Categories: BANJARMASIN

Gubernur Kalsel dan Ulama Kalsel Ziarah ke Makam Habib Husein Luar Batang

Jakarta, infobanua.co.id – Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor, yang lebih akrab disapa Paman Birin, bersama dengan sejumlah ulama Banua, melakukan ziarah ke makam Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus, yang dikenal sebagai Habib Husein Luar Batang, pada Senin malam (21/8).

Ziarah ini menjadi momen bersejarah ketika Paman Birin, setelah silaturahmi dengan Habib Umar dari Yaman di kediaman Habib Muchsin Al Hamid, bergabung dengan para ulama Banua seperti Guru Wildan, KH. Hasanuddin Badruddin, M. Syarif Bustomi, KH. Nouval Rosyad, dan Guru Supian Al Banjari.

Bersama peziarah lainnya, di bawah bimbingan Guru Wildan, Paman Birin dan para ulama mengucapkan doa kepada Allah SWT untuk memberikan keberkahan dan kemudahan bagi warga Banua, Kalsel Babussalam.

Selain para ulama, Paman Birin didampingi oleh Stafsus H. Achmad Maulana dan Muhammad Syahrizal Aufa. Turut serta dalam ziarah ini adalah pejabat-pejabat dari Pemprov Kalsel, termasuk Kadispora Hermansyah, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Syamsir Rahman, Kadis Pariwisata Muhammad Syarifuddin, Kadis PUPR Ahmad Solhan, Kepala Bapenda Subhan Nor Yaumil, dan Kepala Biro Adpim Berkatullah.

Paman Birin telah menjadikan silaturahmi dengan para ulama dan ziarah ke makam para Waliyullah sebagai bagian integral dari kegiatan dinasnya di luar daerah. Salah satunya adalah kunjungannya ke makam Habib Luar Batang di Masjid Jami Keramat Luar Batang, Jakarta.

Masjid Jami Keramat Luar Batang, juga dikenal sebagai Masjid Luar Batang, adalah bangunan ibadah bersejarah di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Di dalam masjid ini, terletak makam seorang ulama terkemuka, yaitu Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus, yang juga memiliki silsilah yang terhubung ke Nabi Muhammad SAW.

Habib Husein adalah seorang ulama Arab Hadramaut yang tiba di tanah Jawa melalui Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1736. Masjid Jami Keramat Luar Batang, yang dibangun oleh beliau pada abad ke-18, juga merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda di kawasan Sunda Kelapa. Beliau meninggal dunia pada 24 Juni 1756 dalam usia yang relatif muda, yaitu kurang dari empat puluh tahun.

Fad/IB

infobanua

Recent Posts

Pelni Siapkan Armada Tambahan untuk Arus Nataru 2024-2025 di Pelabuhan Nunukan

Nunukan, infobanua.co.id – Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Pelni Cabang Nunukan…

39 menit ago

Seni Pertunjukan Minangkabau: Warisan yang Tak Lekang oleh Waktu

Oleh: Andika Putra Wardana Seni pertunjukan tradisional sering kali terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi.…

59 menit ago

Pj Wali Kota Tegal Buka Musda XIV KNPI Kota Tegal

Tegal, infobanua.co.id - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M., membuka Musyawarah…

1 jam ago

Masjid Roudhotul Jannah Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Tangerang, Infobanua.co.id – Pengurus DKM Masjid Roudhotul Jannah Taman Cipulir Estate Cipadu Jaya, Kecamatan Larangan,…

3 jam ago

Kerjasama Strategis VRITIMES dan Nusantara.co Tingkatkan Distribusi Siaran Pers di Indonesia

Jakarta, 22 Desember 2024 – VRITIMES, sebuah platform distribusi siaran pers yang berfokus pada wilayah…

4 jam ago

WSBP Terima Penghargaan Best Corporate Secretary Awards 2024

WSBP kembali menunjukkan kinerja luar biasa dengan menerima penghargaan Indonesia Best Corporate Secretary Awards 2024…

6 jam ago