infobanua.co.id
Beranda Banjarbaru BPTPH Laksanakan Pertemuan Teknis Sebagai Upaya Hadapi Elnino dan Cegah Kebakaran Lahan Pertanian

BPTPH Laksanakan Pertemuan Teknis Sebagai Upaya Hadapi Elnino dan Cegah Kebakaran Lahan Pertanian

Dihadiri Kepala Bidang, Kepala UPTD dan jajarannya lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Bidang/Kepala Seksi yang menangani OPT/DPI/Kebakaran lahan tanaman pangan dan hortikultura Dinas Pertanian 13 kab/kota se Kalimantan Selatan, POPT, Labotaroium PHP, Fungsional dan Staf BPTPH. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari dari tanggal 14 hingga 15 Agustus 2023

Banjarbaru, infobanua.co.id – Bimbingan teknis PPDPI tanaman hortikultura dan kegiatan pencegahan penanganan kebakaran lahan tanaman pangan dan hortikultura di BPTPH Kalimantan Selatan.

Dihadiri Kepala Bidang, Kepala UPTD dan jajarannya lingkup Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan  Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Bidang/Kepala Seksi yang menangani opt/dpi/Kebakaran lahan tanaman pangan dan hortikultura Dinas Pertanian 13 kab/kota se Kalimantan Selatan, POPT, Labotaroium PHP, Fungsional dan Staf bptph. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari dari tanggal 14 hingga 15 Agustus 2023

“Seperti yang kita ketahui bersama, perubahah iklim yang berdampak pada pertanian seperti perubahan pola curah hujan, kenaikan suhu udara, kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan menyebabkan  penurunan produksi yang dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan pertanian. Dampak perubahan iklim global jika dibiarkan akan berpotensi mengancam penurunan produktivitas, produksi, mutu hasil pertanian, serta menurunnya efesiensi dan efektifitas distribusi pangan khususnya padi.  Selain itu perubahan iklim global juga menyebabkan rentannya ketahanan pangan yang dapat berdampak negatif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat,” ujar Imam Subarkah selaku Sekretaris Dinas PKP Provinsi KalSel dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas.

Setelah tiga tahun terakhir mengalami kemarau basah karena fenomena La Nina, Kalimantan Selatan diprakirakan bakal mengalami kemarau normal pada tahun ini. Bahkan, fenomena El Nino berpeluang terjadi 50-60 persen. Untuk itu, potensi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla harus diwaspadai dan dimitigasi lebih dini.

Fenomena El Nino mengakibatkan berkurangnya curah hujan. Musim kemarau yang terasa kering (panas) dan beberapa titik di kalsel sudah terlihat dan dirasakan kebakaran hutan dan lahan.

Imam Subarkah juga menyampaikan, dalam menghadapi El Nino, rencana aksi yang dicanangkan Kementerian Pertanian  untuk bulan Agustus hingga September 2023 ini yaitu : gerakan kejar tanam (gertam) 1.000 ha/kab  dan gernas elnino 500.000 ha di 10 provinsi meningkatkan ip, pat dan Provitas, berdasar mapping wilayah padi, termasuk Kalimantan Selatan ada 9 kabupaten seluas 51.000 hektar. Perluasan Areal Tanam (PAT) 100.000 ha padi bagi kabupaten potensial ditanam saat musim kering  dengan saprodi, pompa dan sumur sebagai kompensasi terkena dan puso iklim ekstrim, wilayah pasang surut, rawa lebak, lahan kosong. Menggunakan benih tahan kekeringan dan OPT.

Masliyana, selaku Kepala BPTPH Provinsi KalSel menyampaian, “Data kekeringan sudah menunjukkan angka di 5000 hektar lebih dan yang terluas di Kabupaten Tanah Laut, baik tanaman padi dan jagung, untuk tanaman hortikultura untuk sementara belum ada laporan tanaman yang terdampak kekeringan. Pemetaan berdasarkan luas terkena, Kabupaten Tanah Laut menunjukan warna merah, karena luas terkena diatas 5000 hektar, setelah dilakukan analisa potensi kerawanan dengan data sejak 2017 hingga sekarang di Kalimantan Selatan yang menunjukkan kategori rawan kekeringan  ada di Kec. Kurau Kabupaten Tanah Laut dan Kecamatan Cintapuri Kab Banjar”

Tujuan pertemuan ini adalah memberikan informasi kepada semua instansi terkait, melakukan bimbingan teknis kepada petugas lapang dan menyamakan pendapat sehingga menjadi satu kesatuan pikiran yang sama agar ketika melakukan upaya tindakan juga sama hasilnya. Hal ini terkait dalam pembukaan lahan padi gogo di dataran tinggi atau pegunungan, yang biasa membuka lahan baru dengan cara membakar. serta membakar sisa sisa jerami atau tanaman sakit di lahan / sawah setelah selesai panen, dengan adanya aturan pelarangan perlu dilakukan sosialisasi terkait membakar lahan tersebut.

BPBD Provinsi KalSel memberikan pencerahan/sosialisasi terkait Mitigasi Kekeringan dan Kebakaran Lahan Pertanian.

BMKG menyampaikan Kondisi Iklim dalam Mendukung Pertanian

Fakultas Pertanian memberikan informasi terkait Perkembangan Hama Penyakit pada saat El Nino/Musim Kemarau dan Dampak Pembakaran Lahan Persawahan untuk Perkembangan Hama Penyakit, serta solusi lainnya, misal pemanfaatan jerami.

Keterpaduan penanganan El Nino terkait gerakan tanam, gerakan penanganan kekeringan dan gerakan pengendalian opt peranan kita semua adalah : Mengawal mobilisasi petani; Mengawal pengoperasian sarana olah tanah dan tanam (traktor, transpalanter, pompa air; Mengawal perbaikan/ normalisasi/pembuatan saluran dan sumber air; Mobilisasi sarana pengairan air; Pengawal pengendalian secara fisik dan mekanik (pengumpulan kelompok telur penggerek batang padi dan gropyokan tikus); Mengawal aplikasi sarana pengendalian OPT (aplikasi APH dan penyemprotan pestisida).

(YanaBPTPH2023)

Bagikan:

Iklan