Pasar Pahing Blitar, Akan Beralihfungsi Menjadi Pasar Seni
Blitar, infobanua.co.id – Gegara aktivitas transaksi sudah jarang terjadi, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, berencana untuk mengubah pasar tradisional Pasar Pahing di Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, menjadi pasar seni dan tanaman hias.
Pantauan awak media, pasar Pahing yang tetletak di jalan Mahakam dan jalan Bengawan Solo Utara tersebut memang banyak kios tutup dan sepi.
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Blitar, Yoga Cakra Sanjaya, mengatakan, banyak kios yang sudah tutup dan tidak beroperasi lagi.
Sehingga Pasar Pahing yang dibangun pada tahun 2011 tersebut akan dialihfungsikan menjadi pusat perdagangan seni dan tanaman hias.
Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, transaksi di pasar Pahing semakin sepi. Ditenggarai ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Selain dampak dari covid-19, penjual sayur keliling juga jadi penyebabnya.
“Ada beberapa penjual yang dulu jualan sayur dan toko kelontong disini, tapi kalah dengan penjual sayur keliling yang langsung datang ke rumah-rumah,” kata Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kota Blitar, Yoga Cakra Sanjaya, Selasa 01-08-2023.
Menurut Yoga, pihaknya mencatat, hanya beberapa orang pedagang yang saat ini masih bertahan untuk berjualan di pasar Pahing.
Dari 66 lapak dan 10 unit kios yang disediakan, hanya 15 orang pedagang yang masih aktif berjualan.
Terdiri dari 3 orang pedagang di kios, sementara 12 lainnya menghuni lapak atau los, data tersebut didapatkan pada bulan Juni 2023 lalu.
Usai menampung keluhan para pedagang, terdapat sejumlah wacana untuk menghidupkan kembali perekonomian di Pasar Pahing.
Salah satunya dengan alih fungsi berdasarkan rekomendasi kajian, ada peluang Pasar Pahing diubah menjadi pasar seni dan tanaman hias.
“Karena memang butuh sentuhan. Kami pun melakukan pembinaan sesuai Perwali nomor 46 Tahun 2018, kalau tidak aktif selama 2 bulan, maka kami segel kiosnya,” jlentrehnya.
Lebih dalam Yoga menuturkan, tahun lalu sebelum terjadi penurunan jumlah pedagang dalam jumlah banyak, Disperindag Kota Blitar, sempat memanggil para pedagang.
Ketika disinggung penyebab tidak berjualan, para pedagang beralasan karena terdampak pandemi covid-19, meski begitu para pedagang tetap berupaya untuk berjualan lagi.
Terkait tentang kajian pengalihan fungsi Pasar Pahing, juga telah dibahas bersama seluruh pedagang pada bulan Juni lalu.
Menurut para pedagang siap jika pasar tersebut diubah menjadi pasar seni dan tanaman hias.
Nanun belum diketahui jumlah anggaran yang diperlukan untuk merubah pasar Pahing tersebut.
“Asal pasar bisa hidup, dan para pedagang yang ada di pasar sekarang masih bisa tertampung. Yang jelas, mereka mendukung dengan rencana ini,” pungkasnya. (Eko.B).