Wisatawan

Kampung Wisata Jadi Daya Dorong Kota Banjarbaru Gaet Wisatawan

Anggota DPRD Kota Banjarbaru Nur Khalis Anshari

Banjarbaru, infobanua.co.id –  Memang Kota Banjarbaru belum memiliki wisata alam unggulan tapi dengan keterbatasan Sumber Daya Alam  tersebut tidak menutup jalan Kota Banjarbaru terus berkembang dengan Kampung-Kampung Wisata.

Hal ini dikatakan anggota DPRD Kota Banjarbaru Nur Khalis Anshari, Senin (31/7/2023).  Tahun lalu DPRD Kota Banjarbaru telah membuat perda Kampung Wisata jadi beberapa Kampung wisata buatan yang ada di beberapa titik di Banjarbaru.

“Dengan sudah dibuat regulasinya sehingga bisa ditata maupun dikelola dengan maksimal kemudian ada bantuan dari pemerintah,” Nur khalis.

Menurut Nur  Khalis yang merupakan legislator PKS ini dengan regulasi itulah bisa memaksimalkan di beberapa kampung wisata agar orang yang berkunjung di Kalsel menyempatkan diri untuk berkunjung ke wisata-wisata di Kota Banjarbaru.

“Karena kita mempunya SDM yang banyak makanya kita lebih menunjukan SDM di Banjarbaru untuk mengembangkan wisata-wisata buatan yang ada di Kota Banjarbaru seperti ada Kampung Purun, Kampung Jamu, ada Kampung Sulam Pita,” ungkap Nur Khalis.

Dikatakan Nur Khalis, kampung tersebut yang jadi daya dorong Kota Banjarbaru untuk bisa menggaet wisatawan-wisatawan  yang berkujung ke Kalsel. Seperti Pedulangan intan dan wisata kuliner yang Kota Banjarbaru maksimalkan melalui ekonomi kreatif dan lain sebagainya. Disanalah Kota Banjarbaru punya potensi  mengembangkan pariwisata di Kalsel.

“Kendala yang ada kolaborasi dengan stekholder yang ada elemen masyarakat dan pelaku pariwisata kemudian ilmu-ilmu pelatihan marketing yang harus diberikan kepada mereka pelaku-wisata tersebut dan kolaborasi dengan asosiasi- asosiasi yang ada dengan pelaku pariwisata dari provinsi Kalsel, kemudian para pelaku wisata yang ada di Kota Banjarbaru ini haru berkesinambungan dan berkolaborasi antara satu dan lainya,” katanya.

Sementara menurut Ketua KADIN Kalsel, Hj Shinta Laksmi Dewi mengatakan, pariwisata ini suatu kesatuan untuk UMKM juga kalau pariwisatanya bergerak maka UMKM ini mengikut di sector itu maka ikut bergerak.Untuk itu pemerintah kota Banjarbaru harus bisa membuat destinasi-destinasi wisata yang bisa beragam dan sesuai memiliki protocol operasional yang mengacu pada higenitas kemudian juga nyaman untuk ditempuh.

“Obyek wisata yang murah dan memiliki efek edukasi sesuai moto Kota Banjarbaru . Untuk UMKM di Banjarbaru sudah cukup berkembang, tinggal diperkuat supaya memiliki wawasan yang lebih luas lagi bisa menyuguhkan produk UMKM yang tidak kalah dan bisa bersaing dengan UMKM dari daerah Jawa,” sebutnya.

Dikatakan Dewi, walapun sudah membaik kami harapkan membawa UMKM yang ada khususnya di sektor fashion, Kria dan juga makanan ini bisa terus memperbaiki diri baik segi facking kemudian keragamanya, rasa,higenitas dan juga berstatus standar sebagaimana ada diterapkan sebagaimana kementerian dan kedinasan terkait.

“Mengenai pembinaan-pembinaan SDM sebenarnya arahnya tidak jelas, karena semua dinas memiliki data base masing-masing. Kadang-kadang satu UMKM dapat fasilitas dua atau tiga dinas secara bersamaan,” ujarnya.

Dewi menuturkan, begitu juga dengan BUMN dan BUMD jika ada satu data base yang tersingkronisasi dan terintegrasi maka akan kelihatan UMKM mana yang sudah mendapat pembinaan dari dinas. Sehingga cakupan daripada anggaran pemerintah untuk di pakaikan sebagai fasilitas pelatihan UMKM akan bisa di perluas jika yang dulu bisa menerima dari kedinasan ini 500 UMKM maka dengan terseleksi seperti itu kita bisa memperluas 1000 sampai 1500 UMKM jadi bisa 300 persen.

“Jadi pembinaan dan pelatihanya sudah bagus hanya kita harus memiliki satu system data base tersendiri untuk bisa diefektifkan jadi dioptimalisasi data base itu supaya UMKM ini sudah dapat sehingga cari yang  lain belum,” pungkasnya.

Yus/IB

Bagikan:

Iklan