infobanua.co.id
Beranda Jawa Timur Guna Mengatasi Kebutuhan Pasar Kerja yang Lebih Mengutamakan Perempuan Dibanding Laki-laki, Disnaker Nganjuk Gelar Pelatihan Skill Berbasis Klaster

Guna Mengatasi Kebutuhan Pasar Kerja yang Lebih Mengutamakan Perempuan Dibanding Laki-laki, Disnaker Nganjuk Gelar Pelatihan Skill Berbasis Klaster

Para peserta yang mengikuti pelatihan ketrampilan berdasarkan klaster kompetensi yang digelar Disnaker Nganjuk

Nganjuk,infobanua.co.id – Upaya untuk menekan pengangguran di Kabupaten Nganjuk melalui pelatihan kerja menjadi salah cara yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).Salah satunya dengan Pelatihan Kompetensi di PT CapGlobal Industry International dalam Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi Pencari Kerja Berdasarkan Klaster Kompetensi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2023.

Kepala Disnaker Nganjuk Supiyanto menjelaskan pihaknya mengapresiasi PT CapGlobal Industry International yang bersedia bekerjasama dalam rangka peningkatan kompetensi khususnya di bidang menjahit.

“Kegiatan ini merupakan solusi untuk mengurangi pengangguran di Nganjuk melalui kerjasama perusahaan dengan Disnaker,” jelas Supiyanto,Selasa (15/8/2023).

Disnaker akan terus memfasilitasi para pencari kerja di Nganjuk agar kompetensinya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.Untuk itu calon tenaga kerja mampu mencukupi dan mengikuti kebutuhan pasar kerja dengan keterampilan yang diterima saat pelatihan.

“Itu supaya nyambung dengan yang dibutuhkan di pasar kerja.Alhamdulillah,Disnaker selalu mendapat dukungan dari DPRD Nganjuk, khususnya Komisi IV,” kata Supiyanto.

Supiyanto menerangkan saat ini angka pengangguran di Nganjuk masih tinggi yakni hampir menyentuh angka 33.000. Kendala yang sangat terlihat yakni kebutuhan pasar kerja (perusahaan) yang lebih mengutamakan perempuan dibandingkan laki-laki.Untuk pekerja laki-laki sampai sekarang belum banyak dibutuhkan kalangan perusahaan.

Supiyanto menambahkan padahal angka pengangguran antara perempuan dan laki-laki di Nganjuk hampir seimbang. Yakni 45 persen berbanding 55 persen atau hanya berselisih 10 persen.

“Makanya,kami ingin para tenaga kerja yang mengikuti pelatihan agar betul-betul bersemangat mengikuti pelatihan kompetensi,karena tenaga kerja perempuan yang ternyata lebih dibutuhkan oleh perusahaan,” tukas Supiyanto.

Kemudian,Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Nganjuk Edy Santoso menjelaskan pelatihan kompetensi bagi tenaga kerja ini dapat menjadi solusi dalam mengentaskan pengangguran dan meningkatkan skil/keterampilan para pencari kerja.

“Komisi IV akan terus mendukung dan berupaya ikut mengurangi angka pengangguran di Nganjuk.Maka,kami ingin semua peserta memperhatikan dan mengikuti serius agar siap masuk di pasar kerja nantinya,” jelas Edy Santoso.

(prs)

Bagikan:

Iklan