Categories: TANAH LAUT

Distanhorbun Tala Ajak Petani Tanam Padi Unggul

PELAIHARI – Kemarau ekstrem saat ini menjadi pil pahit bagi sebagian petani di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Terutama bagi kalangan petani padi. Pasalnya, sejak beberapa pekan silam sawah mengering dan bahkan hingga retak-retak. Tanaman padi yang masih hidup pun akhirnya turut kering dan terganggu signifikan pertumbuhan maupun perkembangannya.

Hal itu terutama mendera tanaman padi unggul yang berusia panjang yakni enam bulan. Data dihimpun Jumat (25/8/2023), sebagian besar padi lokal di wilayah Kecamatan Kurau dan Bumimakmur misalnya, kini kekeringan dan dipastikan puso atau gagal panen.

Karena itu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Tala mendorong petani di daerah ini untuk mulai beralih kepada padi unggul atau padi lokal umur pendek. “Kemarau saat ini membuktikan petani yang menanam padi unggul atau padi lokal umur pendek masih bisa panen dan hasilnya cukup baik. Sebaliknya padi lokal belum panen dan saat ini dilanda kekeringan,” ucap Fahrizal, kepala Bidang Tanaman Pangan Distanhorbun Tala.

Ia mengatakan sudah saatnya para petani padi beralih ke padi unggul. Bagi yang kurang suka rasa nasi dari beras padi unggul, maka bisa menanam padi lokal umur pendek seperti Siam Lani, Siam Madu, dan Siam Cantik. “Padi lokal umur pendek itu rasan nasinya juga sama dengan padi lokal pada umumnya seperti siam mayang, siam rukut dan sejenisnya,” jelas Fahrizal.

Harga jualnya pun juga lebih tinggi dibanging padi unggul. “Per bleknya Rp 110 ribu saat ini, cukup menjanjikan dan yang pasti empat bulan sudah panen, kalau padi lokal kan lama hingga enam bulan,” tandasnya.

Pejabat eselon III ini mengatakan langkah Kelompok Tani Tamban Baru yang mengembangkan padi unggul dapat ditiru. Hamparan persawahan mereka di Tambak Halaban, Beramban, Kelurahan Pelaihari, seluruhnya sempat panen padi unggul meski kemarau ekstrem mendera.

Bahkan hari ini Ketua Poktan Tamban Baru Chairul Anam menanam padi unggul lagi sebagai implementasi Tanaman IP 300 atau bercocok tanam tiga kali dalam setahun.  Meski hamparan sawah kering namun dapat ditanami melalui pembasahan memanfaatkan air sungai setempat dialirkan ke petak sawah menggunakan mesin pompa air.

Rel/BP

infobanua

Recent Posts

Telkomsel Raih Dua Penghargaan Internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024 untuk Kategori Inovasi Automation dan Gaming

  Telkomsel mendapatkan pengakuan internasional dari Asian Technology Excellence Awards 2024 dengan "Indonesia Technology Excellence…

50 menit ago

Proyek Perdamaian di 170 Negara : HWPL Merayakan Satu Dekade Komitmen Global untuk Perdamaian

infobanua.co.id - Dimulai pada tanggal 18 September 2024, HUT ke-10 KTT Perdamaian Dunia HWPL dirayakan…

1 jam ago

Luar Biasa Personel Polsek Bangko Ungkap Peredaran Narkotika Jaringan Internasional

infobanua.co.id ROHIL - Patut diacungi jempol jajaran personel polsek bangko ungkap kasus Tindak Pidana Narkotika…

1 jam ago

Dewan Pers dan KemenPPPA Susun Pedoman Pemberitaan Kekerasan Seksual

Banjarbaru, infobanua.co.id – Dewan Pers, berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI, sedang…

2 jam ago

Nol Desa Tertinggal, Desa Awang Bangkal Barat Contoh Desa Mandiri Berpotensi di Kalsel

Banjarbaru, infobanua.co.id - Kolaborasi antara pemerintah dan swasta/ lembaga non pemerintah disertai dengan komitmen masyarakat…

3 jam ago

Indosat Ooredoo Hutchison Group dan Accenture Dorong Percepatan Kedaulatan AI Cloud untuk Gerakkan Masa Depan Digital Indonesia

Jakarta, 17 September 2024 - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group, melalui anak usahanya Lintasarta, telah menjalin…

3 jam ago